"Ma Gege berangkat ke rumah Nono dulu ya." Renjun berpamitan pada sang mama yang sedang menyiram bunga didepan rumah.
"Iya Ge hati-hati ya jalan dipinggir dan pelan-pelan biar engga jatuh sama buah stroberinya aman." Wanti-wanti Winwin.
"Siap mama!"
Renjun mengenakan topi agar kepalanya tidak kepanasan saat berjalan menuju rumah Jeno, ditangan kanannya tertenteng sekeranjang buah berwarna merah yang telah mamanya siapkan untuk ia bawa ke rumah Jeno.
Sesekali ia akan tersenyum dan melambai pada orang yang menyapanya dijalan.
Rumah Jeno tidak terlalu jauh dari rumahnya, makanya dia berani berjalan sendirian.
Setibanya ia dirumah berpagar hitam itu, ia segera berjinjit untuk memencet bel di samping pagar itu.
Tak lama bapak satpam yang bekerja pada kediaman Jaehyun membukakan pintu.
"Eh dek Renjun, mau main ya."
"Hehe iya om, Renjun masuk dulu ya." Lalu badan mungil itu melenggang masuk.
.
.
.
"Lho Renjun sama siapa kesini sayang?" Tanya Taeyong yang baru selesai mengecek kondisi anak keduanya.
"Injun sendiri Tante, mau jenguk Nono."
"Injun masuk aja ya ke kamar, Tante mau bawain cookies buat Injun." Taeyong membukakan pintu untuk Renjun.
"Iya Tante, terimakasih." Renjun tersenyum kemudian memasuki kamar Jeno.
Jeno terbaring dengan plester demam di keningnya, selimut bergambar bulan menutup badanya dari ujung kaki hingga leher. Renjun nampak sedih memandang sang sahabat yang tengah kesakitan itu.
"Nono." Bisik Renjun, lalu mendudukkan dirinya diatas ranjang Jeno.
"Eungh." Jeno mengeliat kemudian mengerjapkan kedua mata sipitnya.
"Renjun kesini?"
"Iya, Injun denger Nono sakit jadinya Injun mau jenguk." Renjun makin mendekatkan badanya pada Jeno.
"Injun sedih soalnya Nono sakit." Mata rubah itu berkaca-kaca.
"Eh Injun jangan nangis, Nono ndapapa kok." Jeno mengusap tangan Renjun pelan, ia berusaha menenangkan perasaan Renjun.
"Huum, oh iya Injun bawa buah stroberi buat Nono. Nanti dimakan ya." Renjun menaruh keranjang berisi buah stroberi pada meja belajar Jeno.
"Makasih Injun." Jeno tersenyum, hatinya jadi senang melihat teman kesayangannya rela menjenguknya dihari libur bahkan membawakan buah untuknya.
'Hehe besok mau pamer ke Nana ah.' batin Jeno, dirinya seakan lupa bahwa ia sedang sakit.
Cklek,
Taeyong datang setelah dari dapur membawakan Renjun sepiring cookies buatannya dan segelas susu hangat.
"Injunie dimakan ya." Taeyong tersenyum manis lalu mengusap rambut halus Renjun.
"Tante ke depan dulu, kamu temenin Nono dulu ya."
"Iya Tante, terimakasih."
Lalu Taeyong pergi keluar dari kamar anaknya.
"Nono mau?" Tanya Renjun saat ia mengambil satu cookies yang dihadiahi gelengan pelan dari Jeno.
"Atau mau stroberi?"
"Boleh deh satu aja ya." Renjun mengangguk senang lantas menyuapi Jeno buat stroberi.
"Enak?"
"Manis, kaya Renjun." Pipi gembil Renjun bersemu mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TK | NORENMIN [NOMIN SEME✔]
Fanfiction"Injun kalau udah gede mau ga jadi istrinya Nono?" -Ljn 5 tahun "Heh! yang jadi suaminya Injun itu Nana ya!" -Njm 5 tahun "Huee tapikan Injun cowok harusnya suami!" -Hrj 5 tahun ©OctTa2Ron0310 2020