Jeno bingung kenapa sedari tadi Renjun mendiamkannya. Apa ia ada salah pada bocah manis itu? Karena setahunya sejak ia menginjakkan kaki dikelas, ia belum sempat berbicara pada si manis karena anak itu sudah sibuk sendiri dengan Jaemin.
"Na kok Injun dari tadi ga ngajak Nono ngobrol sih?"
"Emm nda tau ya." Jaemin menjawab sekenanya.
"Huh." Jeno makin cemberut, kemudian berjalan keluar menuju kelas Mark.
Renjun yang melihat Jeno keluarpun segera menghampiri Jaemin.
"Nana harus sampai kapan Injun pura-pura nyukekin Nononya?" Renjun menopang kan kedua tangannya pada pipinya.
"Hehe sampai nanti bunda Taeyong ngasih kue okay? Katanya tunggu sampai pulang sekolah." Jaemin mengusap pucuk kepala Renjun.
"Huft lama banget." Renjun mengerucutkan bibirnya.
"Ya udah Injun mau ke kamar mandi dulu ya Nana." Renjun berdiri dari duduknya.
"Mau Nana temani?"
"Nda usah, Injun kan berani." Lalu, Renjun segera keluar menuju kamar mandi.
Sesampainya dikamar mandi,
"Ugh kok sepi sih." Renjun bergidik pelan kemudian segera masuk pada salah satu bilik mandi untuk buang air kecil.
"Ah leganya." Saat akan berdiri dari kloset, tiba-tiba---
"Eh? Injun kok terjebak?" Renjun tidak bisa keluar teman-teman :)
"Ihhh." Renjun tetap berusaha walau hasilnya nihil.
"MAMAAA!" Apapun keadaannya dan dimana yang ia panggil tetap sang mama.
"Injun?" Terdengar suara dari luar kamar mandi.
"Hiks Nono?"
Cklek
"Eh Injun ngapain?" Muka Jeno merah padam, malu karena melihat Renjun sedang duduk dikloset lebih tepatnya sih terjebak.
"Injun nda bisa keluar hueee."
"Cup cup biar Nono bantu." Jeno menarik perlahan tangan Renjun hingga Renjun bisa keluar dari kloset.
"Dipakai dulu celananya." Ucap Jeno setelah Renjun keluar dari kloset.
Renjun segera memakai kembali celananya.
"Sudah?"
"Sudah! Ayo Nono kita ke kelas." Renjun memeluk lengan Jeno, ia lupa kalau harus pura-pura marah pada sahabatnya itu.
'Hehe Injunie sudah nda marah.' Suara hati Jeno.
.
.
.
Sesampainya dikelas,
"SELAMAT ULANG TAHUN JENO!" Bukan hanya Jeno yang terkejut, Renjun yang tadi menggandengnya ikutan terkejut. Tapi,
"Selamat ulang tahun Nono!" Renjun memberikan senyuman cantiknya pada Jeno kemudian memeluknya.
"Eh?" Jeno masih belum sadar rupanya alias ngelag xixi.
Bunda Taeyong lantas mendekati sang anak dan memberikan pelukannya.
"Selamat ulang tahun Nononya bunda, yuk potong kue dulu sama temen-temen. Yuk Injun." Taeyong menggandeng kedua anak itu.
Jeno berdiri didepan kelas dengan kue yang telah ditata dimeja, disampingnya sudah ada Ayah Jaehyun, bunda Taeyong, Mark hyung dan juga Renjun.
Jeno mulai memotong kuenya,
"Potongan pertama buat siapa Nono?" Taeyong tersenyum pada anaknya.
"Eum buat..." Pandangan Jeno tertuju pada Renjun yang masih belum melunturkan senyumnya.
"Injun!" Jeno berdiri didepan Renjun kemudian menyerahkan potongan pertama kuenya.
"Makasih Nono." Renjun mengecup pipi Jeno.
"Hehe sama-sama Injun." Jeno senyum kesenangan, mengabaikan Jaehyun yang sudah mengusap dada melihat kelakuan anaknya.
Kemudian pembagian kue dan makanan ringan kepada teman-teman sekelas.
"Maafin Injun ya Nono, tadi Injun disuruh Nana buat nyuekin Nono, katanya buat susurupris."
"Surprise Injun." Jeno mengoreksi.
"Nah iya susurupris hehe." Renjun tertawa tanpa dosa. Jeno hanya tersenyum pasrah kemudian menatap Jaemin.
"Jadi ini semua gara-gara kamu Na?"
"Ya maaf kan cuman buat kejutan No. Tapi, tadi kalian kok cepet maafannya?"
"Injun kejebak dikloset tadi."
"Hah? Injun nda kenapa-kenapa kan? Nda ada yang lecet? Nda ada yang sakit?" Jaemin membolak-balikan badan mungil Renjun.
"Uh pusing Na, Injun nda kenapa-kenapa kok." Renjun menghentikan serangan brutal Jaemin.
"Ah okay, habis Nana khawatir." Jaemin kembali duduk dengan tenang.
Renjun menganggukkan kepalanya, kemudian pandangannya ia tujukan pada Jeno. Ia menggenggam tangan sahabatnya.
"Makasih ya Nono sudah lahir didunia ini, sudah jadi teman yang baik buat Injun, Nana, Echan dan lainnya sudah jadi saudara yang nda pernah nakal buat Makeu hyung sama Jie. Pokonya Injun dan semuanya sayang Nono."
Kedua mata Jeno memanas kemudian ia segera mengusapnya, takut dikira cengeng.
"Makasih banyak ya Injunie. Jangan pernah tinggalin Nono ya?"
"Iya! Injun nda akan pernah tinggalin Nono kok, Injun juga nda akan pernah ninggalin Nana juga karena Injun sayang kalian."
"Kenapa Nana mau nangis ya?" Jaemin tiba-tiba berucap.
"Hihi sini kita pelukan." Renjun merentangkan kedua tangannya lebar-lebar yang disambut pelukan hangat Jeno dan Jaemin.
.
.
.
TBC
Selamat ulang tahun Nono!
KAMU SEDANG MEMBACA
TK | NORENMIN [NOMIN SEME✔]
Fanfiction"Injun kalau udah gede mau ga jadi istrinya Nono?" -Ljn 5 tahun "Heh! yang jadi suaminya Injun itu Nana ya!" -Njm 5 tahun "Huee tapikan Injun cowok harusnya suami!" -Hrj 5 tahun ©OctTa2Ron0310 2020