Renjun kesal pada Jeno dan Jaemin, entah kenapa kedua temannya itu sedari tadi asik bermain berdua menghiraukan atensi si mungil.
Berulang kali Renjun berusaha membuat atensi kedua temannya itu teralihkan. Namun tidak ada satupun yang berhasil.
"Nono, Nana jelek!" Kakinya mengehentak lantai kelas, kemudian ia berlari meninggalkan kelas untuk mencari Haechan yang ngapel ke kelas Mark.
Padahal Mark adalah kakak kelas mereka, yang beberapa anak sekelasnya anak nakal semua. Tapi, kebanyakan dari mereka malah takut pada Haechan.
"Echan! Makeu hyungg!" Renjun berlari menerobos kelas yang kosong, beberapa anak kelas Mark lebih memilih bermain diluar kelas.
"Iya Injunie?" Mark yang sedang berbagi bekal dengan Haechan menatap Renjun yang tengah mengerucutkan bibirnya, cute!
"Huee Injun kesel sama Nono sama Nana!" Renjun duduk disamping Haechan, tangannya ia gelayutkan pada lengan sahabatnya itu.
"Kenapa hm?" Mark mengusap rambut Renjun, sedangkan Haechan? Ia diam-diam mengambil jatah sosis milik Mark.
"Injun dicuekin sama Nono Nana :("
"Ya udah Injun sekarang main sama Echan sama Markeu hyung aja." Haechan ikut mengusap rambut Renjun. "Injun mau telur?" Haechan menunjuk telur gulungnya.
Renjun menggeleng. "Nda mau, Injun mau mainan."
"Ya udah yuk kita main ke taman, Echan udah kenyang, bye Markeu hyung." Haechan menggandeng Renjun keluar kelas, menyisakan Mark yang kebingungan menatap isi kotak bekalnya raib.
***
Ketiganya sedang bermain ayunan sekarang. Tunggu, ketiganya? Iya Renjun dan Haechan sekarang punya teman baru, namanya Guanlin dia teman sekelas Sungchan.
"Hihi Alin lucu." Renjun sedari tadi tertawa mendengar lelucon yang dibuat Guanlin.
"Injunie cantik." Guanlin tersenyum, Haechan menatap keduanya dengan diam, entah apa yang dipikirkannya.
"Kapan-kapan Alin main ya ke rumah Injun, Sungchan tau kok alamatnya, ya?"
"Iya Injun, nanti hari minggu Alin main ke rumah."
Teeeet~
Bel istirahat selesai,
"Injun, Echan aku ke kelas dulu ya udah masuk besok main lagi ya, bye~" Guanlin turun dari ayunan kemudian melambai ke arah temannya.
"Bye Alin~" Haechan dan Renjun kompak menjawab, keduanya segera berlari masuk ke kelas saat Kak Jeongin wali kelas mereka datang.
***
Pelajaran hari ini adalah bercerita, setiap anak harus menulis karangan cerita mereka kemudian maju satu persatu kedepan kelas untuk membacakan ceritanya.
"Anak-anak siapa yang mau maju pertama kali?" Kak Jeongin menatap anak didiknya.
"Injun-Injun!!" Renjun mengacungkan jarinya dengan semangat.
"Ah Renjun, ayo maju anak-anak yang lain beri tepuk tangan ya." Teman-teman sekelas Renjun bersemangat memberikan tepuk tangan pada Renjun.
"Ehem, jadi hari ini Injun awalnya sangat sedih karena dua teman Injun jahat—" Renjun menatap Jeno dan Jaemin dengan tajam, sedangkan yang ditatap hanya memberikan tatapan polosnya.
"—tapi, setelah itu Injun dan Echan main sama temen baru namanya Alin! Alin baik banget deh, dia suka bikin Injun ketawa, terus tadi Alin kasih Injun sama Echan permen, permennya dua. Eum terus Alin janji mau main ke rumah Injun hari minggu, sudah!" Renjun membungkukkan badannya.
"Wah jadi Renjun dapat teman baru ya." Kak Jeongin mengusap rambut Renjun.
"Hihi iya." Renjun mengangguk senang, beda dengan dua J yang sedang menatap satu sama lain, mungkin kalau mata bisa bicara bakalan seperti ini isinya "Siapa lagi Alin, banyak banget yang deketin Injunnya kita."
"Nah sekarang siapa lagi yang mau maju?"
S
K
I
P
Renjun dan teman-temannya saat ini sedang menunggu jemputan, tas kuningnya ia taruh dibawah ayunan.
"Injunie maafin Nono ya." Jeno menatap Renjun dengan mata puppynya.
"Nana juga! Maafin Nana ya Injun."
"Nda mau! Kalian jahat!" Renjun bersedekap.
"Nanti Nono kasih coklat deh yang banyak." Jeno berusaha membujuk.
"Nanti Nana tambahin permen setoples punya Nana dirumah."
"Heh! Itu juga punya Echan ya." Haechan menatap kembarannya dengan mata tajam.
"Hehe nanti Nana kasih Injun setengah toples deh."
Renjun nampak menimang tawaran menggiurkan itu. Tapi, dia ingat pesan papa Yuta kalau banyak makan permen nanti malamnya dia bawa monster gigi terus diculik deh :(.
"Injun nda mau permen sama coklat."
Jeno dan Jaemin berbisik-bisik, kemudian masing-masing mengeluarkan sesuatu dari tas mereka.
"Ini dari kita berdua Injun." Jeno dan Jaemin memberikan dua gantungan kunci berbentuk kudanil putih, yang biasa Injun sebut—
—"Peri Moomin!" Renjun langsung merebut barang itu dari temannya kemudian memeluk keduanya.
"Aaaa terimakasih Nono Nana, Injun seneng banget deh."
Yang dipeluk? Hehe kesenengan mereka.
"Iya Injunie, jadi sekarang udah maafin Nono kan?"
"Maafin Nana juga kan?"
"Huum!" Renjhn melepaskan pelukannya kemudian memasukkan gantungannya ke dalam tas, nanti dia akan meminta mama Winwin buat masangin ke tasnya.
"Hai Injun, Echan!" Guanlin dan Sungchan berjalan bersama.
"Hai Alin!"
Jeno dan Jaemin menatap yang disebut Alin itu, kemudian menatap tidak suka.
"Alin duluan ya Injun sudah dijemput papa, bye~" Guanlin melambaikan tangannya.
"Bye Alin."
Kemudian satu persatu dari mereka pulang saat papa mama mereka datang, termasuk Jeno dan Jaemin yang sedari tadi berunding cara menjauhkan Guanlin dan Renjun.
.
.
.
Apa kabar kalian? Maaf ya aku baru bisa up, untuk kucing sedang ku usahakan up cepat, bantu koreksi typo ya! Terimakasih^^
KAMU SEDANG MEMBACA
TK | NORENMIN [NOMIN SEME✔]
Fanfiction"Injun kalau udah gede mau ga jadi istrinya Nono?" -Ljn 5 tahun "Heh! yang jadi suaminya Injun itu Nana ya!" -Njm 5 tahun "Huee tapikan Injun cowok harusnya suami!" -Hrj 5 tahun ©OctTa2Ron0310 2020