⛄Main

25K 3.8K 984
                                    

Untungnya permen karet yang ditelan Renjun ukurannya lumayan kecil jadi tidak membahayakan anak itu, beda cerita dengan Jaemin yang harus kehilangan beberapa senti rambutnya akibat permen karet yang ia usap dirambutnya.

"Selamat istirahat anak-anak."

"Nono Nana! Ayo main!" Tebak siapa? Ya pasti Renjun dong hehe, bocah itu mengeluarkan seperangkat cangkir yang dibelikan oleh papanya dari jepang.

"Mau main apa injun? Rumah-rumahan ya?" Jaemin menatap cangkir-cangkir cantik yang Renjun keluarkan.

"Nda, injun cuman mau pamer hehe." Cengiran lucu Renjun keluarkan.

"Mau main lego nda? Nono mau lanjutin buat jembatan kemarin Injun."

"Mau-mau!"

"Yahh tapi Nana mau main rumah-rumahan :<" Jaemin mencebikkan bibirnya.

"Ayo nana kita main lego pweaseee." Renjun beraegyo sembari mengatupkan kedua tangannya.

"Ayo Injunie, kalau nana nda mau sama Nono aja." Tangan Renjun ditarik oleh Jeno meninggalkan Jaemin yang kini berkaca-kaca.

Kedua anak tk itu kini sedang berada di belakang kelas, mulai membangun jembatan-jembatan yang terbuat dari lego berwarna-warni itu.

"Hihi jembatannya panjangggg." Renjun terus saja memasang legonya, tanpa memperhatikan Jaemin yang kecewa melihat ia dan Jeno asik bermain tanpanya.

"Iya Injunie ayo buat yang lebih panjang."

"Huaaa Injun jahat! Huks Nana nda mau temenan lagi sama Injun!" Kemudian Jaemin berlari keluar kelas meninggalkan Renjun dan Jeno yang terbengong-bengong.

"Eh? Nana nda mau temenan sama Injun lagi ya Nono?!"

"Iya." Jeno menjawab tenang sembari tetap memasang lego-legonya.

Renjun segera meletakkan lego yang ia pegang dan berlari menyusul Jaemin keluar kelas.

"Nana!"

Renjun mencari ditempat bermain yang biasanya ia dan teman-temannya datangi untuk bermain, namun Jaemin tidak ada di sana.

"Nana!"

Ia terus memangil Jaemin dan kemudian mencarinya di sekitar tempat itu, namun lagi-lagi sosok Jaemin tidak ada. Kemudian ia berjalan menuju taman belakang taman kanak-kanak dan ia menemukan Jaemin yang tengah duduk di bawah pohon.

"Nana!"

Jaemin menoleh, ia menatap Renjun dengan mata berkaca-kaca.

"Injun." Panggilnya lirih, Renjun segera berlari dan duduk di samping Jaemin, kemudian ia memeluk badan yang sedikit lebih besar darinya itu.

"Huhu maafin Injun ya Nana, Injun janji bakalan main sama Nana." Renjun mengeratkan pelukannya.

"Nana ga mau main sama Injun! Sana main lego terus sama Nono!"

"Huee Nana maaf, Injun mau main rumah-rumahan kok sama Nana, jangan marah ya?"

"Janji?" Jaemin melonggarkan pelukan Renjun.

"Huks janji." Keduanya menautkan jari kelingking dan tersenyum.

"Ya udah yuk ke kelas kita main rumah-rumahan."

Keduanya berjalan sembari berpegangan tangan menuju kelas.

"Nana jadi suaminya ya? Injun jadi istrinya Nana." Jaemin menata cangkir-cangkir milik Renjun.

"Huum boleh~" Renjun tersenyum senang lalu keduanya asik bermain bersama mengabaikan Jeno yang kini sudah merusak jembatan lego yang ia buat.












***

Mau aku buat dua part sepertinya, semoga suka ya ㅠㅠ bantu koreksi typo :)

TK | NORENMIN [NOMIN SEME✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang