Sedari berangkat sekolah Renjun hanya diam, kalau ditanya juga menjawab seadanya, Jeno dan Jaemin kan bingung :(
"Injunie~" Jaemin menggoyangkan pundak Renjun.
"Eum?" Renjun selesai memasukkan pensilnya ke dalam kotak pensil.
"Injun kok diem aja? Nono jahatin Injun ya?" Jeno yang disebut namanya menoleh.
"Nana kali yang nakalin Injun, iya kan Injunie?" Jeno belum bisa mendekati Renjun dan Jaemin karena dia harus piket memasukkan mainan-mainan ke dalam kotak di belakang kelas.
Renjun mengeha nafas dia lalu menggeleng, kemudian menelungkupkan badannya pada bangku.
Jaemin makin bingung, kemudian berdiri menuju bangku Shotaro yang pemiliknya tengah berduaan dengan Sungchan.
"Taro, kamu tau ga kenapa Injun diem aja?" Shotaro menatap Jaemin, kemudian mengalihkan pandangannya pada sepupunya yang terlihat lesu.
"Sini Taro bisikin." Shotaro membuat gestur untuk Jaemin mendekat.
"Nono ikut dong!" Jeno yang sudah selesai piket ikutan mendekat.
"Jadi kemarin-"
Flashback
Setelah merayakan ulang tahun Shotaro yang ke 5, Shotaro, Renjun, papa Yuta, mama Winwin dan papa Kun mendatangi sebuah makam.
"Halo mama~" Shotaro meletakkan bunga yang papa Kun beli sebelum datang kesini.
"Taro kesini sama Injun sama om Yuta sama tante Winwin." Shotaro jongkok disamping makam sang mama.
"Eh papa ga disebut nih?" Kun mengusap rambut sang anak.
"Hihi sama papa juga!" Kun tersenyum, Yuta ikut jongkok sedangkan Winwin yang perutnya sudah membesar lebih memilih untuk berdiri.
Renjun menatap semua orang yang sedang mengatupkan tangan untuk berdoa, walaupun dirinya sedang banyak pertanyaan. Namun, ia juga ikutan untuk berdoa, kata mama Winwin ini makam adik dari papanya.
"Injun sudah selesai doanya?" Yuta yang berada disamping anaknya itu bertanya saat yang anak menatapnya dengan serius.
"Um sudah." Renjun merentangkan tangan minta digendong, Yuta langsung menggendong sang anak dan membawa istrinya untuk pergi ke mobil terlebih dahulu meninggalkan Kun dan Shotaro.
"Papa, Taro sama om Kun kenapa nangis?" Renjun dimobil sedang memakan Jelly miliknya.
"Tau ga siapa yang kita doa kan tadi?"
"Adiknya papa?"
Yuta mengangguk,
"Iya, adiknya papa mamanya Taro." Kerutan samar muncul didahi Renjun.
"Hihi nanti juga Injunie tau." Winwin terkekeh kecil lalu mengusap rambut anaknya.
"Jadi om Kun sama Taro nangis karena mereka kehilangan orang yang disayang, em kaya Injun pas ditinggal Echan main sama Mark hyung, Injun sedih ga?" Yuta berusaha menjelaskan se sederhana mungkin.
"Huum Injunie sedih." Renjun mengangguk.
"Nah kalau Taro sama om Kun ditinggal mama sama istrinya, jadi sedihnye lebih besar, Injunie paham?"
"Eum Taro sama om Kun ditinggalnya lama ya nda kembali?" Yuta tersenyum,
"Iya sayang, jadi Injunie harus baik ya sama Taro, kalau disekolah diajak main sama temen-temen ok?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TK | NORENMIN [NOMIN SEME✔]
Fanfiction"Injun kalau udah gede mau ga jadi istrinya Nono?" -Ljn 5 tahun "Heh! yang jadi suaminya Injun itu Nana ya!" -Njm 5 tahun "Huee tapikan Injun cowok harusnya suami!" -Hrj 5 tahun ©OctTa2Ron0310 2020