🦊🐻Injun Echan Marahan

2.2K 339 25
                                    

Istirahat kali ini Renjun memutuskan untuk pergi ke kelas Yangyang, anak manis itu sedang malas berkumpul dengan Jeno, Jaemin, bahkan Haechan yang saat ini sedang membuat moodnya jelek.

Alasannya sepele, Haechan yang kemarin sedang main di rumahnya tiba-tiba saat sedang asik bermain berdua dengannya, anak gembul itu menyebut moomin bonekanya dengan nama gajah jelek. Renjun yang tidak terima langsung memarahi Haechan dan masuk ke dalam kamar. Meninggalkan Haechan yang kebingungan di teras. Karena merasa diacuhkan, ia langsung pulang ke rumah setelah berpamitan kepada Winwin di dapur.

Ternyata, masalah Haechan mengatai moominnya masih membuat Renjun marah hingga saat ini.

"Tumben Injun kesini sendiri, yang lain mana?" Tanya Yangyang yang ikut duduk di karpet bersama Renjun.

"Jangan sebut-sebut mereka. Injun marah!" Tangan mungilnya bersedekap di dada. Mulutnya mengerucut lalu memalingkan wajah.

"Oh ok..ok.." Yangyang mengangguk saja, daripada ikut kena marah Renjun.

"Ayo main keluar, tadi Injun liat Alin main sama Sungchan." Renjun menarik tangan Yangyang untuk keluar dari kelas. Tapi, saat tiba di depan pintu, tubuhnya hampir oleng karena di tubruk mendadak oleh dua badan anak yang lebih besar darinya.

"Injun kok tinggalin Nana sama Nono sih!" Jaemin langsung memeluk tubuh temannya itu.

"Iya! Kenapa ninggalin kita?" Jeno juga memeluk badan Renjun.

Yangyang, anak itu yang melihat drama ketiga temannya hanya bisa terbengong bingung. Lalu tiba-tiba tangannya ditarik Hendery dan Xiaojun untuk keluar dari kelas. Takut mengganggu drama bocah tidak jelas kalau kata Hendery.

"Injun nda mood main sama kalian." Ucap Renjun setelah terdiam beberapa menit.

"Emang Nono ada salah?" Tanya Jeno sambil mengusap rambut Renjun setelah pelukan mereka terlepas.

Renjun menggeleng pelan. Tapi, mulut mungilnya enggan berbicara, tidak seperti biasanya.

Jaemin dan Jeno menuntun tangan Renjun menuju ayunan, mengusir Guanlin dan Sungchan untuk meninggalkan ayunan itu.

Ngomong-ngomong Jeno dan Jaemin ini sudah seperti preman di TK ini. Banyak anak yang takut dengan mereka. Tapi di atas Jeno dan Jaemin masih ada Haechan yang bar-bar.

"Echan mana?" Tanya Renjun sembari menatap sekitar.

"Tadi ke kelas Mark Hyung." Jawab Jeno.

"Huuhh Echan nakal banget. Injun ndak suka." Tangan mungil itu terlipat.

"Memangnya Echan nakal kenapa Injun?" Tanya Jaemin.

"Masa dia ngatain peri moomin Injun gajah!" Jawab Renjun menggebu-gebu.

"Loh, bukanya moomin itu kudanil ya? Apa sapi? Wah Echan salah nama hewannya ya?" Ujar Jaemin dengan wayah polosnya.

Renjun yang mendengar itu reflek menoleh ke arah Jaemin dengan wajah marahnya.

"Kok Nana nakal juga kaya Echan!"

"Awww." Bukan Renjun yang mencubit Jaemin, melainkan Jeno sembari mengkode temannya itu.

"Eh maksud Nana, moomin itu peri ya hahaha bukan gajah." Jaemin tertawa garing sambil menggaruk belakang kepalanya.

Renjun masih mengerucutkan bibirnya lalu turun dari ayunan dan pergi meninggalkan kedua temannya itu.

"Kamu sih Na!" Jeno mengejar Renjun meninggalkan Jaemin yang menghela nafas. Berat sekali hidup, batinnya.

.
.
.

Di kelas, baru saja Renjun duduk tiba-tiba saja dari arah belakang ia merasakan colekan di punggungnya. Saat ia menoleh rupanya Haechan yang melakukannya. Disamping Haechan ada Mark yang ikut menatapnya dengan tersenyum.

"Ada apa Makeu Hyung?" Bukannya bertanya pada Haechan, Renjun malah menatap Mark seakan Haechan tidak ada disana.

Haechan yang masih diabaikan Renjun merasa sedih, ia menatap Mark meminta bantuan.

"Em, jadi gini Injunie. Echan mau minta maaf, dia merasa bersalah banget. Tolong liat Echan ya." Mark berucap lembut.

"Injunie, Echan janji nda akan ngomong asal lagi tentang peri moomin Injun, Echan minta maaf ya?" Haechan mengatupkan kedua tangannya.

Renjun sekarang sudah mau menatap Haechan, ia sedang berpikir apakah ia akan memaafkan atau tidak.

"Ini untuk Injun." Haechan memberikan beberapa coklat yang ia bawa dari rumah. Sebenernya ia sudah ada niatan dari rumah untuk meminta maaf kepada Renjun. Tetapi, baru sampai di kelas saja ia sudah di cuekin, bahkan Jeno Jaemin juga enggan berbicara kepada dia.

"Injun sudah maafin Echan. Janji jangan diulangi ya?" Renjun mengulurkan jarinya, membuat pinky promise yang langsung disambut jari mungil Haechan juga.

"Janji!" Haechan tersenyum senang begitupun dengan Renjun. Mark yang melihat keduanya sudah berbaikan langsung mengacak rambut coklat milik Haechan.

"Jangan marahan lagi ya kalian."

"Ini untuk Echan dan Makeu Hyung." Renjun membagikan coklat kepada keduanya.

"Injun maafin Nana ya." Jaemin datang setelah menyusul Renjun dan Jeno, ngomong-ngomong ia tadi dibantu Jeno membelikan gantungan kunci untuk Renjun.

"Iya Nana, maafin Injun juga ya karena udah marah ke Nana." Renjun tersenyum kepada Jeno dan Jaemin.

"Ini untuk kalian." Renjun membagikan coklatnya juga kepada keduanya.

"Terimakasih Injun." Jeno yang sedari tadi berusaha agar tidak terlalu menempeli Renjun agar si manis tidak membuat Renjun tambah marah, akhirnya mencium pipi anak manis itu.

Jaemin yang tidak mau kalah ikut mengucapkan terimakasih dan mengecup pipi Renjun juga.

Mereka berlima lalu menghabiskan coklat pemberian Haechan dengan bahagia.

Jangan marahan lagi ya anak-anak manis.








*TBC*


TK | NORENMIN [NOMIN SEME✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang