BAB. 20

3.2K 280 14
                                    

Halo!

Welcome and welcome back dengan cerita KENAN!

Sebelum baca jangan lupa vote, komen dan share cerita ini biar makin banyak yang tau!!

Jangan jadi pembaca gelap ya!

Happy reading all!

•••

Isak tangis keluarga mengiri pemakaman Annisa, wanita cantik itu menghembuskan nafas terakhirnya setelah satu jam cairan itu masuk kedalam tubuhnya, pihak dokter sudah memberikan upaya untuk menyelamatkan nyawa Annisa namun Tuhan berkata lain, wanita cantik itu pergi. Pihak keluarga Annisa meminta untuk melalukan otopsi dan hasilnya terdapat racun arsenik.

Dimana racun tersebut sangat berbahaya bagi manusia, racun arsenik ini dapat dengan mudah tercampur didalam makanan minuman atau yang lainnya.  Racun arsenik umumnya digunakan untuk pertambangan, cat, tekstil pengawet kayu atau sebaginya.

Ghea menatap sendu tumpukan tanah merah didepannya ini, foto sang mama terpajang di depan nisan yang bertuliskan nama, tanggal kelahiran dan tahun wafat.

Kenan setia di samping gadisnya, menemani gadis itu, memberikan pelukan atau bahkan menjadi sasaran pelampiasan Ghea. Beberapa anak Raynor datang kepemakaman, inti Cygnus datang, mereka sangat dekat dengan Annisa dimana dulu Annisa adalah bagian dari Cygnus.

Andro menatap makam istri pertamanya dengan biasa saja, tidak ada raut kesedihan di wajah lelaki setengah baya itu, bahkan dengan terang-terangan membawa Anita ke pemakaman dan memperkenalkan wanita itu sebagai ibu sambung dari Ghea.

Kejutan yang sangat membuat mereka kaget, sedang berduka dan Andro memberikan kabar tersebut, rasa marah dan benci melingkup didalam hati keluar Annisa. Mereka kira Annisa akan bahagia namun salah, Annisa malah menderita.

Rania, adik dari Annisa memeluk Ghea pelan, membawa gadis itu untuk duduk dan memberikan air mineral.

"Ghea tinggal sama Tante ya?" Ajak Rania, dia tidak akan membiarkan Ghea tinggal bersama papa kandungnya setelah mengetahui bahwa Andro berkhianat.

Ghea menggeleng, dia mau di rumah itu.

"Kenapa sayang?" Tanya Arkan—suami Rania.

"Ghea gak mau ninggalin mama sendirian di rumah itu," jawabnya pelan.

Rania menghela nafas, dia membenarkan posisi duduknya dan memegang pundak Ghea. "Ghea gak ninggalin mama, mama pasti seneng Ghea tinggal sama Tante, jadi Ghea mau ya?" Bujuk Rania lagi.

Bukan tanpa alasan Rania membujuk Ghea, dia dan Arkan tidak memiliki anak, putra pertama mereka meninggal saat didalam kandungan dan setelah itu rahimnya di angkat karena penyakit hingga dia tidak bisa hamil.

Rania dan Arkan menyayangi Ghea seperti anak kandung mereka, Ghea cucu satu-satunya di keluarga Annisa, jadi bisa di bayangkan sesayang apa keluarga Annisa.

"Ghea gak mau tan."

"Ran, kalau Ghea tidak mau tidak usah di paksa," ujar Andro dia jengah melihat Rania sangat kekeh ingin mengajak Ghea tinggal dengan perempuan itu.

KENAN [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang