BAB. 11

5.5K 360 25
                                    

I hope you will enjoy with my stroy

Don't forget to clik stars n coment
Thank you

•••

BAB. 11 NGAJAK PULBAR?

"Lo ada masalah apa sama mereka?" Cerca Reza. Yang membantu Ghea melawan para orang-orang tidak dikenal itu adalah Cygnus inti, mereka baru saja pulang dari markas dan melihat Ghea yang sedang bertarung.

Ghea mendengus, harusnya dia yang bertanya seperti itu.
"Kakak tanya sama si kulkas 350 pintu itu, gara-gara dia perut gua sakit!"

"Gua?" Ujar Gema menunjuk dirinya sendiri.

"Iya! Dia nyari kakak, dia bilang gua pacar kakak!" Katanya kesal.

"Jangan ngomong disini, Lo semua kayak gembel, kita kerumah gua aja," ujar Rayhan menengahi.

"Lo bisa bawa motor?" Tanya Rian.

"Gua cuma sakit perut bukan tangan ataupun kaki kak," geramnya.

"Gua cuma nanya lagi pula kalaupun Lo sakit kaki atau pun tangan tetep bawa motor sendiri, karena kita bawa motor sendiri," ujarnya.

"Ayo jalan, Ghea duluan," titah Reza.

Ghea menggeleng. "Gak mau, mau di tengah."

Akhirnya Gema didepan bersama Rayhan, di tengah ada Ghea dan di belakang Ghea ada Reza serta Rian. Mereka menggunakan motor masing-masing.

•••

Sampai di rumah Rayhan mereka langsung memarkirkan motor dan masuk kedalam rumah sederhana namun asri jika si lihat dari pagi sampai siang hari, rumah dengan satu lantai tapi memiliki halaman yang luas, terkadang rumah Rayhan di jadikan tempat mereka berkumpul.

"Loh tumben udah pada pulang," ujar ibu Rayhan.

"Iya Bu, ini ada Ghea juga," kata Rayhan.

Ghea menyalimi tangan ibu Rayhan, dan wanita paruh baya itu memeluk Ghea dengan sayang. Sudah lama Rayhan tidak membawa Ghea ke sini.

"Ayo masuk-masuk," ujar ibu mempersilahkan.

Mereka masuk dan duduk di ruang tamu, Rayhan meminta Ghea untuk menjelaskan kronologi nya dan gadis itu menjelaskan dari awal sampai akhir tanpa ada yang dia tutupi.

"Jangan terbiasa nyerang duluan Ghea,itu bisa menjadi kesalahan fatal kalau si lawan membalikkan fakta," ujar Gema menegur.

"Iya enggak lagi, tadi udah kesel aja," jawabnya.

"Lo kalau di kasih peringatan atau teguran selalu gitu Ghe, di iyain aja di lakuin enggak. Kita gini buat Lo juga, kita sayang sama Lo jadi tolong hargain teguran kita sebagai teguran kakak ke adeknya," omel Reza panjang.

"Iya kak Reza."

"Udah kan? Mau pulang nanti papa marah."

"Anak geng motor kok takut," ejek Rian. "Gua masih jadi anak baik ya!"

"Halah pembohongan publik!"

KENAN [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang