BAB. 32

996 57 15
                                    

Halo!

Welcome and welcome back dengan cerita KENAN!

Sebelum baca jangan lupa vote, komen dan share cerita ini biar makin banyak yang tau!!

Jangan jadi pembaca gelap ya!

Happy reading all!

•••

Lelaki dengan perawakan tinggi itu berdiri didepan menghadap seluruh anggota yang berada dibelakangnya. Auranya begitu kuat dan membuat orang-orang segan, malam ini Raynor akan menuntaskan misi, yaitu bertauran dengan Asgar. Kenan sudah mempersiapkan hampir 100 orang pasukan yang dibagi dalam dua kelompok, kelompok pertama dan kedua.

Kelompok pertama akan hadir di lapangan secara langsung sedangkan kelompok dua mereka akan hadir saat teman-temannya mulai tumbang. Itu adalah trik yang selalu Kenan pakai untuk tauran. Banyak musuh tidak menyadarinya, Kenan melakukan hal itu agar Raynor tidak kalah.

Para inti pun dibagi menjadi dua, dikelompok pertama dan kedua. Kelompok pertama ada Kenan, Razio dan Ganesha. Sedangkan di kelompok dua ada Fariz dan Arsy.

"Gua harap setelah tauran nanti kalian gak ada yang terluka parah, tetap waspada sama sekitar dan selalu hati-hati dengan Asgar karena mereka sering bermain kotor untuk menumbangkan lawan, paham?!"

"Paham Ken!" Seru mereka kompak.

"Bagus, sekarang kita jalan!"

Mereka berjalan menuju motor masing-masing, ada yang berboncengan ada juga yang sendirian. Para inti memilih untuk naik motor masing-masing. Jaket leather dengan gambar Rajawali dan bertuliskan "RAYNOR EST 1995" itu mulai melaju membelah malam.

Bendera yang sengaja dibawa itu berkibar seiring derasnya angin yang menyapa, bendera dengan background putih itu berharap bahwa tidak akan ada korban dalam tauran ini. Wilayah tauran cukup jauh dan sedikit masuk kedalam.

Mereka sampai, turun dari motor dan menatap sekitar, belum ada yang datang, hanya mereka. Ricky yang tadi memegang bendera lantas menancapkan bendera tersebut pada tanah merah. Bendera itu berkibar karena terpaan angin yang kuat, namun dia tetap berdiri kokoh tidak tumbang.

Para kelompok dua sudah menunggu pada posisi mereka, mereka tidak ikut masuk langsung ke tanah merah untuk menghindari ketahuan dari pada Asgar. Tempat mereka tidak jauh, namun cukup strategis untuk melihat semua kejadian.

"Mane nih, dia yang ngajak dia yang ngaret," Ganesha mulai berutuk saat Asgar tidak kunjung datang.

"Tau, gak on time, buang-buang waktu gua yang berharga," teman yang lain mulai menyahut, tidak lama kemudian Asgar datang dengan anggota yang lebih banyak dari mereka.

Rozi yang merupakan ketua Asgar itu turun dari motor dan langsung berdiri dihadapan Kenan dan para anggotanya. Cowok itu tersenyum, senyum yang menyebalkan untuk dilihat, senyum yang mengandung banyak arti.

"Cih, telat," Kenan berdecih menatap sinis pada Rozi.

"Wow, chill, gua tadi mempersiapkan sesuatu yang spesial buat lo," lagi-lagi Rozi tersenyum lalu dia bertepuk tangan dua kali dan muncullah seorang gadis dengan penampilan berantakan.

Ghea. Gadis itu tertunduk dengan beberapa lebam pada pipinya, rambutnya berantakan, wajah putih itu memerah dan matanya yang sayu. Ghea mendongak, matanya menatap Kenan meminta pertolongan.

Tangan Kenan terkepal, namun dia berusaha untuk tidak menunjukkan reaksi apapun.

"Kaget?" Tanya Rozi dengan nada yang menyebalkan. "Ternyata orang kaya lo ada juga cewek."

Kenan tak bergeming, matanya terus menyorot pada retina Rozi yang tengah berceloteh mempertanyakan hal-hal yang membuatnya muak.

"Gua kira lo masih gamon sama yang dulu," ejek Rozi sinis.

"Lo kaya bocah, bawa-bawa orang yang gak terlibat dalam masalah, selalu mencari umpan untuk menang, padahal dari sini semua orang sudah tahu seberapa lemahnya Asgar. Memancing lawan dengan membawa orang lain," ucap Kenan tajam dan menusuk.

"Lo kalau mau tauran sama gua langsung aja ngomong, gua ladenin gak perlu bawa-bawa orang yang gak bersangkutan, kadang gua lupa kalau lo selalu memancing orang agar emosi, biar keren lo begitu? Sampah!"

Rozi tertawa, tawa mengejek yang menyebalkan, Kenan bahkan ingin rasanya merobek mulut itu dengan lebar dan mematahkan tulang orang-orang yang sudah membuat kekasihnya seperti itu.

Di tempat persembunyian kelompok dua jelas terkejut melihat sang ibu ketua berada disana dengan keadaan yang tidak baik-baik saja. Mereka ingin maju, melawan bersama tapi mereka akan habis dan akan cepat kalah, jadilah mereka hanya bisa menunggu di tempat persembunyian.

"Gua baik hati Ken bawain cewek lo kesini, lo pasti kangen kan?" Rozi bertanya dengan nada meledek yang menyebalkan untuk didengar.

"Udah gak usah basa-basi, mulai aja sekarang," ucap Ganesha gemas, dia sudah tidak sabar memukul orang-orang didepannya ini.

"Cih, lo akan kalah, kalah jumlah, kalah tenaga," ungkap Rozi meremehkan.

"Gak papa dikit yang penting gak bawa-bawa anak orang kedalam masalah, chuaks!" Jawab Ganesha.

Bugh

Sebagai pembukaan Kenan menendang ulu hati Rozi dengan keras sehingga terlepas dari Ghea. Ghea yang merasa terlepas lantas berlari kearah Kenan dan bersembunyi di belakang lelaki itu.

Para anggota Asgar yang tidak terima lantas mulai menyerang dan di balas dengan senang hati oleh Raynor. "Kamu cari tempat sembunyi, jangan deket-deket dari aku, sana," titah Kenan, Ghea menurut dia berlari ke ujung dan langsung ditarik oleh Arsy.

"Lo disini," ujar Arsy tenang.

Baku hantam terjadi sangat kacau, saling memukul dan saling membalas, tangkis menangkis, semuanya mereka lakukan untuk perlindungan diri.

Rozi membalas tendangan Kenan cowok itu menarik kerah baju Kenan dan memukul wajah cowok itu, Kenan kembali membalas melakukan hal yang sama dan mengikut dagu Rozi dengan keras.

"Pengecut!" Umpat Kenan kesal, dia memukul Rozi dengan membabi buta. Rozi yang tidak ingin kalah lantas membalas pukulan Kenan.

Suara retakan tulang benar-benar terdengar dan lapangan merah serta langit malam yang cerah itu menjadi saksi bertapa brutalnya RAYNOR ketika sang ibu ketua disentuh.

Ganesha memukul dan menendang sang lawan bagaikan menendang guling cowok itu benar-benar dengan mudah melumpuhkan lawannya.

"Itu belum seberapa karena lo udah buat ibu ketua gua celaka!" Ucapnya.

Ganesha benar-benar melakukan hal gila, terus memukul dan memukul sang lawan yang sudah setengah sadar.

Razio melawan dua orang sekaligus, cowok yang sangat suka bermain game itu sangat santai menangkis dan memberikan pukulan kepada lawan-lawannya. Razio pemegang sabuk karate, jadi tidak heran.

Para anggota Asgar melemah, banyak anggota mereka yang sudah tumbang bahkan sudah ada yang tidak sadarkan diri. Mereka memang kalah jumlah tapi tidak dengan tenaga.

Raynor benar-benar memenangkan tauran malam ini, tauran yang melibatkan sang ibu ketua itu berhasil mereka menangkan. Kenan mengintruksikan untuk berhenti, semuanya menurut, napas itu terdengar sangat menderu.

"Lo kalah lagi!" Tekan Kenan di setiap katanya. Lalu dia memerintahkan seluruh anggotanya untuk kembali, kelompok dua yang tidak bertarung lantas berinsiatif untuk membantu teman-teman mereka yang luka.

"Kita ke basecamp dulu, obatin luka kamu," kata Kenan sambil menggenggam tangan Ghea.

•••
H

alo!

Apa kabar?

Semoga kalian baik-baik aja!

Kangen gak?

Babay!

See u next chptr!

KENAN [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang