-o0o-
H A P P Y
R E A D I N G
-o0o-"Nata lama!"
Tania menjatuhkan kepalanya di bahu Alex dengan lesu. Sedari tadi pagi ia sudah bersemangat, karena hari ini mereka akan pergi bersama. Sudah ada Nathan, Saka dan Ajeng di ruang tamu, milik Alex.
Sudah 10 menit berlalu, namun Nata, perempuan berponi itu tak kunjung datang. Mereka yang memang tak suka menunggu, hanya bisa menahan amarah. Apalagi, Alex yang kini nampak gerah, karena lelaki itu benci menunggu, hanya buang-buang waktu saja.
"2 menit, setelah itu kita berangkat." kata Alex.
Nathan hanya terdiam. Sedangkan Tania, Saka dan Ajeng hanya mengangguk mengerti.
"Nathan, dia nggak kabarin kamu? Lagian kok nggak bareng kamu?" tanya Tania pada Nathan yang nampak terdiam menatap ponsel.
Nathan mendongak, menatap istri dari sahabatnya itu. "Nggak. Gue udah ke apartemennya, dia nggak ada."
Tania menghela nafas kesal. Sedari tadi ia sudah menelpon Nata, namun tak kunjung di jawab. Ia melirik takut ke arah Alex. Pandangan laki-laki itu nampak fokus pada ponsel di genggamannya, sedangkan sebelah tangannya digunakan untuk merangkul tubuh Tania.
'Brak'
Tania terlonjak kaget, saat pintu utama di buka dengan kasar. Ia melotot menatap pelakunya, yang tak lain adalah Nata yang saat ini nampak terlihat berantakan.
"Sorry gue telat!" Nata menyengir, seraya mengangkat dua jarinya yang membentuk huruf V, pis damai.
Matanya menatap ke arah Alex yang saat ini hanya menatapnya sekilas, setelah itu membuang muka. Glek, mati dia.
Tania berjalan berjalan menghampiri Nata, "Nata kamu dari----" Ucapan Tania terputus saat seseorang datang dengan langkah malas mendekati Nata. Berdiri di samping sahabatnya.
Matanya melotot dengan raut terkejut.
"Alden?"
Spontan Tania menoleh ke belakang, ada Nathan yang nampak menatap tajam Alden. Yang di tatap pun hanya mendengus malas. Ada pula Alex yang saat ini mendesis tajam. Tania menelan ludahnya kasar, kini berganti menatap Nata yang hanya meringis.
"Nata," Tania mendesis gemas. Hancur sudah impian ia menikmati hari libur dengan tenang dan bahagia. Karena dipastikan, setelah sampai disana keadaan akan susah terkendali.
"Alden ikut nggak papa kan?" lirih Nata. Ia juga merasa tak enak. Apalagi melihat tatapan Alex dan Nathan yang begitu mematikan. Perutnya mendadak mulas melihatnya.
"Lo kira-kira dong! Ngapain lo bawa orang asing kesini?!" Itu suara Saka. Ia mengerti keadaan Alex dan Nathan yang nampak tak menyukai kehadiran lelaki itu.
Alden mendengus kasar, "gue juga nggak mau, gue di paksa sama nih anak!" Ia melirik sedikit ke arah Tania yang nampak terdiam. "gue balik."
Sebelum Alden benar-benar pergi deheman Alex lebih dulu mencegahnya. Ia menoleh, menatap suami Tania itu.
Alex berjalan dengan langkah tegas menghampiri Tania. Sesampainya disitu, ia melingkarkan tangannya ke pinggang kecil istrinya. Mengecup sekilas puncak kepala perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe
ChickLit[HARAP FOLLOW SEBELUM BACA!] SQUEL : FATE OF TANIA *** Masih tentang Tania yang mencoba mencari jawaban di setiap perjalanannya. Dan masih tentang Tania yang terikat kuat dengan sosok Alexander. *** "Ketika kita sudah dipersatukan, percayalah cobaa...