ALTA 17 | Tania's Birthday

32.1K 4.4K 1.6K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Forever - aespa

Spam comment yok🥰

-o0o-
H A P P Y
R E A D I N G

-o0o-

Malam ini kediaman Alexander terlihat ramai. Banyak tamu-tamu mulai berdatangan, guna menyambut meriah pesta yang diadakan. Pesta untuk merayakan ulang tahun Istri muda Alexander. Dihari ini terlihat sangat spesial, karena kondisi Tania yang tengah berbadan dua.

Sebenarnya Tania tidak suka, dan tidak mau, jika ada perayaan ulang tahunnya. Ia merasa seperti anak kecil. Namun, Caroline dengan tegas mengatakan kalau ini hanya pesta biasa, tidak ada acara potongan kue seperti anak kecil pada umumnya. Hanya acara makan-makan bersama.

Tamu yang diundang pun tak banyak, hanya keluarga, tetangga sekitar, teman terdekat, dan juga tamu-tamu khusus, yang merupakan beberapa kolega Alex.

Tania menghela nafas saat hadiah-hadiah mewah terus berdatangan. Sama seperti tahun-tahun yang lalu, jika ia tengah berulang tahun, banyak orang berbondong-bondong mengiriminya hadiah. Dari yang biasa saja, sampai luar biasa.

Entah kenapa Tania merasa menjadi artis seketika. Ditambah beberapa rekan kerja Alex yang terlihat begitu terus mendekatinya, dan memberinya hadiah-hadiah yang tak kalah mewah. Mereka seperti penjilat, yang haus perhatian. Hanya demi mendapat keuntungan dari Alex.

Tania benci itu. Namun, karena memang Tania yang memiliki hati malaikat, ia tetap tersenyum dan menanggapi dengan sederhana, tidak berniat menyinggung.

"Buka mulutnya."

Tania menuruti MUA yang memang sangat dekat dengannya itu, karena Tania yang meminta agar tidak berganti-ganti MUA, ia hanya ingin Desi----MUA itu---yang boleh merias wajahnya. Ia sudah menganggap perempuan berusia 27 tahun itu sebagai Kakak perempuannya.

Tania beralih menatap cermin, yang menampilkan ia tengah dirias dengan penuh teliti.

"Perfect!"

"Emang dasarnya cantik, mau dipoles atau nggak pun, tetep cantik!" puji Desi melihat hasil karyanya yang begitu memuaskan.

Tania tertawa. "Kak Desi juga cantik."

Desi mencebik. "Tapi nggak secantik kamu."

Tania hanya tersenyum.

BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang