ALTA 23 | Full Of Suprise

27.5K 4.2K 2.5K
                                    


Jangan lupa vote &
spam comment 😍

o0o
H A P P Y
R E A D I N G
o0o

"Kenapa harus serame ini?" Tania menoleh ke samping kanan, kiri, depan serta belakang, banyak sekali mobil yang mengelilingi mobil yang ia tumpangi bersama Alex.

Mereka tengah dalam perjalanan menuju tempat pemakaman Alena dan Azura. Tania sempat terkejut saat mendapati rombongan pengawal di depan rumah. Ia sempat tidak jadi pergi, tapi hatinya tetaplah ingin pergi.

"Waspada,"

Tania menoleh ke belakang saat mendapati sebuah mobil yang sangat ia kenali itu membunyikan sebuah klakson. Ia lalu menatap Alex, "Itu Papa kan?"

"Hm,"

Tania menghela napas. Perempuan dengan dress hitam dibawah lutut itu menatap jengah suaminya yang terlihat sibuk dengan ponsel. Dengan kesal ia merebut ponsel digenggaman laki-laki itu. Lalu menyembunyikan di belakang tubuhnya. "Bisa nggak sih kalau kita lagi berdua nggak usah main HP? Nggak kerja sehari, nggak akan bikin kamu jatuh miskin kan?"

Kening Alex mengkerut, "aku nggak lagi kerja."

"Ya terus apa? Chat-an sama selingkuhan?" ketus Tania.

Alex memiringkan kepalanya. Menatap bingung istrinya yang terlihat kesal dengan bibir mengerucut lucu. Lalu dia menghembuskan napas pasrah, "nggak mungkin banget."

"Tadi aku lagi chat Dito supaya pantau situasi di pemakaman, sama suruh batalin jadwal aku nanti." jelas lelaki itu. Dia meraih tangan Tania, mengelus punggung halus itu dengan lembut.

"Iya percaya," Dia memilih bersandar pada dada bidang suaminya. Dan berniat membuka ponsel suaminya. "Aku mainin boleh?"

"Kenapa harus tanya?"

Tania mengetukan jarinya pada layar ponsel, "Em——takut. HP kamu itu kayanya penting banget buat kamu,"

"Tapi kamu lebih penting." timpal Alex. "Lain kali kalo mau mainin HP aku, mainin aja,"

"Iya," Tania mengangguk. Tangannya bergerak menggulir layar, mencari apa saja aplikasi di dalamnya. "Ini ponsel pribadi kamu bukan sih?"

"Iya."

"Ponsel kamu ada berapa emang?"

"Nggak tau."

"Sangking banyaknya ya?"

"Iya."

"Aplikasinya ini doang?"

"Iya."

"Kamu nggak ada Instagram?"

"Nggak."

Tania berdecak, "gitu aja terus!"

"Maunya gimana emang?" Lelaki berkemeja hitam dengan jas warna senada itu terkekeh pelan. Dia mengecup puncak kepala Tania dengan gemas.

"Aku pengen liburan,"

"Kamu kan punya pulau pribadi, disitu pasti aman." sela Tania cepat saat mendapati Alex akan protes.

BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang