ALTA 8 | Quality Time

45K 5.7K 1.7K
                                    

-o0o-
H A P P Y
R E A D I N G
-o0o-

Perempuan yang tengah terlelap nyenyak itu kini terbangun, karena adanya sinar mentari yang mulai menyorot ke arahnya.

Tania, perempuan itu lebih memilih menyembunyikan tubuhnya di balik selimut. Tak menyadari adanya sepasang mata yang menatapnya tajam. Ia kembali melenguh, saat seseorang ingin menarik selimut yang membelit tubuhnya.

"Bangun,"

Seseorang itu adalah Alex. Lelaki itu nampak santai dengan kaos dan celana pendek yang melekat di tubuhnya.

"Aku masih ngantuk," Jawaban Tania terdengar serak dan letih. Kegiatan tadi malam hingga menjelang subuh tadi sungguh menguras tenaga. Ia masih lemas, ia ingin tidur kembali.

Namun tepukan pada pipinya membuat Tania, mau tak mau, menyembulkan kepalanya dari balik selimut. Ia berniat untuk menyingkirkan tangan yang sudah menganggu tidurnya itu, namun tangannya sudah lebih dulu di cekal oleh orang yang berstatus sebagai Suaminya itu.

"Udah siang, kamu belum makan," Itu Kata Alex.

"Nanti ya," Tania berucap dengan mata yang masih terpejam rapat.

"Sekarang."

Tania memaksakan membuka matanya, ia melirik Alex yang saat ini tengah berdiri menatap tajam ke arahnya. "Tapi aku masih ngantuk,"

"Nggak jadi jalan-jalan hm?"

Seketika mata Tania melebar mengingat permintaannya kepada Alex. Ia ingin menghabiskan waktu bersama lelaki itu. Karena kesibukan Alex akhir-akhir ini meningkat, dan waktu mereka pun juga menjadi singkat.

Dan ajaibnya lelaki itu menyetujuinya tanpa basa-basi. Tania sempat bertanya apa lelaki itu tidak sibuk, namun jawabnya yang ia dapatkan hanya satu kalimat yang sukses membuat ia merona.

"Aku juga kangen kamu,"

Alex terlalu peka kepadanya, memang benar adanya dibalik ajakan yang ia berikan kepada Alex, hanyalah alasan, karena ia merindukan lelaki itu.

"Jadi!"

Senyum miring tercetak jelas di bibir Alex ketika melihat binar cerah di mata Istrinya.

"Mandi dulu,"

Tania melirik Alex kembali. "Kamu udah, aku belum. Kamu keluar dulu,"

Sebelah alis Alex terangkat, "Kenapa?"

Tania mendadak kikuk, "Keluar dulu, aku kau mandi,"

"Terus, apa masalahnya?"

'Masalahnya kan aku nggak pake apa-apa' Batin Tania berteriak.

"Al, keluar dulu ih,"

Alex tersenyum kecil akan reaksi Tania. Ia tahu perempuan itu masih malu-malu kepadanya. Padahal mereka sudah sering melihat tubuh polos masing-masing.

Ia mengecup singkat kening Tania. "Jangan lama-lama. " Setelah itu ia berlalu pergi meninggalkan Tania yang kini tersenyum manis.

BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang