Side 2~

18K 1.2K 31
                                    

Haechan masih tidak paham kenapa pria itu melakukkannya, haechan hanya kembali  mencoba fokus pada kuliahnya setelah kejadian itu, sesekali ia berpapasan dengan younghoon di fakultas, tapi seperti tidak pernah mengenal mereka saling melewati

Tetapi haechan sudah tidak sendirian, setidaknya ada felix, sepupunya jaemin yang sejurusan dengannya, meski berbeda kelas tapi mereka sering bersama jadi haechan tidak kesepian

Terkadang haechan merasa ada yang tengah memperhatikannya, bukan merasa geer tapi itu memang benar, pernah sekali ia mendapati younghoon tengah memperhatikannya dari jauh namun tak berlangsung lama ketika mereka bertemu pandang younghoon membuang muka dan pergi

Haechan sudah melupakan kejadian itu, itu sudah berlalu berbulan-bulan lalu, dan sudahlah! Haechan tidak merasa marah lagi


















Semester-semester memuakkan itu terlalui, younghoon kembali fokus ke mata kuliah yang memuakkan ini, benar saja setelah perkataannya dulu, kisahnya dengan haechan sukses retak bahkan belum sempat ia mulai

Ia menangis di hari itu, setelah mengatakan itu dia kembali kerumah dan langsung mengguyur dirinya di bawah shower bahkan dengan pakaiannya yang masih utuh

Dia merasa seperti pecundang besar! Takluk dibawah kaki ayahnya! Benar adanya!

Dia bahkan tak mampu memperjuangkan cintanya! Dia bukan apa-apa tanpa ayahnya! Tak peduli betapa kejamnya ayahnya terhadap hidupnya tetapi ia memang tidak sanggup berdiri sendiri!

Ia ingin mengakhiri hidupnya saja namun tekad -untuk berdiri di atas kepala ayahnya biarpun hanya sekali dalam hidupnya suatu hari nanti- kembali menguatkannya!

Siang itu tak sengaja ia mendapati haechan kembali ke restoran ibunya, pria kecil itu tampak menyukai tempat itu bahkan younghoon menyaksikan interaksi pria kecil itu dengan ibunya

Hubungan younghoon dan ibunya juga tidak sebagus itu, mereka hanya mengetahui identitas masing-masing bahwa mereka adalah ibu dan anak, namun tak mampu bahkan hanya sekedar menyebut panggilan satu sama lain

Younghoon tidak berbohong, ketika ia dan haechan makan disana dahulu, itu adalah kali pertamanya, ibunya menatapnya sebentar dan mencoba tidak berekspresi sama halnya dengan younghoon, dan pengakuannya pada haechan bahwa itu ibunya adalah total refleks, untungnya haechan tidak terlalu memikirkannya
























Younghoon setidaknya masih bisa bernafas lega ketika mendapati haechan menjalani harinya dengan baik setelah hari itu, memandang pria itu dari kejauhan tidak terlalu buruk juga meski haechan pernah memergokinya sekali

Namun ia kembali menelan pil pahit, mendapati salah satu seniornya tengah mendekati haechan, ingin ia hancurkan saja wajah jeno detik itu juga ketika mendapati raut wajah tak enak haechan, tapi ia sadar ia bukan apa-apa

Menelan sakit hatinya, ia mencoba menutup mata ketika melihat jeno kembali melancarkan aksi pendekatannya pada haechan, younghoon tahu pria itu hanya sekedar bermain dengan haechan dan itu membuat kepalanya rasanya mendidih
























Perihal magang mereka yang sekelompok, itu bukan kehendak younghoon, dia sudah oke menjalani magang bertiga di perusahaan yang dipilihkan ayahnya, ia tahu dibalik ikut campur ayahnya pasti ada maksud lain

Mengejutkan! Haechan menerima tawaran untuk sekelompok, membuat younghoon bahkan tidak tidur semalaman mendapati fakta itu, namun bagaimana bila ayahnya tahu?!

Dan benar saja, ayahnya tahu! Younghoon mendapat lebam baru dari bekas cambukan di punggungnya sebagai pengingat dari ayahnya, younghoon berusaha bersikap datar dan berucap tidak akan terjadi seperti dalam pikiran ayahnya








Ma Seule | Markhyuck ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang