Satu

79.2K 4.7K 358
                                    

VOTE!














"yakin ingin berangkat sendiri dek?"

Mendengar panggilan di akhir pertanyaan yang baru terdengar, donghyuck atau yang lebih dikenal dengan haechan oleh teman sekelilingnya menolehkan kepalanya ke arah sumber suara

"yakin dong ma, kan hyuck udah gede udah 16 tahun" jawabnya tak lupa menampilkan senyum menyakinkannya, sebenarnya banyak keraguan di hatinya namun bila terlihat oleh sang ibu bisa bisa ia tidak diizinkan untuk pergi, padahal pergi ke seoul sendirian merupakan keinginannya sejak lama

"iya 16, tapi tingkahmu seperti bocah 10 tahun bagaimana kalau kau tersesat atau terjadi sesuatu?" ucap ibu khawatir

Haechan bukanlah anak tunggal yang manja, ia memiliki seorang kakak yang kini sedang kuliah di seoul university, inilah yang mendasari niat haechan untuk pergi ke seoul di liburan semester kali ini dan lagi mumpung sang papa sedang ada urusan ke luar kota, kalau ada papa tentu tidak akan di bolehkan hyuck nya pergi jauh sendirian berlama lama apalagi ini kali pertama pergi jauh sendiri

Sang mama hanya menatap pasrah pada putra bungsunya, "hyuck yakin mama sayang, kok cemberut gitu sini sini hyuck peluk utu utuuu" katanya sembari bangkit dari acara berbenah dan memeluk sang ibu, si ibu hanya mendengus sebagai balasan

"kalau udah turun dari kereta jangan kemana mana, tunggu kakakmu jemput, kalau ada yang ajak kemana jangan mau ikut, kalau ada apa apa langsung telpon kakak...." omongan si mama dibalas dengusan oleh si bontot

"iyaa mamaaa, hyuck tau"

"inget, papamu izinin cuma 3 hari, baik baik disana, jangan buat susah kakakmu"

















Hampir 2 jam perjalanan cukup membuat pinggang dan pantat haechan terasa remuk, turun dari kereta dan segera hubungi hendery oke

Panggilan pertama dialihkan begitu kedua hingga ketiga, "aku lapaarrrrr" pria malang itu hanya berdiri sendirian disana dengan tampang lusuh dan kelaparan, padahal di keret dia bahkan sudah menyantap mie cup serta jajanan lainnya dan sekotak bento yang disiapkan sang mama dan sekarang mengeluh lapar

Hingga ponselnya berbunyi menandakan panggilan dari hendery

"maaf hyuck, aku baru melihat pesanmu, aku sedang dikampus, tunggu 20- tidak 15 menit! Jangan kemana-mana kau mengerti" tutt

Bajingan, aku bahkan tidak bergerak se senti pun dari tempat ini

Tak berselang lama sebuah motor besar terparkir sejauh 20 meter di hadapannya, dengan langkah malas haechan mengarah padanya, yang lebih tua yang melihat raut kesal adiknya hanya nyengir dan mengusak rambutnya secara kasar hingga haechan ingin menarik semua rambut hendery dari akarnya

"merengut terus dan akan kuadukan papa, lalu kau akan kembali ke incheon detik ini juga "

"berisik"

Nadanya cuek namun tetap begitu diatas motor besar ini dia segera memeluk hendery dengan rapat, bukan apa haechan hanya takut, hey motor ini besar dan tinggi dan hendery bukan tipe orang sabar dan melajukan pelan demi orang di belakangnya

Dan benar saja hanya butuh 10 menit mereka berdua tiba di sebuah basement apartement yang besar, haechan bahkan mendongak dan mengucap woahh sepanjang melewati gedung ini hingga masuk lift dan berhenti pada lantai 13

"ini dimana kak?"

"diam dan ikuti adik kecil" yang dibalas dengusan oleh haechan, dery menekan bel, dua menit masih belum dibuka juga, apa orang di dalam tuli bisa bisanya bel yang ditekan orang bar bar seperti dery tidak di dengar, ayolah perut haechan bahkan sudah sulit di kendalikan sedari tadi

Ma Seule | Markhyuck ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang