Sembilan

20.5K 2.5K 11
                                    

Di suatu siang yang terik, haechan yang baru saja keluar dari kelasnya dengan sedikit tergesa melangkah ke arah kantin fakultas

Ia sengaja pergi sendiri kali ini, bukan apa ia hanya sedang menghindari teman temannya, ia bahkan belum membuka group chat mereka dari semalam

Kejadian dimana jeno menghampiri meja mereka dan duduk berdua dengan haechan seketika menjadi topik yang ramai di forum mahasiswa fakultasnya, isinya kebanyakan tentang sang kapten basket unggulan kampus yang tiba tiba menghampiri seorang mahasiswa biasa bahkan makan berdua di tengah kantin yang ramai, tidak sedikit juga komentar yang menanyakan siapa itu haechan dan bagaimana bisa pria biasa itu berani duduk dan mengobrol dengan idola mereka bahkan haechan yang saat itu meninggalkan jeno dengan ekspresi kesalnya juga tak lepas dari nyinyiran mereka

Melihat itu semua temannya tak berhenti menerornya dengan menanyakan hubungan haechan dengan si kapten basket yang di eluk elukan banyak orang itu, haechan yang bahkan tidak tahu menahu tentang jeno hanya bingung akan menjawab apa sehingga ia mengghindari mereka lebih dulu, lagipula dia akan segera di bombardir ketika di kampus jadi untuk apa ia capek capek menjelaskan melalui ponselnya



Haechan menjadi membatu sejenak ketika ingatannya tak sengaja mengingat hal itu, dia merapat ke sebuah tembok yang berada di depan kantin, mungkin jaraknya sekitar 10 meter, masih jauh memang

Ia sampai mendongak dan menajamkan matanya mengabsen setiap muka muka di kantin tersebut, dia mencari keberadaan jeno, jeno itu orang aneh yang tidak bisa ditebak, sebentar ia berkata akan menghajarnya lalu kemudia ia mengajaknya berkencan. Haechan juga sadar tatapan tak suka beberapa gadis saat ia sampai kampusnya tadi pagi

Lelah dengan hal baru yang mengusik hidupnya, ia memilih untuk menhindari pria itu

"dia tidak ada kan, apa dia akan muncul seperti kemarin kalau aku duduk disana?" ocehnya lagi setelah menelaah seisi kantin, "tapi aku sangat lapar, bagaimana ini?" ucapnya pelan

Orang yang berlalu lalang tentu melihat tingkah anehnya, menyatu dengan tembok sambil celingak celinguk dan meracau tidak jelas

"apa yang kau lakukan?!"



























































Mendapat tepukan serta seruan saat haechan tengah fokus mencari mangsanya, membuat aliran darahnya seperti berhenti mengalir, dia seketika tak bertenaga ketika menghadap belakang dan terjongkok lemas sambil memegang dadanya karena keterkejutannya

"ah aku hampir mati kaget" desah haechan sambil menutup mata frustasi

Orang yang menepuk haechan tadi mengernyit tak paham, ia sudah sampai semenit lalu namun melihat tingkah konyol haechan membuatnya diam sebentar sambil mengamati, namun sepertinya orang bodoh itu masih tetap saja meracau tidak jelas sambil mengintip intip ke arah kantin membuatnya geram dan ingin segera menghentikan kekonyolannya

"memang apa yang kau cari? Kau terlihat seperti orang konyol" kata orang itu

"hah tidak aku tidak mencari siapa siapa!" ucap haechan

"ouh aku tahu, kau pasti mencari jeno lee bukan?!" tanya pria itu mempermainkan haechan, gosip tentang jeno dan haechan bukanlah sesuatu yang tabu lagi

"iy-tidak! Tidak maksudku tidak!" ucap haechan dengan lantang seolah itu tidak benar

"benarkah? Aku baru saja melihatnya masuk ke ruangan dosen, kalau kau memang mencarinya" ucap chenle

"oh benarkah, bagus kalau begitu" haechan merapikan kemejanya sedikit dan berjalan dengan angkuh ke meja kantin seperti tidak pernah melakukan hal yang memalukan seperti tadi



Chenle mengikut di belakangnya dan mulai mengambil makan siang lalu duduk bersama

"sebenarnya chan aku penasaran sekali, bagaimana kau bisa kenal dengan kak jeno?" tanya chenle

"kak?" haechan mengernyit

"dia satu tahun di atas kita, bagaimana kau mengenalnya?" tanya chenle

"aku tidak kenal padanya" jawab haechan seadanya, itu benar dan haechan sudah muak dengan pertanyaan seputar itu

"lalu bagaimana kau tahu dia, ah tidak bagaimana ia tahu kau?" tanya chenle

"itu aku tidak sengaja membuang bola basketnya dan melihatnya sedang berc....." haechan yang tersadar dengan apa yang akan keluar dari mulutnya seketika berhenti dan bingung akan menjawab apa

"ber?" tanya chenle tak mengerti

"ber? Ber-berada di perpustakaan iya, setelah itu aku tidak tahu kenapa ia bisa menghampiriku disini" jelas haechan

"kau harus berhati hati padanya chan, ia mungkin saja tertarik padamu dan berniat mengejarmu" ucap chenle setengah berbisik, mendengar itu haechan menjadi terbatuk batuk kaget sekaligus canggung

"yah! Mana mungkin, kau berlebihan" haechan meminum minumannya dan mengalihkan tatapannya dari chenle

"ya siapa yang tahu, dia itu idola fakultas kita, banyak yang ingin bersamanya, dan dia juga terlihat agak bagaimana aku mengatakannya ya.. Ehmm fuckboy? Begitulah, aku dengar juga dia baru berkencan dengan seolhyun sunbae" jelas chenle lagi

Haechan berpura pura tidak dengar dan melanjutkan makannya, aku ingin tertawa mendengarnya, andai kau tahu alasan jeno mendekatiku untuk menghajarku karna membuatnya kesal dengan melempar bolanya tak tanggung sekaligus menantangnya dan juga tak sengaja menciduknya saat tengah berciuman dengan kekasihnya

"tidak seperti itu, kau tidak perlu khawatir" ucap haechan

"aku hanya mengingatkan mu chan, ia tampan dan memiliki kekuasaan, tidak sulit membuat orang orang jatuh padanya" ucap chenle

Haechan jadi teringat saat jeno dengan mudahnya menemukan informasi tentangnya dalam sepersekian detik, "kekuasaan?"

"iya, dia sangat kaya bahkan keluarganya memiliki andil dalam universitas ini" jelas chenle

"bagaimana kau tahu informasi tentangnya?" tanya haechan

"orangtua kami adalah rekan bisnis, aku tak sengaja melihatnya waktu pertemuan bisnis tahun lalu, dan aku menanyakannya pada ayahku" kata chenle

Haechan kini paham, wah pria itu memang berada di kelas yang tidak pernah terpikir oleh haechan, haechan jadi semakin tak ingin bertemu bahkan bertekad akan lari bila melihat jeno dalam radius 20 meter

Ma Seule | Markhyuck ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang