Tujuh Belas

19.9K 2.5K 99
                                    

Belum terpikir bagi haechan sampai sekarang, kenapa mark menciumnya, bahkan di bibir

Ia kembali memegang bibirnya dan tersenyum, kenapa begitu mudah menghapus sakit hatinya hanya dengan sebuah ciuman yang bahkan tidak berlangsung lebih dari 3 detik, haechan tidak tahu jawabannya hanya berguling guling sambil meracau tidak jelas di kasurnya sambil memegangi permukaan bibirnya

"haechan? Kau sepertinya sudah bangun, bersiaplah! Aku akan mengantarmu" ucap hendery dari balik pintu

Haechan yang sedang tidak pada pikirannya hanya melangkahkan kaki ke kamar mandi sambil tersenyum

Sungguh pagi yang aneh, dalam perjalanan 2 bulan magangnya, tak pernah anak ini sangat antusias bangun pagi kecuali hari pertamanya











Haechan masuk ke pintu depan gedung perusahaan itu namun berhenti tepat selangkah dari pintu itu, mark lewat di depannya tentu masih bersama beberapa orang di belakangnya

Penampilan mark kini begitu tampan dan berkharisma, seperti bos bos besar, bukankah biasanya juga begitu, haechan mungkin sudah teracuni pikirannya

"menyingkir" disertai dorongan yang membuat haechan mendengus menatap kesal pada renjun yang sudah mendahuluinya

Haechan pun mengikutnya, divisi mereka terletak pada lantai yang sama hanya saja berbeda ruangan, jadi mereka bisa tanpa sengaja bertemu saat akan masuk atau keluar dari lift

Mereka berdua bersisian di dalam lift, haechan menjadi teringat saat dulu renjun ikut mematut diri saat para wanita bilang bahwa mark akan datang

Memikirkan itu, haechan jadi tersenyum licik, ia berhasil mengalahkan renjun kali ini, renjun yang pemarah dan menyebalkan itu

Haechan tersenyum melirik renjun

"mau ku pukul?" ucap renjun jijik melihat kelakuan anak bimbingannya, haechan hanya menggeleng lucu sambil memanyunkan bibirnya

Renjun keluar duluan dari lift itu dengan perasaan kesal setelah melihat senyum lebar haechan, pagi pagi sudah melihat orang aneh saja pikirnya






"oh, pagi younghoon-ssi" sapa haechan ramah saat melihat younghoon keluar dari pintu divisinya, yang disapa hanya mengernyit heran berbalik menatap ke pintu dimana haechan masuk tadi
















"aku akan merobek mulutmu kalau kau tersenyum lagi padaku" dengan ancaman renjun itu sanggup mendiamkan bibir haechan

Haechan menjadi manyun dan melanjutkan makan siangnya kembali

Mereka berdua ada di balkon lantai 4 kantornya, disini tersedia beberapa kursi untuk makan atau sekedar bersantai, tadinya haechan sendirian disini lalu renjun datang dan bergabung di meja nya padahal meja lain masih ada yang kosong

Apa renjun menyukaiku pikir haechan

Kalau renjun tahu apa yang ada di pikirannya saat ini, mungkin anak itu sudah dibuangnya dari lantai 4 ini











Haechan mulai beranjak dari kursinya ketika jam menunjukkan pukul 5.30, jam kerjanya sudah berakhir 30 menit sebelumnya, ia hanya ingin duduk lebih lama saja

Haechan menunggu di depan lift, ketika lift terbuka, haechan yang tadinya akan masuk menjadi terhenti, ini seperti de javu saja, ada mark disana, sendirian

Ketika pintu akan menutup, haechan dengan panik menahan dan masuk ke dalam dan berhenti di depan mark, karena mark yang berdiri agak belakang sekali, ia menjadi salah tingkah menahan senyumannya

Di lantai 3, ada 2 orang masuk, haechan tanpa sengaja mundur memberi jalan, padahal masih banyak ruang kosong disana

Haechan jadi makin salah tingkah, bagaimana kalau mark mengira aku sengaja mendekat padanya pikirnya kalut

Mereka memang tidak dekat sampai menempel, masih ada jarak sekitar beberapa senti meter saja, namun ini sangat dekat pikir haechan, berdekatan begini membuat pipi haechan ikutan merona entah memikirkan apa

Saat mencapai lantai 1, kedua pegawai di depannya sudah keluar, haechan juga berniat keluar tiba tiba tarikan di pinggangnya menghentikannya, dia terkejut mendapatkan tangan mark memegangnya disana, ia menoleh membesarkan matanya melihat mark

Mark melepasnya dan keluar dari sana, haechan pun segera keluar sebelum pintu lift menutup lagi, haechan masih memperhatikan punggung mark yang berjalan ke arah pintu keluar

Pintu keluar untuk ke parkiran ada di sebelah kiri dari pintu masuk sedangkan pintu utama ada di depan gedung itu, haechan masih diam disana, ia akan keluar dari pintu depan kan, dengan manyun dia melangkah ke arah pintu depan

"apa yang kau lakukan?!" haechan menoleh lagi ke arah mark yang bersuara lantang menatap padanya, bahkan ini di lobby, biarpun di sore hari masih ada orang disana, setidaknya ada keamanan dan beberapa resepsionis

Haechan bingung, apa maksud mark, "ak-aku akan p-pulang" jawab haechan ragu sambil menunjuk sedikit pada pintu depan

"kesini bodoh" ucap mark perlahan sambil menghela nafas, lalu pergi duluan

Apa mark akan mengajakku pulang bersama lagi? Tapi ini bahkan belum malam hari, kenapa hendery masih menyuruhnya mengantarku

Dengan pandangan yang masih mengarah padanya dari kanan kirinya, haechan melangkah agak terburu buru menuju parkiran mobil mark berada







Di sepanjang perjalanan, haechan kembali berpikir sambil melihat keluar jendela

Apa mark akan menciumku lagi, seperti semalam?

Membuat pipinya kembali memerah ketika pikirannya meliar, ia menggelengkan kepalanya berusaha menghilangkan bayangan kotor di otaknya

Mungkin anak itu terlihat seperti orang gila sekarang di mata mark, namun ia tidak bisa berkilah, ia sendiri yang mengajak bocah itu

"terimakasih atas tumpangannya" ucap haechan, pintu itu terbuka sekarang

Sedikitnya ada rasa malu di hati haechan, pikirannya benar benar sangat kotor, bagaimana ia bisa memikirkan hal itu













Di apartemennya, haechan tengah menunggu hendery pulang dan menyiapkan sesuatu untuk kakak tersayangnya itu










"selamat datangg!!!"

Hendery sukses terkejut, bahkan langkahnya termundur dengan tangan tertekuk terangkat di dadanya saat baru masuk ke unitnya dan menemukan haechan berdiri di depannya tiba tiba dan sambutan suara cemprengnya

"wha-"

Haechan meletakkan piring keramik kecil yang berisi sepotong cake di depan muka hendery, haechan bahkan sampai mengangkat tangannya tinggi tinggi agar kue itu mencapai muka hendery

Hendery masih mengernyit keheranan, sungguh hari yang tak terduga pikirnya, ia mengambil piring itu dengan sebelah tangannya, ketika haechan malah semakin mendekatkannya ke wajahnya

Belum sampai disitu keterkejutannya, haechan tiba tiba memeluknya, hendery dengan tampang kebingungan yang sangat kocak hanya terdiam kaku, dengan sebelah tangan memegang kue yang diberikan haechan dan sebelah lagi memegang tas kerjanya

Ini bahkan bukan ulang tahunku pikirnya masih keheranan

"aku menyayangimu kau tahu, terimakasih sudah menyuruh mark melakukannya untukku" ucap haechan bersungguh sungguh, lalu setelahnya melepas pelukannya pada hendery menjauh dari hadapannya sambil merapikan piyama nya dengan mengibaskan telapak tanganya sedikit di bagian pundak dan berlalu dengan tampang santai seperti tak melakukan apa apa

Hendery yang ditinggalkan di depan pintu -dengan kedua tangannya yang sibuk- mengernyit "wah what a surprise haechan" ucapnya kehabisan kata kata




"apa katanya tadi?! Mark? Aku menyuruh mark apa? Apa dia melakukan ini untuk mark?!!" ucap hendery setengah kesal kembali memikirkan ucapan haechan tadi sambil meletakkan sepiring kue itu

Ma Seule | Markhyuck ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang