Delapan Belas

20K 2.5K 41
                                    

DUAR!! MELEDAK!!!












Tidak seperti hari hari sebelumnya, dimana haechan melakukan pekerjaannya namun tidak jauh dari gerutuan, kali ini dia melakukan pekerjaannya tanpa sepatah keluhan pun, efek yang diberikan mark memang luar biasa

Ia menjadi tidak sabaran menantikan jam makan siang, pasalnya tadi hendery berpesan akan mengajaknya makan siang bersama, dengan mark juga

Membayangkan itu saja sanggup membuat senyum haechan mengembang sampai mencapai telinganya, tidak sia sia upayanya semalam memberi hadiah kecil pada hendery

Hendery menyuruh haechan kesana sendiri, sedangkan dia dan mark akan menyusul karena kebetulan mereka memang sedang berada di tempat yang sama

Haechan merapikan pakaiannya dan bersiap kesana

Makan siang mereka berlangsung seperti biasanya, hendery yang mengobrol dengan mark, sesekali hendery akan bertanya pada haechan, sikap mark juga sepertinya masih sama seperti hari hari sebelumnya

Haechan belum menanyakan mark tentang maksud ciuman itu

"hyuck?" panggil hendery lagi

"ah?"

"aku bilang kau kembali ke kantor bersama mark ya, jarak dari kantormu dan kantorku itu berlainan" ucap hendery, "dan itu juga akan membantumu adik kecil, bukankah begitu?" ucap hendery pelan di dekat telinga haechan, sambil menepuk pundak haechan 2 kali dan pergi dari sana












Sampai mobil mark terparkir kembali di belakang gedungnya pun pertanyaan seputar ciuman itu tak terlontar, haechan menjadi ragu setelah melihat wajah datar mark

Mark masih sedingin ini, apa ciuman itu tidak ada artinya? Apa ia mempermainkan aku lagi?

"apa kau tidak mau turun?" tanya mark pada akhirnya, menyadari haechan berdiam diri sambil memanyunkan bibirnya

Haechan yang terlonjak menyadari bahwa mereka sudah sampai, dan membuka safe belt yang melilit tubuh depannya

"nanti pulang, tunggulah aku"

"hah?" haechan tidak salah dengar kan, mark sungguh mengajaknya?

Haechan mengulum bibirnya menahan senyuman yang hendak menghias wajahnya

"masih tidak mau turun?" tanya mark lagi


















Haechan duduk dengan wajah tersenyum ria membuka kertas logbook harian laporan magangnya

"kau baik baik saja?"

Separah apa keadaan haechan, sehingga seungmin yang jarang bicara sampai menanyakan itu padanya

Seungmin tadinya sedang menulis, melihat haechan duduk disampingnya dan ikut menulis, ia pun masih biasa saja, namun itu sudah berlangsung sampai 5 menit dan senyuman di wajah pria konyol itu belum juga surut

"ah? Kenapa seungmin-ssi?" tanya haechan dengan riang

"a-ah ti-tidak apa apa" apalah yang terjadi pada anak ini, seungmin tak ambil pusing dan kembali melanjutkan acara menulisnya



















Haechan berdiri di sebelah pintu mobil mark menunggunya dengan patuh, ia memainkan kakinya diatas aspal membentuk pola abstrak karna bosan menunggu

Sekitar 40 menit kemudian mark pun datang, melihat haechan - yang berjongkok dengan tangan yang terlipat di lutunya- di samping pintu mobilnya

"apa yang kau lakukan disitu?" tanya mark dengan alis bertaut

"ah kau sudah datang" haechan berdiri dengan senyum yang langsung terpancar

Mark hanya menggelengkan kepala merasa harus terbiasa dengan tingkah bocah ajaib ini, dan memasuki mobilnya







"ehm... Kak mark?" panggil haechan ragu

Mark hanya berdeham tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan

"aku ingin bertanya sesuatu?" ucap haechan lagi, mark menoleh sebentar ke arahnya dengan sebelah alis terangkat yang haechan artikan sebagai persetujuan

"malam itu....."

Haechan diam sejenak, mobil mark sudah memasuki gerbang depan apartemennya, tinggal beberapa meter lagi akan sampai di depan pintu utama

"kenap-kenapa kau... Men-menciumku?" akhirnya pertanyaan itu terlontar, wajah haechan memerah setelah pertanyaan itu diajukan, haechan bahkan tak menatap mark, ia melihat ke arah lain dengan jari jarinya saling menaut

Mobil mark pun berhenti di kediamannya, namun mark masih bungkam, haechan menaikkan wajahnya melihat mark, mark terlihat berpikir sejenak dengan pandangan yang masih lurus kedepan

"bukankah kau menyukainya" tanya mark, mereka beradu pandang sekarang

"apa?" jawab haechan tak mengerti maksud mark

"kalau menyukainya, kenapa masih bertanya" jawab mark pelan

Untung saja kondisi di dalam mobil ini sangat senyap, sehingga suara mark masih dapat ditangkap telinganya, tapi haechan masih belum mengerti maksud dari perkataan yang keluar dari mulutnya

"aku tidak tahu kenapa aku melakukannya" jawab mark lagi

"tapi, tapi pasti ada alasan kan kenapa kau melakukannya" jawab haechan setengah merengut, 'bagaimana mungkin kau mencium orang tanpa ada alasan kan, apa kau juga melakukan ini pada orang lain' pikir haechan kalut

"itu terjadi begitu saja" jawab mark santai

"tapi kau menciumku di bibir! Itu-itu....." haechan sudah tak mampu melanjutkan kalimatnya, aliran darahnya naik ke kepala, ia mulai memanas dan dipastikan wajahnya seperti kepiting rebus sekarang, bisa bisanya ia menyalak begitu di depan mark dan apa katanya, ciuman? Memikirkan pilihan katanya saja membuat haechan ingin mengubur dirinya

"apa kau mempermainkanku lagi" air matanya sudah mengumpul di pelupuk matanya

"aku tidak pernah mempermainkanmu" ucap mark datar

"tapi kau menciumku!!" tamatlah kau sudah haechan!

Mark menyeringai dan melepas safe beltnya sendiri, mendekatkan diri ke wajah memerah haechan

"katakan, apa kau menyukaiku haechan?" goda mark

Jangan ditanya bagaimana haechan sekarang, jantungnya bahkan sudah mendesak keluar sedari tadi, ia mengalihkan pandangannya menghindari kontak mata dengan mark yang sudah sangat dekat padanya

"ak-aku tidak" sialan! Ada apa dengan mulutku

"tidak?" ucap mark masih menggodanya

Haechan menatapnya dengan sendu, ia menyukainya, ia menyukai pria di depannya tapi kenapa mulutnya seakan mengkhianatinya

"keluarlah kalau begitu" ucap mark ketus

"apa? Aku-aku..."

Mark menaikkan sebelah alisnya menatap remeh haechan, dengan itu haechan perlahan turun dari sana dan hanya meratapi saat mobil mark semakin menjauh dari tempatnya





"kau benar, aku begitu bodoh!"

Ma Seule | Markhyuck ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang