Tiga

25.1K 3.3K 179
                                    

Saat haechan pergi ke kamar mandi, mark dan yeri sampai di restoran yang sama, yeri yang menyadari ada hendery segera menarik tangan mark untuk duduk disana

"kau sendirian?" tanya wanita itu

Hendery menoleh, "oh noona? Tidak, aku bersama adikku"

"adik? Aku tidak tau kau punya adik, omong omong kami boleh bergabung kan?" tanya yeri

Mark sudah terbiasa dengan ini, setiap makan dengan yeri-tentunya dipaksa- bila wanita itu menemukan kenalannya maka tak segan akan menarik mark untuk bergabung tanpa memperdulikan wajah muak adiknya ini

Iya adiknya, tepatnya adik tiri

"ah setan kecil itu" mark tiba-tiba teringat kelakuan adik hendery

"jangan terlalu serius begitu mark, dia bahkan menangis selama 3 jam karenamu" kata hendery

"karnaku kau bilang?" kening mark berkerut

"ya ku tau itu salahnya juga, tapi kau bisa berbelas kasih sedikit pada bocah tidak, dia hanyalah bocah SMA dan kau membentaknya begitu saja, dia menjadi takut padamu"

Mark yang terlihat berpikir, tak selang lama hanya nengendikkan bahu menanggapi ocehan hendery

Hatinya memang terbuat dari bongkahan es

"apa? Mark membentak adikmu? Kenapa?"tanya yeri penasaran, dia cukup dekat dengan hendery dan bahkan baru tau bahwa hendery punya adik sementara mark sudah membentak adik dari sahabatnya

"haechan melakukan kesalahan, namun mark langsung menyudutkannya, adik manisku langsung sedih setelahnya, hajar saja adikmu ini noona" hendery mengompori, bisa dilihat tatapan yeri mulai membara pada mark

"kau benar benar pria dingin tak punya hati, harusnya kau meminta maaf nanti" kata yeri pada mark

Mark hanya memutar bola mata setelah melihat hendery memberinya tatapan mengejek, dia tidak takut pada ocehan yeri namun ia terganggu, yeri tipekal wanita keras kepala yang cerewet bila tidak didengar wanita itu sanggup mengulang semua perkataanya sampai mulutnya berbusa

Yaa hubungan persaudaraan tiri mereka bisa dibilang harmonis, meskipun seringnya pembicaraan mereka berlangsung satu arah, yeri yang berbicara dan mark yang bahkan tidak mendengar namun tetap membiarkan wanita itu mengikutinya dan bertingkah layaknya kakak, mark hanya masa bodo






































"kau sangat imut, bagaimana ini, kau yakin sudah berumur 16? Oh apa 16 itu memang umur anak sd?" yeri sedari tadi tak henti memandangi haechan membuatnya bergidik ngeri dan menutupi kedua pipinya karna sebelumnya yeri yang tak tahan dengan kegemasannya langsung menangkup pipinya dan memutar mutarnya, pipi haechan jadi sakit

Melihat itu yeri malah semakin ingin menerjang haechan, yang tentunya tak terjadi karna mark menahan kuat tangan yeri hingga wanita itu terduduk seketika dan tak berkutik

"diamlah!" ucap mark








Santapan siang mereka sudah hampir habis

"aku tidak tau hendery yang sok cool ini punya adik semanis haechan" ucap yeri

"enak saja aku memang cool bukan sok cool" jawab hendery tak terima

"kau masih sekolah? Tinggal dimana?" tanya yeri lagi pada haechan

"aku sudah kelas 2 kak dan tinggal di incheon" jawab haechan dengan senyuman, dia suka yeri, yeri begitu ramah hanya saja ia merasa tersiksa jika wanita itu kembali bertingkah aneh dan menarik narik pipinya, itu sakit, bisa melar pipi princess

"sungguh? Aku kira kau masih smp, aku juga mungkin seimut dirimu saat masih SMA, ah sekarang juga aku masih imut, ahaha kenapa aku begitu antusias?!" entah apa yang membuat yeri beitu antusias, mark yang sedari mendengar ocehannya hanya mendengus dan berharap ini segera berakhir

"bukankah kau bilang akan menjemput ibu setelah makan siang? Apa yang kau lakukan masih disini?" kata mark pada yeri yang sudah jengah sedari tadi

"ah iya benar aku lupa, haechanie kak yeri yang imut ini duluan yaa, bye mark hendery" ucapnya sambil berlalu






" ah ya mark bagaimana? Kau sudah mendaftar untuk sidangmu?" tanya hendery

"seharusnya sudah, namun karna seseorang merusak plan ku, aku jadi terlambat memberi skripsiku pada dosen jung" jawab mark santai namun pandangannya teralih ke haechan

Haechan saat ini tengah berpura pura tuli sambil meminum bubble tea dengan bola mata melirik ke kemana mana untuk menghindari tatapan mark

"tak perlu risau begitu bung, nikmati saja prosesnya, aku saja yang masih proposal adem adem aja"

"tak heran kenapa dejun meninggalkanmu" ucap mark

Ucapan mark dibalas tawa getir oleh hendery, "sialan"

"bukankah kau ada wawancara harini?" tanya mark, mark hanya tak sengaja ingat karna hendery kemarin menanyakan mark tentang kiat wawancara panelis untuk data penelitiannya

"iya, tapi haechan pulang, jadi aku ingin menemaninya dan mengantar ke stasiun"

"jarak dari stasiun kesana memakan waktu 40 menit" ucap mark lagi sambil meminum americano nya

"aku bisa membuatnya 10 menit, apa aku undur saja menjadi lain hari?" tanya hendery

"bukan hal mudah untuk mengatur ulang janji bertemu panelis" kata mark

Hendery juga memikirkannya, namun ia berpikir akan sempat saja, pertemuannya memang dijanjikan pukul 4, dan keberangkatan haechan pukul 4 sore, setelah mengantar haehan ia akan langsung bergegas kesana pikirnya

Haechan menoleh ke hendery, "kalau memang penting aku bisa naik taksi ke stasiun kak"

"mark kau bisa mengantar haechan ke stasiun kan?"




"apa!" / "apaa?!!"


Ma Seule | Markhyuck ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang