Lima Belas

19.4K 2.5K 87
                                    

Haechan telah menyerah, mark sepertinya memang tak tersentuh lagi, ini bahkan sudah bertahun tahun sejak pertemuan terakhir mereka, tentu saja mark lupa padanya

Haechan jadi meratapi nasibnya sendiri, ia jatuh cinta selama bertahun tahun pada orang yang tak pernah melihatnya bahkan sekali saja, mark merupakan cinta pertama baginya, sekaligus menjadi sakit hati pertamanya

Haechan membalikkan pandangannya menatap sisi sebelahnya, dan kembali melamun, ia berada di taman samping kantornya sekarang, disana terdapat meja dan kursi yang beratapkan kayu yang diukir secara estetik berbentuk payung

Haechan menutup matanya mencoba melupakan sakit hatinya, namun menjadi terusik saat merasakan permukaan dingin mengenai pipi kanannya

Ia membuka mata menemukan seseorang yang ia sempat ragu untuk diajak mengobrol, younghoon meletakkan botol susu pisang yang sebelumnya ia tempelkan di wajah haechan ke meja di depannya

Haechan menatap ragu, mereka bahkan tidak dekat, mengobrol saja tidak pernah lagi, sejak kejadian itu

"i-ini untukku?" tanya haechan ragu, susu itu diletakkan tepat di depan haechan, bukankah sangat lucu kalau ternyata itu bukan untuknya, pria itu hanya berdeham, "terimaka-" pria itu sudah pergi dari hadapannya

Kenapa semua orang bersikap menyebalkan

Haechan menusukkan sedotan pada botol susu itu dan meminumnya dengan marah

Tapi ini enak juga






Sepulang dari jam kerja kantor itu haechan menunggu hendery di depan halte seberang kantor, katanya ia akan mengajak haechan makan malam di luar

Haechan tentu semangat, ini bahkan hari sabtu tapi ia bekerja full day disini bersama si pemarah renjun yang katanya sibuk dan meminta haechan untuk menemaninya, membayangkan hari hari melelahkannya disana yang masih akan berjalan satu setengah bulan lagi membuat haechan harus menahan diri

"kau serius mengajakku kesini? Kalau kau bangkrut karna aku makan banyak, jangan menggerutu ya, kau yang mengajakku kesini" ucap haechan memastikan, karna hendery mengajaknya ke restoran perancis bintang 5, dengan melihat bangunan mewahnya saja haechan sudah meringis membayangkan harganya

"iya, makan yang banyak dan bertambah pintar lah sedikit" balas hendery

"mana bisa begitu, makan dan pintar tidak ada hubungan apapun" ucap haechan lagi

"terserah haechan terserah saja, sekarang turunlah"












"kenapa kita belum boleh memesan?" tanya haechan, mereka sudah tiba sedari 10 menit lalu tapi hendery masih belum mengizinkannya untuk memesan jadinya haechan hanya menggigiti ujung sendoknya

"sebentar lagi oke" jawab hendery yang entah keberapa kali

"noona, disini" ucap hendery menaikkan sebelah tangannya di udara, haechan mengikuti arah pandang hendery, itu adalah yeri dan... Mark

Menyadari tatapan tak mengenakkan yang diberi mark padanya membuat haechan menundukkan kepalanya takut, kenapa hendery harus mengundangnya juga!

Kedua kakak adik itu duduk di depan hendery dan haechan, haechan yang sedari tadi antusias menantikan saat saat boleh memesan kini hanya diam menggigiti bibir bawahnya

"haechan, kau baik baik saja?" tanya yeri padanya menyadari kegelisahan haechan

"a-ah? Aku aku baik" jawab haechan

Mereka menghabiskan makan malam disertai obrolan, kebanyakan merupakan percakapan hendery dan yeri, haechan hanya akan membuka mulutnya saat ditanya, itupun dia menjawab sambil mencuri curi pandang ke mark, sedangkan mark juga terkadang ikut ke obrolan mereka jika menyangkut bisnis

Haechan ingin pulang saja, ia tak ingin berada dalam obrolan orang dewasa yang membosankan selain itu adanya mark disini membuat haechan serba salah ketika hendak melakukan apapun









Haechan membasuh wajahnya, ia menyenderkan tubuhnya di dinding sebelah wastafel, dia tadi izin meninggalkan mereka untuk ke toilet

Setelah beberapa lama ia keluar tapi baru beberapa langkah ia menjadi gagu dan terdiam melihat mark ada disana beberapa langkah dari luar pintu toilet

Haechan dengan ragu melewati mark, jalannya bahkan sangat perlahan sakin gugupnya, "kau merencanakan ini?"

Mendengar suara yang lama dirindukannya, haechan menoleh dan memandangnya tak mengerti

"kau tahu maksudku haechan, berhenti bersikap begini kau bisa!" ucap mark lagi

Bersikap bagaimana? Haechan bahkan tak tahu kini salahnya apa, kenapa setiap melihat wajahnya mark hanya akan marah, sebenci itu dia padanya, tapi kenapa, salah haechan apa

"aku tidak paham maksudmu kak" jawab haechan pelan

"berhenti muncul di sekitarku, aku muak melihatmu" dengan itu, air mata haechan mulai menumpuk

"aku minta maaf kalau aku memang memiliki salah padamu, tapi sungguh-" ucapan haechan terpotong

"berhenti menggangguku, itu akan menjawab permintaan maafmu" ucap mark datar

"aku bahkan tidak melakukan apapun padamu, kenapa kau begitu membenciku!" ucapan haechan sedikit meninggi

Mark mengabaikannya dan beranjak dari sana

"aku hanya mencoba menagih janjimu" teriak haechan agar mark mendengarnya, mark mengernyitkan dahi "janji?"

"janji yang beberapa tahun lalu saat aku masuk kuliah di hari pertama, bukankah kau bilang akan mengantarku?!" ucap haechan

Mark mendengus menatapnya sekilas, "aku tidak berjanji haechan"

Haechan bahkan tak tahu untuk membenarkan ucapan mark itu, mark memang tidak membuat janji atau mengiyakan janji yang ia buat, ia yang terjebak akan pemikiran yang ia buat sendiri, tapi setidaknya mark dulu menjawabnya, bukankah itu termasuk membangun harapan haechan

"lagipula itu janji bodoh yang dibuat anak kecil sepertimu" mark hendak melangkah, namun kembali menoleh, "dan berhenti bertindak konyol begini lagi" dengan itu mark meninggalkannya yang menangis disana

Mark sungguh keterlaluan, apa yang ia perbuat, kenapa ia diperlakukan begini













Haechan kembali ke meja mereka dengan wajah lesu, yeri dan mark masih ada disana, hendery yang melihat wajah sembab haechan menanyakan apa yang terjadi padanya yang dijawab gelengan

Haechan ingin mengatakan untuk pulang, tapi ada yeri disana dia menjadi tidak enak, dan berpura pura memainkan ponselnya untuk menghindari obrolan, dia sudah sangat lelah dan ingin menangis saja di kamarnya

Hendery melihat ke arah mark, "mark, aku minta kau perlakukan haechan dengan baik di tempatmu ya, ini pengalaman pertama untuknya bekerja dan langsung diletakkan di perusahaan besar begitu"

Mark tidak merespon hanya meminum wine nya sebelum membuka mulutnya, "aku punya banyak kerjaan"

"tenang saja, haechannie aman bersama mark" jawab yeri

Ma Seule | Markhyuck ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang