"Nek, sebener nya Lora ke sini, mau minta Doa Res--" belum selesai Dilloraa berucap, sang Nenek memotong perkataan nya.
"Iya, Nenek tau." Ucap Nenek nya dengan santai.
Dillora yang bingung, kenapa Nenek nya bisa tau, padahalkan belum di beritahu.
Dillora pun melirik Arka yang tengah tersenyum penuh makna terhadap nya.
Dan Dillora tau, siapa yang memberitahu Nenek nya terlebih dahulu.
Rencana nya kan Dillora ingin membuat Nenek nya kaget dan terharu, tapi sekarang jadi gagal total gara-gara Arka.
Arka yang melihat Dillora tengah menatap nya dengan pandangan menusuk pun, hanya membalas dengan senyuman manis.
.................................
Kini Dillora tengah membantu Nenek nya memasak, untuk makan siang nanti.
Namun suara Nenek nya yang terdengar selalu menyuruh Dillora untuk menemani Arka, namun selalu dirinya menolak.
"Lora," ucap sang Nenek.
"Iya Nenek, aku mau temenin Mas Arka aja." sambil lari.
Sedangkan Arka yang melihat Dillora lari dari arah dapur pun hanya bisa menggeleng.
Arka sudah tau bahwa Dillora sama sekali tidak bisa memesak, dan dirinya tau akan kejadian di mana Dillora belajar memasak hingga dapur nya berantakan.
Dan dirinya tau dari cerita Nenek nya Dillora, ketika Dillora sedang mandi.
Dillora pun duduk di Sebrang Arka.
"Kenapa ke sini? Bukannya bantuin Nenek," ujar Arka, pura-pura gak tau bahwa secara halus Nenek nya Dillora mengusir Dillora dari dapur.
"Gak perlu katanya, " ucap Dillora, dan di jawab oh oleh Arka.
"Oh iya, saya mau bicara serius sama kamu." ucap Arka.
"Apa?"
"Jangan di sini, takut Nenek kamu tau."
"Emang mau bicara tentang apa?"
"jangan banyak tanya kenapa sih,"
"Orang cuma satu pertanyaan," jawab Dillora.
Arka pun berdiri, dan mengajak Dillora keluar rumah. "Ayo,"
"Bentar, ijin dulu sama Nenek."
Dillora pun pergi ke menghampiri Nenek nya yang lagi memasak.
"Nek, Lora mau ke kali dulu ya sama Mas Arka." beritahu Dillora.
"Iya, hati-hati. Kalau udah waktunya makan siang,pulang." jawab Nenek nya.
"Siap, Nek." ucap Dillora sambil berlalu ke luar rumah, menghampiri Arka yang tengah berada di depan halaman.
"Mau kemana?" Tanya Arka.
"Lah, Bapak yang ngajak saya ke luar."
"Tapi kan saya gak tau daerah sini, Dillora""Oh, iya ya, hehehe" ringis Dillora.
"Kita ke kali aja gimana?" tanya Dillora dan di angguki Arka.
Ketika mereka sudah sampai di kali, dan banyak anak-anak tengah bermain air. Dillora pun mengajak Arka untuk duduk di samping nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Kampret (Tamat)
General FictionIni tentang seorang gadis bernama Dillora Wijaya, gadis baik dan periang yang disukai semua orang. Hidup sendiri di sebuah padatnya ibu kota , tidak membuat ia kesepian. Hingga suatu hari, bosnya di tempat dirinya bekerja menawarkan sebuah pernikaha...