KP|| salah hubungi

14.4K 1.5K 15
                                    

Pagi menyapa dan para tetangga mulai belanja sayuran.
Dan Dillora masih bergelung di dalam selimut, seperti kepompong.

Mentang-mentang hari libur, Dillora masih bermalas-malasan, ketika dirinya ingin kembali tidur, tiba-tiba HP nya berdering tanda ada yang memanggil.

Dillora pun meraih nya dari nakas dekat tempat tidur.

Tama calling....

Dillora pun menekan tanda hijau, dan menempelkan di telinga nya.

"Hallo, ?"

"Lora, lo cepetan mandi sekarang dan berangkat ke caffe. Gak pake lama."

Sambungan pun terputus oleh sepihak.

"Si kampret, gue belum juga ngomong udah di matiin,"

Dillora pun mencoba menelphone Tama kembali, dan di angkat.

"Heh, lo main matiin aja. Gue belum ngomong juga" kesal Dillora.

"Lora, lo mau di pecat hah. Jadi cepetan ke sini. Kita-kita udah pada ngumpul di sini, Bos cuma ngasih waktu ke lo 10 menit. Jika dalam waktu segitu lo belum sampai, maka lo  bakalan tamat." 

Setelah mendengar rentetan kata-kata dari Tama, tanpa kata, Dillora cepat-cepat mematikan sambungan telphone nya dan bergegas beranjak.

Tanpa berfikir lama Dillora segera ke kamar mandi hanya untuk mencuci muka dan gosok gigi. Karena untuk mandi perlu banyak waktu.

Setelah selesai berganti pakaian, Dillora pun melihat jam. Dan dirinya segera mengambil  tas tanpa mencabut sisir di kepalanya.

Setelah mengunci pintu, Dillora pun berlari ke tukang ojeg yang sudah dirinya pesan.

Tanpa menyapa para tetangga yang sedang berbelanja.

"Tumben Neng Lora gak nyapa kita-kita ya bu?" Heran Bu Sri.

"Mungkin lagi buru-bura kali bu," jawab Bu Rina.

"Mungkin dia mau nemuin pacarnya yang sedang jalan sama perempuan lain," celetuk Bu Siska.

"Huss, jangan gitu bu. Gak baik," peringat Bu Rina. "Siapa tau kan," ucap Bu Siska.

Sedangkan Dillora baru saja sampai di tempatnya bekerja.
Dengan tampilan yang acak-acakan, dirinya segera masuk ke dalam lestoran.

Hosh...hosh...hosh....

Nafas Dillora tidak beraturan ketika berhadapan dengan teman-teman nya.

"Lora, lo lama banget sih. Dan juga lo berantakan banget sih, jangan bilang lo gak mandi?" Ucap Caca.

"Menurut lo untuk waktu 10 menit gue bisa mandi? Untung gue bisa nyampe tepat waktu," kesal Dillora.

"Tepat waktu pala lo peyang," ucap Dinu sambil menoyor kepala Dillora.

Ketika Dinu melihat sisir yang masih menempel di rambut Dillora, dirinya berinisiatif ingin mengambil. Belum sempat dirinya mengambil, suara tegas terdengar dingin.

"Sudah berkumpul semua?" Tanya Arka, kepada Tama.

"Sudah Pak," jawab Tama.

Arka pun mengedarkan pandangan nya ke semua pegawai nya.
Dirinya pun mengernyit bingung, sambil menatap Dillora.

Dillora yang di tatap menjadi was-was.

"Tama," ucap Arka. "Iya pak," jawab Tama.

"Kamu membiarkan orang gila masuk juga?" Tanya Arka, sedangkan Tama yang tidak mengerti apa yang di katakan Bos nya.

Pernikahan Kampret (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang