PK|| Gombal

11.3K 1K 23
                                    

Melihat Dillora yang tiduran di Sofa membuat Arka kembali menyelesaikan pekerjaan nya.

Lima menit berlalu, ketika Arka menoleh ke arah di mana Dillora tengah berbaring.

Dan mengernyit ketika melihat Dillora tengah tertidur pulas.
Arka pun menghampiri Dillora.

Ketika sudah berada di hadapan Dillora, Arka pun berjongkok dan memandang Dillora.

Arka pun Mendekat kian dekat, dan ....

..............................

Kyaa... Plak....

Suara teriakan dan tamparan dari Dillora memenuhi ruangan Arka.

"Aw," ringis Arka.

Sedangkan Dillora cepat-cepat bangun dari tiduran nya. "Mas mau ngapain? Mau mesum ya?" tuduh Arka.

Arka yang masih meringis sembari memeggangi pipi nya yang terkena tamparan dari Dillora.
Dan Arka masih berjongkok.

"Bisa gak sih gak usah tampar aku?" kesal Arka, dan berdiri untuk duduk di samping Dillora.

"Itu aku refleks, Mas juga ngapain sih wajah Mas ada di depan muka aku?"  tanya Dillora. "Mas, mau mesum kan?"
"Sembarangan kalau ngomong,"

"Terus apa?"

"Mas cuma mau nepuk nyamuk di kening kamu,"

Dillora pun mengernyit dengan ucapan Arka. "Masa nepuk nyamuk, wajah Mas yang maju." heran Dillora.

"Yakan, Mas nepuk nyamuk nyamuk nya pake bibir Mas." Ucap Arka dan terkekeh.

"Ih, dasar mesum." teriak Dillora sambil memukuli badan Arka, Arka pun hanya terkekeh tanpa menolak pukulan dari Dillora.

Setelah Dillora puas memukuli Arka, dirinya pun merasa lapar.

"Mas, laper."

"Enggak," jawab Arka.

"Aku yang laper Mas," dengus Dillora, yang di balas kekehan oleh Arka.

"Suruh orang buat bawa makanan ke sini," perintah Arka.

"Mas aja sih,"

Arka pun beranjak untuk menelphon orang di bawah, setelah di angkat, dirinya pun menyuruh pegawai nya untuk membawa makan siang ke ruangan nya, untuk dua orang.

Arka yang melihat Dillora tengah serius bermain Game, tersenyum penuh akan kejailan.

Dirinya pun mendekat untuk duduk, ketika Dillora masih serius bermain Game, seketika Arka menyenderkan kepala nya di bahu Dillora.

Sedangkan Dillora yang terusik pun berucap. "Awas,Mas."

Dan Arka masih saja bersender-sender ria.

"Mas, jangan ganggu ah nanti aku kalah."

"Biarin," jawab Arka yang kini memeluk Dillora.

"Mas," geram Dillora.

Kembali Arka tidak memperdulikan ucapan Dillora.
Dan kini Arka tiduran, dan kepala nya di pangkuan Dillora.

"Mas," teriak Dillora kaget, karena kepala Arka berada di pangkuan nya.

"Apa sih, berisik."

"Mas, bangun gak." ucap Dillora yang menggoyang-goyangkan badan Arka.

Sedangkan Arka yang semakin menekan kepala nya ke pangkuan Dillora sambil memeluk pinggang Dillora.

"Tuh kan, kalah. Gara-gara Mas sih." kesal Dillora sambil menyimpan Hp nya.

Pernikahan Kampret (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang