PK|| Membuat Kecebong

14.4K 922 18
                                    

Kini Dillora dan Arka tengah berada di dalam mobil, di temani keheningan dan wajah cemberut Dillora.

Arka yang melihat Dillora memanyunkan bibir nya, dan mengembungkan pipi nya merasa gemas sendiri.

"Mas? Ini bukan jalan ke kontrakan aku loh," bingung Dillora.

"Memang," jawab Arka cuek.

"Kita mau kemana?"

"Kerumah kita,"

"Rumah kita?" Bingung Dillora.

"Iya, sekarang Mas memutuskan, kita bakalan tinggal di rumah Mas. Rumah kita."

"Gak, gak mau." Tolak Dillora.

"Harus mau! Dan gak ada bantahan."

"Mas!" ucap Dillora dengan geram.

"Apa!?"

"Aku gak mau tinggal di rumah Mas,"

"Kenapa?"

"Pokok nya aku gak mau! Jangan paksa aku Mas!" Kekeh Dillora.

Arka pun menghentikan mobil nya, dan memandang Dillora dengan tajam.

"Ra, Mas cuma mau kamu tinggal di rumah Mas. Rumah yang lebih layak lagi."

"Tapi, Mas!" Melas Dillora.

"Gak ada bantahan!" Ucap Arka dengan penuh penekanan.

Kini, mereka pun sudah sampai di rumah Arka. Dan Dillora tengah menatap takjub rumah di depan nya, dengan mulut terbuka lebar.

Arka yang melihat Dillora mangap, dengan ide jahil nya, Arka mengambil tisu dan di jadikan seperti bola.
Dan hap... Arka memasukan tisu itu ke dalam mulut Dillora.

"Hemm... Hemm," suara Dillora tidak jelas, sambil melototi Arka.

"Mangkanya mulut nya biasa aja," ucap Arka sambil membuka pintu mobil dan keluar terlebih dahulu.

Sedangkan Dillora tengah mengeluarkan buntelan tisu di dalam mulut nya, sambil menyumpah serapahi Arka.

Dillora pun keluar dan menyusul Arka yang terlebih dahulu berjalan.

"Tungguin," teriak Dillora.

Kini mereka berjalan beriringan, "Mas, ini beneran runah Mas sendiri?"

"Hem,"

"Bukan rumah orang tua Mas, kan?"

Arka yang mendengar nada keraguan dari Dillora pun berhenti berjalan, padahal tiga langkah lagi mereka berada di depan pintu rumah.

"Menurut kamu, ini rumah Mas lah."

"Oh," ucap Dillora ber'oh ria.

Ketika Arka ingin membunyikan bell nya, pintu rumah nya terbuka lebar menampilkan ibu paruh baya yang bekerja di rumah nya.

"Den Arka," ucap ibu itu dengan kaget.

"iya bi Eci, orang ganteng datang." cengir Arka.

"Akhirnya datang juga, bibi dari tadi nunggu kalian." Ungkap Bi Eci, dan mempersilahkan mereka masuk.

Mereka pun masuk, dan Dillora memandang ke sana kemari. Merasa takjub sendiri melihat interior di rumah ini.

Arka yang melihat Dillora memandang kesana kemari, membuat nya tersenyum.

"Kalau jalan liat ke depan," suruh Arka sambil memegang kepala Dillora, mengarahkan lurus ke depan.

"Ish," tepis Dillora.

Pernikahan Kampret (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang