PK|| Pasar Malam

10.1K 920 14
                                    

Malam tiba, dan dua Anak manusia tengah rebahan di lantai, menikmati keheningan.

"Mas,"

"Hem,"

"Masih marah?"

"Marah? Siapa yang marah?"

"Mas, tadi."

"Enggak,"

"Terus siapa yang dari siang ngediamin aku terus? Syetan?"

"Kamu manggil Mas Syetan?"

"Berarti Mas yang marah,"

"Tau lah,"

Mereka pun saling diam, lagi.

"Mas,"

"Apa sih, Ra?"

"Kita keluar yuk."

"Ngapain?"

"Jalan-jalan malam, beli Es krim."

"Perasaan kita belum ngelakuin Itu," Heran Arka.

"Maksud nya?"

"Iya, perasaan Mas, Mas belum ngelakuin kewajiban Mas sebagai seorang Suami. Kamu selingkuh?" tuduh Arka.

"Apa sih Mas, aku selingkuh apa?"

"Kamu udah ngelakuin Itu,  sama orang lain?" Marah Arka.

"Apasih Mas, jangan ngaco deh. Apa juga hubungan nya jalan-jalan dan  beli eskrim, sama selingkuh. Sih?"

"Kamu lagi ngidam kan? Mangkanya mau jalan-jalan dan beli eskrim."

Plak ....

Dillora pun bangun dan menggeplak kepala Arka yang tengah rebahan.

"Aw sakit, Ra." marah Arka dan langsung bangun dari rebahan nya.

"Biarin, biar Isi kepala Mas benar." tekan Dillora.

"Apa sih, kenapa kamu yang marah? Harus nya Mas yang marah. Kamu udah selingkuh di belakang Mas, dan juga kamu hamil Anak orang lain."

Plak....

Kembali Dillora menggeplak kepala Arka.

"Dillora, kenapa terus-terusan menggeplak kepala Mas sih?"

"Biar otak Mas gak miring," kesal Dillora.

"Gila,"

"Mas yang Gila," teriak Dillora.

"Ngapain Mas mikir kalau aku selingkuh, dan apa itu hamil. Cuma gara-gara aku ngajak Mas keluar jalan-jalan dan beli Eskrim , Mas kira aku sedang ngidam. Ngaco Mas tuh."

Arka pun memandang Dillora, "Jadi, kamu gak selingkuhin Mas? dan hamil?"

"Ya enggak lah,"

"Syukur deh, berarti Istri Mas masih waras."

"Ya Mas kira aku gila,"

"Iya, kalau kamu berani selingkuh dan punya Anak dari orang lain berarti kamu gila." cengir Arka, dan Dillora hanya mendengus kasar.

"Yaudah yuk, siap-siap."

"Kemana?"

"Katanya jalan-jalan, mau beli eskrim?"

"Udah gak mood," bangun Dillora, dan berlalu pergi.

Arka pun mengejar Dillora, dan menarik membawa tubuh Dillora ke kamar menyuruh bersiap-siap.

"Mas, gak mau ah."

"Gak ada penolakan pokok nya siap-siap!"

Dillora pun mau tak mau bersiap-siap, dan Arka pun sama bersiap-siap. Bedanya Dillora berganti baju nya di kamar mandi sedangkan Arka di kamar.

Pernikahan Kampret (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang