PK|| Menjenguk

8.7K 828 9
                                    

"Mas, Besok aku boleh cuti gak?"

Arka yang sudah menebak Dillora akan berucap itu pun hanya bisa mendengus.

"Gak,"

"Kenapa?"

Diam, Arka hanya diam dan kembali memainkan henphond nya.

"Mas ih, aku tanya kenapa?"

"Pokok nya tetap gak bisa,"

"Iya tapi kenapa, orang yang lain bisa masa aku gak bisa." Kesal Dillora.

Arka pun beranjak dari kasur, dan berlalu ke kamar mandi.

Dillora yang melihat itu pun menjadi geram, "Mas, aku sedang bicara." Teriak Dillora, ketika melihat Arka menutup pintu kamar mandi dengan kencang.

'Kenapa sih dia? '  batin Dillora,

Melihat Arka sudah keluar dari kamar mandi dan ingin keluar kamar, cepat-cepat Dillora menghadang Arka dengan merentangkan kedua tangan nya.

"Minggir,"

"Mau kemana? Aku mau ngomong dulu."

"Gak penting!" Tandes Arka.

"Mas kenapa sih? Kenapa jadi judes banget sih?"

Tanpa menjawab pertanyaan Dillora, Arka pun mencoba menggeser badan Dillora. Tapi dengan secepat Dillora bisa dirinya berlari untuk mengunci pintu kamar nya, dan memasukan kunci nya kedalam kantong celana nya.

"Dillora apa-apaan sih, cepet buka!"

"Gak mau, sebelum Mas ijinin aku cuti"

Arka pun menghella kasar, sambil melotot melihat Dillora. Dillora yang di tatap begitu menjadi menciut.

"M ... Mas, jangan melotot gitu sih, nanti bola mata Mas jatuh gimana?"

"Gak lucu!"

"Siapa juga yang ngelucu, orang cuma ngasih tau. Gak tau apa bola mata nya udah menonjol ke depan, dan sebentar lagi akan jatuh." Dumel Dillora dengan pelan.

"Mas Denger ya,"

Dillora pun hanya nyengir kuda, "Mas, boleh ya. Plis, cuma dua hari kok."

Arka yang mendengar kata dua hari pun, kembali menatap Dillora.

"Memangnya kamu mau ijin dua hari mau kemana?"

Dengan gugup Dillora pun menjawab, "Ma ... Mau me ... Menjenguk teman yang sakit Mas,"

Arka pun menaikan sebelah alis nya, "Teman apa teman?"

"Teman, beneran?"

Arka pun mendengus, "Sama siapa?"

"Sama David,"

"Mas, ikut!"

Dillora pun kaget dan sepontan melotot, "Ngapain? Aku cuma mau menjenguk doang."

"Pokok nya, kalau Mas gak ikut gak ada kata cuti! Sekarang buka kunci nya!" perintah Arka dengan ppenuh penekanan.

"Tapi--"

"Cepetan buka Dillora!!"

Dillora yang mendengar suara Arka yang dingin pun, buru-buru membuka kunci pintu kamar nya.

Arka pun keluar kamar, dan Dillora tengah merutuki Arka dengan kata-kata tajam.

     ****************


Matahari sudah mulai terlihat, memancarkan cahaya yang menghangatkan bumi.

Dan Dillora tengah berdandan ria, setelah semalam membuat keputusan bahwa akan mengijin kan Arka ikut untuk menjenguk Randy.

Pernikahan Kampret (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang