Bella Weston berhenti di depan gerbang menjulang tinggi. Wanita itu menatap takjub dengan kemegahan rumah yang ada di depannya. Seseorang baru saja keluar dari gerbang saat Bella berhasil menekan bel yang tersedia di depan gerbang.
"Apa kau nona Weston?"
Seorang pekerja yang bisa disebut sebagai penjaga rumah bertanya pada Bella dengan menatapnya dari atas sampai bawah.
Bella mengangguk.
"Iya, aku Bella Weston. Doris baru saja memindahkanku kemari untuk menggantikannya melayani tuan Arthur Fernandez." Kata Bella sopan.
Wanita itu memberikan selembar kertas pada penjaga. Yang bagaimana menjelaskan jika Bella menggantikan posisi Doris untuk merawat Arthur ferandez.
"Masuklah, tuan Fernandez sudah menunggu anda."
Sebelum masuk ke dalam rumah yang sepertinya akan membuat Bella sedikit lelah,Bella menghela napasnya panjang.
"Kau bisa, Bella" gumamnya lirih.
Bekerja sebagai perawat selama lebih dari lima tahun lamanya membuat Bella Weston terbiasa dengan pekerjaannya. Meski merasa lelah, Bella menikmatinya. Mulanya ia bekerja di salah satu panti asuhan ternama dengan membantu beberapa dokter yang di pekerjakan disana. Bella dikenal sebagai wanita yang ramah dan penurut. Itulah sebabnya, Doris meminta Bella untuk menggantikannya merawat Arthur Fernandez di rumahnya.
Doris mengatakan jika gajinya cukup besar dan terkadang Doris akan mendapatkan uang tambahan jika tuan Arthur memiliki mood yang cukup baik. Melihat kondisi Bella yang cukup rumit tentang keuangannya, membuat wanita itu tidak bisa menolak. Lagipula, sekalipun Bella menolak, sepertinya Bella akan kalah dengan permohonan Doris yang membuatnya lemah.
Sehingga, keputusan Bella menerima tawaran dari Doris membuatnya sampai di tempat ini.
Seorang pelayan membukakan pintu berukuran besar. Yang dimana, ada seorang pria yang duduk di kursi roda seolah telah menunggu kehadirannya.
"Tuan Arthur sudah menunggu anda, nona Bella"
Pria bernama Arthur Fernandez duduk tenang di kursi roda sambil menghadap jendela kamarnya yang terang.
"Selamat sore tuan Arthur. Aku Bella, bella Weston. Aku menggantikan Doris untuk merawat anda..." kata Bella hormat.
Tidak ada jawaban. Pria itu tetap terdiam pada tempatnya seolah ucapan salam perkenalan Bella tidaklah di harapkan. Bella menoleh pada pelayan yang mengantarnya ke kamar pria bernama Arthur. Mungkinkah tuannya memang terbiasa seperti ini?
"Ah, aku akan kembali setelah meletakan barang-barangku ke kamar"
"Apa Doris tidak mengatakan pada anda jika anda tidak di perkenankan untuk tidur di kamar dan membiarkan tuan Arthur tidur seorang diri?"
"Apa? Maksudku, tidak. Doris tidak mengatakannya padaku."
"Doris selalu tidur di kamar tuan Arthur karena tuan Arthur pernah terjatuh saat hendak turun dari ranjangnya,"
Bella menelan ludahnya kelu. Ia tidak pernah mendengar Doris mengatakan hal ini sebelumnya. Tapi, jika dipikirkan kembali, keputusan Doris memang tepat. Merawat seorang tunanetra dan lumpuh sepertinya memang harus sangat berhati-hati.
Bella menarik napasnya panjang. Keputusannya untuk datang kemari sudah pernah ia pikirkan matang-matang. Ia tidak mau mengecewakan Doris. Lagipula, tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika hanya tidur satu kamar dengan seorang pria yang tidak bisa melihat dan berjalan.
"Baiklah. Aku akan tidur di kamar ini. Tapi bisakah kau memberiku tempat untuk meletakan barang-barang pribadiku?" kata Bella lembut.
"Tentu saja, nona Bella"
"Bella. Kau bisa memanggilku dengan nama Bella."
TBC
Start 26.01.21Cerita ini akan dilanjutkan setelah Trouble Maker selesai.
Gimana sama prolognya?
Bella Weston ➡️
Si cantik dan lembut
Othornya...
Yang bernapas aja naik satu kilo
KAMU SEDANG MEMBACA
MA BELLE (END)
RomanceCERITA DEWASA Bella Weston terpaksa menjalani hari-harinya untuk bekerja pada pria buta dan lumpuh karena harus menggantikan tugas Doris, rekan kerjanya. Bella tidak pernah berpikir jika keputusannya untuk tinggal di rumah megah milik Arthur Fernand...