BAB 13

11.3K 861 39
                                    


Sebelumnya terimakasih untuk ucapan dan doanya. Terimakasih.🥺 Semoga tuhan selalu melindungi kalian dimanapun kalian berada 🥺 Amin
Maaf belum sempet bales satu-satu.

**

Jaden menendang mobil yang ada di depannya. Merasa kesal dengan wajah Arthur yang terlihat sedang mememangkan pertandingan dengannya. Jujur saja, Jaden merasa tidak terima dengan keputusan Bella. Bagaimana pun juga, Bella begitu murni. Jaden tidak ingin Arthur mempermainkan Bella hanya karena rasa kesal yang mendalam pada Jaden.

Jaden harus bisa mengakhirinya. Dan membawa Bella keluar dari rumah Arthur.

"Apa kau tidak kesal melihatnya, Rose?" tanya Jaden sedikit kesal.

Rosaline dan Jaden memutuskan untuk bertemu karena mereka sama-sama ingin mengetahui kebenarannya. Saat Rosaline berniat masuk ke rumah Arthur, Jaden lebih dulu menarik Rosaline. Membawa Rosaline pergi sebelum wanita itu mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan sepertinya.

Dan sekarang, mereka berada di dekat danau. Tempat dimana Jaden dan Rosaline biasa bertemu. Rosaline melamun, menyadari jika apa yang dikatakan Jaden sejak tadi membuatnya bersedih. Iya, tentu saja Rosaline merasa bersedih. Bagaimanapun, ia masih sangat mencintai Arthur.

"Aku tidak tahu, Jaden. Sampai saat ini, aku masih merasa jika Arthur sedang bermain-main denganku. Arthur masih memikirkanku.."

"Kau seyakin itu?"

"Arthur memang terlihat dingin denganku. Ia bahkan tidak ingin mendengarkan suaraku. Ia selalu mengusirku setiap kali aku mencoba untuk bertemu dengannya. Tapi, apakah kau tahu, jika sebenarnya Arthur masih memperhatikanku."

Rosaline mengingat setiap peristiwa setiap kali dirinya sedang melakukan pemotretan di beberapa kota. Ia merasa jika ada seseorang yang mengawasinya dari kejauhan. Disana memang tidak ada Arthur,  tapi entah kenapa, Rosaline merasa jika mereka semua adalah suruhan Arthur untuk menjaganya.

"Jika kau seyakin itu, aku akan membantumu untuk terus bertemu dengan Arthur, Rose"

"Terimakasih, Jaden. Kau memang orang yang paling mengerti akan diriku."

Jaden mendekat, lalu mereka berdua berpelukan. Bersandar pada Jaden adalah obat mujarab yang bisa membuat perasaan Rosaline sedikit lebih baik. Jaden juga salah satu orang yang berperan penting dalam hidupnya selama ini. Meskipun mereka pernah melakukan sebuah kesalahan, Rosaline mengaku jika ia juga tidak bisa jauh dari Jaden. Begitupun sebaliknya.

*

"Apa kau mau makan?" tanya Bella santai. "Aku akan menyiapkannya untukmu,"

"Apa ini juga termasuk caramu memperlakukan kekasihmu, Bella?"

Bella menalan ludahnya. Apakah ia terlalu berlebihan hari ini?

"Kenapa? Apa ada yang salah denganku?" tanya Bella terang-terangan. "Kau mengatakan padaku untuk memperlakukanmu seperti kekasihku. Jika kau merasa risih dengan perlakuanku, maka aku akan..."

"Lanjutkan..." Arthur memotong ucapan Bella. "Kau melakukannya dengan baik,"

Bella menghela napasnya. Melihat betapa plinpalnnya pria yang ada di hadapannya ini.

"Jadi kau mau makan, Arthur?"

Manis. Entah kenapa, suara Bella bahkan terdengar cukup manis saat menyebut namanya kali ini. Arthur tidak bisa berkata-kata. Sejak Bella mengatakan jika Bella adalah miliknya,Arthur menjadi sedikit kurang berkonsentrasi. pikirannya penuh dengan kalimat Bella yang mengatakan jika ia adalah wanita Arthur dan akan menikah dengan Arthur.

MA BELLE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang