Sengaja up tengah malam, biar pas kalian bangun sarapan sama Ma belle😌 kurang baik apa coba?
Sarapan aja kalian aku pikirin.**
Kabar tentang Arthur akhirnya terdengar juga ke telinga Rosaline. Wanita itu merasa tidak percaya saat seseorang rekannya mengirimkan sebuah video ketika Arthur berjalan dan—menolong Bella.
Rosaline meneteskan air matanya. Di dalam lubuh hatinya yang terdalam, Rosaline ingin bertanya pada Arthur. Sejak kapan pria itu bisa berjalan, sejak kapan pria itu bisa melihat. Apakah ini pertanda untuk Rosaline? Apa ini sebuah kabar baik untuk Rosaline Arthur harus melhat Rosaline lebih dekat agar mereka bisa berbicara dari hati ke hati Rosaline ingin meminta maaf sekaligus—
"Tapi Arthur sudah memilih Bella..." kesedihan kembali menyelimuti Rosaline.
Rosaline benar-benar sudah tidak memiliki harapan untuk Arthur. Mereka telah memutuskan segala hubungan yang telah terjadi. Dan Rosaline tidak bisa melakukan apapun lagi untuk sekarang ini.
Seharusnya Rosaline ada di yacht bersama teman-temanya. Namun, karena Rosaline cukup memiliki harga diri, ia memilih untuk tidak hadir di acara itu. Dimana ada Arthur dan Bella disana. Dan sekarang, tanpa ia hadir ke pesta Arthur, ia masih bisa melihat kemesraan Arthur dan Bella disana. Bukankah Rosaline terlihat sangat menyedihkan saat ini?
Ia tidak memiliki kesempatan apapun. Sepertinya, Rosaline benar-benar harus menyerah pada pria itu.
*
Beberapa hari kemudian, Arthur terpaksa membawa Bella kembali ke kediamannya karena wanita itu bersikeras untuk kembali kerumah sebelum Arthur mendapatkan haknya sebagai seorang suami Bella disaat bulan madunya.
Sekarang, wanita itu pergi. Setelah mendiamkan Arthur selama seharian penuh di rumahnya. Bella mengatakan akan menemui adiknya. Ia merindukan Benjamin, adiknya. Mulanya Arthur percaya jika Bella akan kembali setelah seminggu lamanya ia menemui Benjamin. Tapi sekarang, tidak lagi.
Arthur mengetuk meja dengan ujung jarinya dengan tatapan kosong. Segelas martini ia genggam di tangan kirinya. Ia sudah menghabiskan beberapa gelas martini seorang diri, di kamarnya seorang diri.
Arthur melirik sofa yang biasa Bella pakai untuk tidur saat dirinya belum mengetahui keadaan Arthur yang sesungguhnya. Arthur juga melihat selimut yang masih ada pada tempatnya, dimana terakhir kali Bella memakainya.Arthur tidak berencana menyingkirkannya. Ia pikir, dengan tidak merubah keadaan tempat tidurnya, sofa, dan kamar mandinya akan membuat jejak Bella seoalh tidak pernah hilang, Tapi pada kenyataannya, jejak Bella menghilang bersamaan dengan aroma Bella yang setiap hari Arthur hirup.
Wanita itu hanya meninggalkan beberapa carik kertas berisikan kata-kata paling memilukan yang pernah Arthur baca seumur hidupnya. Matanya menatap secarik kertas yang ia letakan di meja, tepat dihadapannya.
Arthur tidak berarti apapun untukku.
Aku akan melarikan diri darinya.
Aku tidak akan terjebak olehnya.
Aku akan kembali ke dunia nyata.
Segala hal yang terjadi hanyalah mimpi buruk.
Arthur mengepalkan tangannya saat melihat potongan-potongan kalimat yang Bella tulis di kertas yang tidak sengaja Arthur temukan di bawah bantal Bella. Arthur pikir, Bella menulisnya tepat sebelum ia kembali ke rumahnya untuk menemui Benjamin, adiknya. Dan ia lupa membuangnya saat ia memutuskan untuk pergi.
Arthur belum pernah merasa terhina dan sekesal ini sebelumnya. Ia pikir segalanya sudah terlihat jelas, tapi sepertinya yang buta adalah Bella. Bukan dirinya, Bella tidak bisa melihat mana kenyataan dan mana sebuah mimpi. Mengesalkan rasanya jika melihat kalimat demi kalimat yang Bella tulis. Jika saja wanita itu ada di hadapannya, mungkin Arthur akan mengurung wanita itu di kamarnya sepanjang hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
MA BELLE (END)
RomanceCERITA DEWASA Bella Weston terpaksa menjalani hari-harinya untuk bekerja pada pria buta dan lumpuh karena harus menggantikan tugas Doris, rekan kerjanya. Bella tidak pernah berpikir jika keputusannya untuk tinggal di rumah megah milik Arthur Fernand...