BAB 5

16.5K 1.1K 137
                                    

☆⬅️

Bella memejamkan matanya saat tangannya turun menyusuri perut kotak milik Arthur fernandez. Mengusapnya dengan penuh kelembutan menggunakan handuk yang sudah dipenuhi dengan busa. Ia sudah melakukannya berulang kali sejak tadi.

"Berhenti,"kata Arthur menepis tangan Bella. "Aku sudah terlalu lama berendam disini, kau ingin membuatku mati kedinginan?"

Rasa sesak yang sedari tadi membelenggu pikiran Bella tiba-tiba sirna saat gertakan Arthur fernandez menyadarkannya.

Bella berdiri dengan cepat. Dengan seragamnya yang basah, Bella turun dari jacuzzi untuk mengambilkan piyama Arthur fernandez. Ia juga memanggil satu orang pelayan untuk membantu pria itu duduk di kursi rodanya.

Bella membawanya di dekat jendela. Karena tuan Arthurnya memiliki kebiasaan duduk menatap matahari dari balik jendela.

"Aku akan mengeringkan rambut anda setelah aku mengganti pakaianku,"

"Siapa yang menunggu siapa, Bella? Kau pikir aku lelucon bagimu? Apa kau pikir aku memperkerjakanmu untuk..."

"Tidak! Maksudku, akan aku lakukan sekarang" kata Bella pada akhirnya.

Bella menyesal karena tidak bisa membuat Arthur fernandez menunggu. Seragamnya telah basah. Dan jika Bella berjalan ke arah Arthur fernandez, mungkin sepanjang karpet yang ada di kamar ini akan basah karenanya. Ia baru saja bekerja disini, bagaimana bisa ia membuat kekacauan seperti ini.

"Kau bisa melilitkan handuk di tubuhmu, Bella. Tidak akan ada yang akan memperhatikanmu, bahkan diriku"

Bella tercengang. Bagaimana Arthur fernandez bisa membaca apa yang ada di pikiran Bella? Bella tidak menyangka, jika pria itu begitu peka.

Tapi, apapun yang dikatakan tuan Arthur tadi, memang ada benarnya. Pria itu buta, tidak bisa berjalan. Apa yang dikhawatirkan Bella meskipun Bella hanya memakai bikini saja di hadapannya. Arthur fernandez tidak akan bisa melihatnya.

"Akan aku keringkan," kata Bella lirih.

Akhirnya Bella mendekati Arthur fernandez dengan hanya dengan selembar handuk yang melilit di tubuhnya. Beruntung, pria itu tidak keberatan saat Bella mengatakan jika ia tidak bisa melepas seragamnya. Bella mengatakan tidak keberatan jika bajunya basah hanya untuk membersihkan tubuh Arthur.

Wanita itu menyalakan hair dryer dan mulai mengeringkan rambut Arthur fernandez dengan pelan. Rambut pria itu sedikit lebih panjang dari yang ada di foto yang diberikan oleh Doris. Janggutnya yang penuh dengan rambut pun terlihat begitu berantakan.

"Apa anda membutuhkan pencukur janggut?"

"Apa kau bisa melakukannya?"

"Aku bisa merapikannya sedikit," kata Bella.

"Kalau begitu lakukanlah..."

Bella duduk tepat di hadapan Arthur. Memegangi pipi pria itu dan bersiap mencukur sedikit jenggot yang mulai tidak beraturan.

 "Apa kau terbiasa melakukan pekerjaan ini?"

"Terkadang..." jawab Bella singkat. Konsentrasinya penuh pada alat pencukur yang menuntun tangannya merapikan jenggot Arthur. Ia tidak mau jika pipi majikannya tergores karena kecerobohannya.

"Kau seorang hair stylis sebelumnya?"

Bella tersenyum dan mengusap pipi Arthur yang sudah terlihat lebih rapi dari sebelumnya.

"Bukan. Jika aku seorang hair stylis aku pasti akan mempertahankan pekerjaan itu, Tuan. Nah, sekarang sudah lebih rapi." kata Bella memuji. "Anda sangat tampan sekarang. Ah, maksudku semakin tampan..." puji Bella meralat.

MA BELLE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang