**
Bella bercermin. Gaun pengantin yang cukup sederhana namun terlihat sangat berkelas, sepatu yang cukup tinggi dan indah, rambut yang tersanggul sempurna beserta pernak-perniknya, dan Bella westonlah yang sedang mengenakannya saat ini.
Hari ini hari pernikahannya. Ia tidak percaya ini. Hari dimana Arthur mengatakan padanya akan mengajaknya menikah di tempat ini dua hari yang lalu rupanya benar-benar terjadi. Pria itu tidak sedang bercanda!
Dan disinilah, Bella sedang berdiri! Dengan sebuket bunga pengantin yang manis dan menawan. Menemani kegugupan Bella di ruang tunggu. Bella sempat melihat ada banyak tamu undangan yanga akan menghadiri pernikahannya. Dan kata Arthur, itu adalah sedikit dari orang yang Arthur undang untuk menghadiri sumpah pernikahanannya.
2 hari yang lalu...
"Apa kau sedang bercanda?" Tanya Bella meyakinkan.
"Apa kau pernah melihatku bercanda, Bella?"
"Tidak," singkat Bella. Sedetik kemudian ia mengerjapkan matanya. Tidak seharusnya Bella pasrah dengan jawabannya sendiri. "Maksudku, kau baru saja mengajakku menikah beberapa hari yang lalu. Dengan penuh pertimbangan akhirnya aku bersedia menikah denganmu karena sebuah alasan. Lalu kau tiba-tiba mengajakku kemari dan mengatakan kita akan menikah disini lusa. Tidakkah kau terlalu terburu-buru, tuan Arthur?" Kali ini Bella sedikit kesal. Sehingga dengan nada penuh tekanan Bella tidak hanya memanggil nama Arthur saja.
Dan Arthur menyadarinya. Menyadari kekesalan Bella saat memanggilnya seperti itu. Sehingga membuat tangannya sedikit mengepal.
"Lalu? Kau ingin aku membatalkannya?" tanyanya datar namun tenang.
"Ya, tentu saja."
"Semua undangan telah tersebar, Bella"
Bella mendelik. Seharusnya ia tidak terkejut. Karena jika pernikahan sudah dirancang semurna oleh pria itu, pasti slembar undangan juga telah dibagikan sebelumnya.
"Semua hadiah sudah kubeli untuk mereka yang hadir disini,"
Bella semakin tak berdaya. Ia tidak tahu harus menjawab apa.
"Aku bahkan telah mengundang anak-anak yang ada di rumah sakit"
Bella jadi teringat dengan Carly, Sam dan Alex. Anak-anak yang terlihat sangat menyayangi Arthur di rumah sakit.
"Kau tidak mengatakannya padaku,"
"Apa sepenting itu?" Arthur menaikan alisnya.
"Aku..." Bella bingung menjawab.
"Aku akan membatalkannya jika kau keberatan, Bella"
Bella meremas dressnya. Ini menyebalkan, tapi Bella tidak bisa membiarkan kesedihan mengelilingi Carly, Sam dan Alex.
"Hubungi rumah sakit," pinta Arthur pada salah satu bodyguard yang tadi berada cukup jauh darinya.
Pria itu menyerahkan ponsel yang sudah tersambung ke rumah sakit pada Arthur. Dan saat Arthur menempelkan ponselnya ke telinga, Bella merebut ponselnya dengan sedikit kasar.
"Tentu saja aku sepenting itu, Arthur. Aku calon pengantinmu. Aku berhak mengetahui semua rencana yang kau akan kau lakukan untuk pernikahan kita. Dan...siapa bilang aku keberatan! Aku tidak keberatan," Kata Bella terbata. "Ayo kita menikah..."
Bella memasukan ponsel Arthur ke dalam saku dan berbalik. Sementara itu, Arthur terlihat menyunggingkan bibirnya ke atas dengan wajah puas.
Bagaimana bisa Bella merusak kebahagiaan anak-anak sepolos mereka. Mereka pasti sudah menganggap Arthur istimewa, mendengar Arthur menikah bisa saja membuat mereka semakin bersemangat dan berbahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
MA BELLE (END)
RomanceCERITA DEWASA Bella Weston terpaksa menjalani hari-harinya untuk bekerja pada pria buta dan lumpuh karena harus menggantikan tugas Doris, rekan kerjanya. Bella tidak pernah berpikir jika keputusannya untuk tinggal di rumah megah milik Arthur Fernand...