BAB 27

13.2K 983 78
                                    

Aku lagi happy, jadi aku UP hari ini😌

**

Arthur memanggil Peter dan memintanya untuk mencari keberadan Jaden. Mendengar Bella bersama Jaden bukan hanya membuat kepala Arthur mendidih. Tiba-tiba ia teringat percakapannya dengan Bella siang tadi. Dan itu membuat Arthur sangat marah.

"Kau sudah menemukannya?" Tanya Arthur melalui panggilan teleponnya. Ia berjalan keluar dan menaiki mobil yang sudah menunggunya. "Apa ada pesta penting yang dihadiri oleh Jaden? "

'Hanya pesta biasa, tuan. Aku sudah mengatakan pada anda jika anda di undang di pesta tuan Smith. Tapi anda menolaknya, jadi aku—'

"Aku akan datang, siapkan pakaian untukku sekarang, Peter!" lalu Arthur menutup panggilannya dan melempar ponselnya dengan kesal.

Sementara itu, Bella yang baru saja tiba di hotel tempat di adakannya pesta terlihat tampak gugup.

"Apa ada sesuatu di wajahku?" Tanya Bella pada Jaden. "Aku merasa semua orang sedang menatapku,"

"Karena kau terlihat sangat menawan malam ini, Bella" bisik Jaden kagum.

Akhirnya, setelah sekian lamanya Jaden bisa pergi berdua dengan Bella. Ia merasa beruntung setelah memutuskan untuk kembali ke New York. Jaden pikir, kembali kesini agar ia tidak melihat Bella dan Arthur yang semakin hari semakin dekat. Tapi rupanya tuhan mendekatkan Jaden dengan Bella begitu saja. Ia bertemu Bella di bandara. Ia tidak menyangka mereka akan bertemu disana.

"Kenapa kau tidak datang bersama Arthur, Bella?"

"Hubungan kami tidak sebaik itu, Jad..." balas Bella santai. Ia menerima minuman yang di bawakan oleh beberapa pelayan yang membawa nampan di pesta ini. "Kau sendiri? Bagaiamana hubunganmu dengan Arthur? Kalian tidak terlihat seperti seorang kakad beradik"

"Arthur membenciku,"

Bella tersenyum, mengingat dirinya baru saja membicarakan masalah Jaden siang tadi bersama Arthur. Kenyataan bahwa Arthur sangat menyayangi adiknya. Rupanya, perasaan itu tidak sampai pada Jaden. Seandainya Jaden tahu...

"Aku pikir kau harus pergi minum bersama Arthur"

"Aku? Bersama Arthur? Oh! Dia pasti tidak menginginkannya sama sekali. Kau tahu, dia begitu dingin terhadapku. Jadi aku cukup tahu diri jika untuk pergi minum dengannya..."

"Setidaknya kau harus mencobanya. Kalian harus berbiara dari hati ke hati. Apa kau ingin hubunganmu terus seperti ini dengannya?"

"Tentu saja tida, Bella! tapi sulit bagi kami untuk melakukan hal-hal seperti dulu lagi."

"Kenapa?"

"Kau pasti sudah mendengarnya..."

"Tentang?"

"Rosaline dan aku..." terdengar sedikit nada penyesalan saat Jaden mengatakannya.

Bella menyesap minumannya.

"Yah, aku hanya tahu sedikit. Apa yang sebenarnya terjadi?" Bella sudah mendengar hal ini dari sisi Arthur, sekarang ia juga ingin tahu dari sisi Jaden. Bella tidak mau memperkeruh suasana hanya dengan mendengar dari salah satu pihak saja.

"Sebenarnya kedatanganku kemari dulu adalah untuk melupakan Rosaline. Aku pernah sangat mencintainya. Tapi aku tahu, aku takkan bisa melupakannya..."

"—" Bella berusaha mendengarkannya dengan baik.

"Lalu aku bertemu denganmu" Jaden tersenyum sambil menatap Bella dengan tatapan memuja. "Semua rasa sakit hatiku seakan terobati karena aku bertemu denganmu. Kau wanita yang ramah dan lemah lembut. Aku cukup terkejut karena masih ada yang semurni dirimu, Bella"

MA BELLE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang