☆
"Aku sudah sampai, Ben"
Bella mengapit ponsel di antara bahu dan lengannya saat mengambil koper yang ada di bagasi. Ia sudah berjanji pada Benjamin memberinya kabar sesampainya ia tiba di Las vegas.
Kau sudah sampai rumahnya?
Bella melihat sekitar tempatnya berhenti. Sepi.
"Iya, sepertinya aku harus sedikit berjalan untuk tiba di depan rumahnya" kata Bella menghela napasnya lelah saat melihat gerbang utamanya masih cukup jauh dari tempatnya berhenti.
Bella tidak habis pikir, orang-orang kaya di negeri ini membangun rumah yang cukup rumit. Kenapa di dunia ini harus ada dua gerbang agar sampai di depan rumah. Kenapa mereka tidak menjadikannya satu sekaligus.
Bella menggerutu sepanjang jalan saat menyeret kopernya menuju gerbang utama dengan sedikit menggerutu. Mungkin ia hanya sedikit lelah saat perjalanan kemarin. Dan sekarang ia harus di hadapkan dengan jalanan yang cukup panjang untuk mencapai kediaman tuan Arthur fernandez.
Bella Weston berhenti di depan gerbang menjulang tinggi. Wanita itu menatap takjub dengan kemegahan rumah yang ada di depannya. Seseorang baru saja keluar dari gerbang saat Bella berhasil menekan bel yang tersedia di depan gerbang.
"Apa kau nona Weston?"
Seorang pekerja yang bisa disebut sebagai penjaga rumah bertanya pada Bella dengan menatapnya dari atas sampai bawah.
Bella mengangguk.
"Iya, aku Bella Weston. Doris baru saja memindahkanku kemari untuk menggantikannya melayani tuan Arthur Fernandez." Kata Bella sopan.
Wanita itu memberikan selembar kertas pada penjaga. Yang bagaimana menjelaskan jika Bella menggantikan posisi Doris untuk merawat Arthur ferandez.
"Masuklah, tuan Fernandez sudah menunggu anda."
Sebelum masuk ke dalam rumah yang sepertinya akan membuat Bella sedikit lelah,Bella menghela napasnya panjang.
"Kau bisa, Bella" gumamnya lirih.
Bekerja sebagai perawat selama lebih dari lima tahun lamanya membuat Bella Weston terbiasa dengan pekerjaannya. Meski merasa lelah, Bella menikmatinya. Mulanya ia bekerja di salah satu panti asuhan ternama dengan membantu beberapa dokter yang di pekerjakan disana. Bella dikenal sebagai wanita yang ramah dan penurut. Itulah sebabnya, Doris meminta Bella untuk menggantikannya merawat Arthur Fernandez di rumahnya.
Doris mengatakan jika gajinya cukup besar dan terkadang Doris akan mendapatkan uang tambahan jika tuan Arthur memiliki mood yang cukup baik. Melihat kondisi Bella yang cukup rumit tentang keuangannya, membuat wanita itu tidak bisa menolak. Lagipula, sekalipun Bella menolak, sepertinya Bella akan kalah dengan permohonan Doris yang membuatnya lemah.
Sehingga, keputusan Bella menerima tawaran dari Doris membuatnya sampai di tempat ini.
Seorang pelayan membukakan pintu berukuran besar. Yang dimana, ada seorang pria yang duduk di kursi roda seolah telah menunggu kehadirannya.
"Tuan Arthur sudah menunggu anda, nona Bella"
Pria bernama Arthur Fernandez duduk tenang di kursi roda sambil menghadap jendela kamarnya yang terang.
"Selamat sore tuan Arthur. Aku Bella, Bella Weston. Aku menggantikan Doris untuk merawat anda..." kata Bella hormat.
Tidak ada jawaban. Pria itu tetap terdiam pada tempatnya seolah ucapan salam perkenalan Bella tidaklah di harapkan. Bella menoleh pada pelayan yang mengantarnya ke kamar pria bernama Arthur. Mungkinkah tuannya memang terbiasa seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
MA BELLE (END)
RomanceCERITA DEWASA Bella Weston terpaksa menjalani hari-harinya untuk bekerja pada pria buta dan lumpuh karena harus menggantikan tugas Doris, rekan kerjanya. Bella tidak pernah berpikir jika keputusannya untuk tinggal di rumah megah milik Arthur Fernand...