"Kiss or Dare, Bella?"
Bella membiaran Arthur untuk memulai permainannya karena Bella ingin tahu seperti apa permainan yang kata Arthur adalah permainan baru yang tidak diketahui Bella. Mendengar Arthur mengatakan jika Bella ketinggalan jaman secara tiba-tiba membuat Bella sedikit jengkel. Dan memutuskan untuk mencoba permainan ini.
"Maaf, bisa kau ulangi pertanyaannya?"
"Baiklah. Aku bertanya padamu, apa kau pernah berkencan dengan Jaden? Adikku yang keparat itu?"
"Kenapa kau menyebutnya seperti itu. Bagaimana pun juga, Jaden adalah adikmu. Tidak seharusnya kau mengatakan hal keji seperti itu..."
"Kau hanya tidak tahu seperti apa Jaden yang sesungguhnya, Bella"
"Yang aku tahu dia pria yang baik"
"So funny! Sekarang kau berani memujinya di depanku?"
"K-kau yang menyuruhku untuk bersikap biasa padamu. Jadi aku..."
"Baiklah, kau hanya perlu menjawabnya Bella. Jika kau tidak bisa menjawabnya, kau bisa memilih Kiss or Dare. Bukan begitu, Bella?"
Bella menelan ludahnya. Ia tidak tahu apa Bella harus berkata jujur atau tidak pada Arthur. Tapi jika Bella mengatakan hal yang sebenarnya, bukankah segalanya akan menjadi rumit. Arthur terlihat tidak akur dengan Jaden, dan Bella tidak ingin menambah bumbu di dalamnya. Ini menyebalkan, tapi Bella tidak bisa membiarkannya.
"Dare! Aku memilih Dare!"
Raut wajah Arthur menunjukan wajah kecewa dan kesal. Rupanya, Bella memilih bungkam ketimbang mengatakannya dengan jujur pada Arthur.
Arthur jadi semakin tertarik dengan permainan ini.
"Baiklah. Karena kau memilih Dare, aku ingin kau..."
Bella memperhatikan bibir Arthur dengan seksama dan gugup. Ia khawatir, pria itu akan meminta Bella untuk melakukan hal-hal yang aneh.
"Aku ingin kau melompat ke pantai dan kembalilah ketika semua tubuhmu telah basah"
"Hanya itu?"tangan Bella mengudara.
"Kenapa? Apa kau berharap aku meminta hal yang lain, Bella?"
"Itu permintaan yang mudah, kupikir kau akan menyuruhku..." Bella menutup mulutnya. Sedangkan Arthur menantikan kalimat selanjutnya dari Bella.
"Katakan lebih jelas, Bella" kata Arthur tenang.
"Hal-hal yang lebih menantang,"
"Misalnya?" Arthur berlagak polos.
"Misalnya..." Bella berpikir. "Kau memintaku untuk berlari mengelilingi pulau atau semacamnya. Dan..."
"Baiklah, Akan kupikirkan setelah ini..."
"Maksudmu?"
"Kau ingin lari mengelilingi pulau, bukan?"
Wajah Bella berubah pucat. "Tidak, aku hanya bercanda. Setelah kupikir-pikir, menceburkan diri ke pantai adalah permintaan penuh tantangan juga," tawa Bella yang hambar terdengar nyaring di telinga Arthur. "Aku akan lompat sekarang juga..."
Kemudian, Bella berlari menuju pantai. Menuruti permintaan Arthur yang begitu mudah dengan menceburkan dirinya ke air. Setelah rambut dan tubuhnya basah. Bella berteriak senang. Rasanya benar-benar menyenangkan. Rasanya sudah cukup lama Bella tidak bersenang-senang seperti ini. Kapan ia bermain air? Kapan ia memakai bikininya. Oh! Sepertinya Bella lupa kapan itu terjadi. Sehingga tanpa sadar, Bella sedikit berlama-lama bermain disana. Ia bermain air seperti anak kecil yang sangat senang ketika bertemu dengan mainannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MA BELLE (END)
RomanceCERITA DEWASA Bella Weston terpaksa menjalani hari-harinya untuk bekerja pada pria buta dan lumpuh karena harus menggantikan tugas Doris, rekan kerjanya. Bella tidak pernah berpikir jika keputusannya untuk tinggal di rumah megah milik Arthur Fernand...