BAB 1

23.2K 1.2K 113
                                    

Terimakasih buat yang sudah berkenan mampir di cerita MA BELLE. Kalo ada yang belum tahu, aku ambil judul Ma belle dari bahasa perancis, yang artinya Cantikku. Sedangkan kalian tahu, tokoh utama pria disini tuh nggak bisa lihat dan nggak bisa jalan... Jadi...ya Begitulah...ikuti alurnya aja yak.😙

Satu lagi, cerita ini mengandung muatan dewasa. harap  bijak memilih bacaan. Di deskripsi sudah aku tulis jika MA BELLE adalah cerita Dewasa. Tapi untuk yang sudah cukup umur, sikaat lah!😜

**

"Bella, Doris baru saja memberitahuku sesuatu beberapa waktu yang lalu,"

Bella memasukan peralatan medis yang baru saja digunakannya untuk membersihkan luka Anna, seorang anak perempuan yang cantik dan menggemaskan. Gadis itu terjatuh, dan menangis sejak tadi.

"Apa yang dia katakan, Emma?"

"Dia mengatakan padaku apa kau bersedia menggantikan tugasnya untuk merawat tuan Arthur Fernandez?"

"Arthur fernandez?"

"Iya. Pria tampan dan dingin yang selalu Doris kagumi akan ketampanannya. Aku pikir Doris pasti sudah pernah mengatakannya padamu. Jika ia merawat pria lumpuh dan tunanetra."

"Iya, mungkin Doris pernah mengatakannya. Tapi, sepertinya aku sedikit melupakan hal itu. Bisa kau katakan lebih jelas lagi, Emma?"

"Doris mengatakan padaku, jika hanya kau yang bisa menangani tuan Fernandez."

"Kenapa aku?"

"Karena hanya kau diantara semua pekerja yang masih melajang. Seandainya saja aku tidak memiliki putra, aku pasti bersedia menggantikan Doris. Hanya saja, aku masih memikirkan bagaimana suamiku nantinya jika aku pergi terlalu jauh darinya"

"Apa sejauh itu?"

"Ya. Rumah tua  fernabdez cukup jauh dari perkotaan. Rumahnya sedikit tertutupi oleh beberapa pepohonan yang rindang. Tapi percayalah, kau akan puas jika berada disana"

"Kenapa?"

"Tuan Fernandez memberikan gaji yang cukup besar pada Doris. Apa kau tahu, Doris berhasil membeli rumah baru setelah bekerja dengan tuan Fernandez selama enam bulan lamanya."

Bella tidak pernah mendengar apapun tentang Doris. Bahkan yang lainnya. Bella hanya tidak begitu mempedulikan urusan orang lain yang ada di sekitarnya.

"Apa dia sekaya itu? Ah, maksudku tuan Fernandez"

"Ya! Di memang lumpuh dan buta. Tapi kekayaannya akan membuatmu takjub jika mengetahuinya, Bella."

Emma menggigit biskuit yang sengaja ia letakan di saku apron miliknya.

"Kudengar, lima menit waktu tuan Fernandez bisa senilai dengan 100 juta poundstersling"

"Begitukah?"

Bella tidak harus terkejut. Karena ia tahu, ada sebagian orang yang memang memiliki keberuntungan semacam itu.

"Hanya seperti itu?"

"Apanya?" Tanya Bella.

"Reaksimu"

"Apa aku harus melompat kegirangan hanya karena orang lain mendapatkan keberuntungan semacam itu? Oh, ayolah. Aku tidak sebaik itu. Aku hanya akan semakin iri jika aku melakukannya"

"Kau benar, jangan membuang waktumu untuk hal semacam itu" Emma setuju. "Tapi Bella, kau bersedia bukan menggantikan Doris?"

"Akan kupikirkan lagi"

MA BELLE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang