Kann..jadi up beneran😌...kalian rame banget sih. Aku kan jadi kepikiran🥺...Aku suka penjilat yang sering ngevote sama ngerayu-ngerayu di komen. Nggak tega akutu😌🤪😂...#uhuk
**
"Apa dia seorang gadis?" Tanya Arthur ketika Doris mengatakan jika penggantinya sudah ia dapatkan. Doris, wanita tua dan gendut yang selama ini memenuhi kebutuhan Arthur.
"Iya, dia seorang gadis"
"Aku harap kau tidak bohong, Doris, Merepotkan jika harus berurusan dengan wanita yang sudah menikah dan memiliki anak," kata Arthur tenang. Doris kerap meminta ijin untuk menemui anaknya yang sakit atau karena suaminya yang merindukannya. Arthur merasa terganggu akan hal itu. Ia memerlukan seorang gadis muda dan lajang untuk melayani dirinya sepenuhnya. Menggantikan Doris untuknya. Semua ia lakukan agar ia terlihat sempurna di mata orang-orang. Untuk menutupi segalanya dari mata orang, Ia hanya ingin semua orang menganggap dirinya pria buta dan lumpuh.
Sampai hari itu tiba. Arthur sedang menikmati sorenya, menatap langit dari kejauahan lewat jendela kamarnya. Ia bisa mendengar sedikit kegaduhan di depan kamarnya. Dan seorang wanita memperkenalkan dirinya pada Arthur.
"Selamat sore, tuan Artur. Aku Bella, Bella Weston. Aku menggantikan Doris untuk merawat anda"
Sebenarnya Arthur ingin sekali membalikan kursi rodanya. Ia sedikit penasaran pemilik suara lembut yang baru saja memperkenalkan dirinya. Tapi ia masih bisa menahannya dan tidak mempedulikan suara wanita itu. Arthur benar-benar tidak tertarik sama sekali dengan apapun untuk saat ini, pikirnya.
Malam itu, dimana wanita yang menggantikan Doris menyetujui untuk tidur di kamar yang sama untuknya membuat Arthur sedikit terkejut. Pasalnya ia hanya bermain-main sedikit dengan aturan konyol yang dibuat Doris. Ia bahkan belum pernah tidur satu ranjang dengan Doris. Arthur bukan seorang anak-anak yang akan membiarkan wanita gendut dan tua untuk menepuk-nepuk bokongnya agar ia bisa tertidur dengan lelap. Ia bia melakukannya seorang diri.
Arthur memejamkan matanya, berharap suara berisik yang berasal dari Bella bisa segera menghilang. Ia juga tidak ingin membuat Bella merasa tidak nyaman untuk hari pertamanya bekerja. Meskipun Arthur terkenal dengan sikap dinginnya pada semua orang. Ia masih masih memiliki hati nurani untuk tidak membuat seorang wanita ketakutan hanya karena dirinya yang sedikit dingin dan menyebalkan.
Arthur bisa merasakan dinginnya angin malam yang menghembus di kulit arinya. Menyadari pintu balkon sedikit terbuka membuat Arthur membuka matanya, Arthur berniat menutup pintunya. Namun, niatnya terhenti saat ia melihat wanita dengan gaun tipis sedang mengeringkan rambutnya di luar.
Apa ia benar-benar bodoh? Atau hanya pura-pura bodoh? Padahal wanita itu bisa menyalakan pengering rambut untuk mengeringkan rambutnya. Atau ia sengaja melakukannya agar ia sakit agar bisa berpamitan pada Arthur untuk mengakhiri kontrak kerja dengannya.
Arthur mencoba tidak mempedulikan pelayan barunya. Ia kembali memejamkan matanya. Namun, baru beberapa detik ia mencoba memejamkan matanya kembali, aroma wangi shampoo wanita itu mengganggu Arthur. Begitu wangi dan mengganggu. Arthur mendesah pasrah, akhirnya ia menunggu wanita itu menyelesaikan ritualnya di luar. Arthur lupa kapan terkahir kali ia mencium aroma shampoo wanita di kamarnya. Dan kali ini, ia akan memaafkannya.
Arthur memeluk selimutnya sendiri dan menatap langit-langit kamarnya. Tanpa sadar, pikirannya tertuju pada wanita yang sedang berdiri di atas balkonnya. Shampoo apa yang dipakai wanita itu sampai-sampai Arthur membayangkan rambutnya yang basah. Dan sabun, Arthur juga bisa mencium wangi sabun yang baru saja dipakai wanita itu. Wangi ini bukan wangi sabun yang ada di dirumahnya.
"Benar-benar mengganggu..." gumam Arthur.
Tiga pulut menit lamanya, akhirnya wanita itu kembali ke kamar dan menutup balkon. Arthur sengaja pura-pura terlelap agar wanita itu juga cepat tidur. Menahan rasa dongkol di perutnya yang semakin menjadi. Melihat wanita itu mengusap keringat dinginnya membuat Arthur ingin tertawa. Wanita itu pikir Arthur sedang bermimpi buruk, sampai-sampai ia menepuk-nepuk Arthur. Padahal Arthur ingin ia cepat tertidur agar Arthur bisa berlari ke kamar mandinya. Kejantanannya sudah ia apit dengan pahanya bisa menahannya sebentar lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MA BELLE (END)
RomanceCERITA DEWASA Bella Weston terpaksa menjalani hari-harinya untuk bekerja pada pria buta dan lumpuh karena harus menggantikan tugas Doris, rekan kerjanya. Bella tidak pernah berpikir jika keputusannya untuk tinggal di rumah megah milik Arthur Fernand...