---
Ketika Wu Xuanyi masuk ke dalam mobil Wu Shixun, dia dikejutkan dengan keberadaan Xiao Zhan yang duduk di kursi sisi kemudi. Padahal tadi Xuanyi sempat berpikir jika Xiao Zhan telah berangkat ke kantor terlebih dahulu karena tak melihatnya di ruang makan.
Didorong rasa penasarannya yang tinggi, Wu Xuanyi pun bertanya, "Xiao Ge, mobilmu ke mana?"
"Di tempat Darren. Semalam dia meminjam dariku, nanti malam akan kuambil lagi."
Xiao Zhan kali ini tidak sepenuhnya berbohong. Mobilnya memang berada di klub Darren walaupun tidak dipinjamkan, tetapi memang sengaja ditinggalkan.
Sembari memasang sabuk pengaman, Shixun menimpali perbincangan kaku Xiao Zhan dan Wu Xuanyi, "Tidak perlu mengambilnya, Ge. Aku sudah meminta Darren Ge untuk mengantarnya ke hotelmu."
"Oh, baguslah kalau begitu. Thanks."
Wu Xuanyi mengeryitkan dahi. Tunggu, apakah Shixun Ge mengetahui hal ini? Batinnya. Namun, Wu Xuanyi tetaplah wanita yang tak ingin berpikiran negatif, mungkin saja Xiao Zhan sudah lebih dulu bercerita pada Shixun Ge.
Tidak ada pembicaraan lagi selebihnya. Wu Shixun mulai mengendarai mobilnya dengan kecepatan konstan, sambil sesekali melirik ke arah Xiao Zhan dan Wu Xuanyi dari kaca dalam. Dia pun berpikir, jika keduanya pasti bersitegang kembali karena tak ada sedikit pun obrolan yang keluar dari bibir masing-masing.
Ini adalah pertengahan musim gugur, hujan yang semalam membasahi tanah masih meninggalkan jejak-jejaknya di kaca mobil tempat Xiao Zhan menyandarkan kepala. Sesaat kemudian dia terkantuk-kantuk, matanya sudah enggan untuk tetap membuka dan kepalanya bergerak-gerak ke depan dan belakang.
Shixun yang melihat itu segera mengulurkan tangannya, menyangga dada Xiao Zhan agar tak membentur dashboard karena lelaki manis itu tidak mengenakan sabuk pengaman.
Wu Xuanyi melihat itu, tetapi ekspresinya tampak biasa saja, seolah-olah dia sudah biasa melihat perhatian yang diberikan Shixun pada Xiao Zhan. "Xiao Ge pasti mengantuk berat, semalam sepertinya dia tidak bisa tidur," celutuk Wu Xuanyi tiba-tiba.
"Benarkah?" Wu Shixun menimpali sambil melirik ke arah kaca dalam mobil. Kemudian dia berkata, "Tadi dia juga tidak makan, minum kopi pun tidak. Sepertinya dia sedang stress berat."
"Begitulah ...."
Wu Xuanyi tidak tahu harus mengatakan apa pada sang kakak mengenai rumah tangganya. Sementara Wu Shixun yang sudah mengetahui semua pun juga memilih diam dan tak ingin mengungkit hal tersebut jika Wu Xuanyi sendiri belum bercerita padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WILDFIRE | YiZhan [✓]
Hayran KurguBermula dari perlakuan yang diperoleh semasa kecil, Xiao Zhan menjadi gemar berdandan dan mengenakan pakaian wanita. Kelainan yang dia derita ini akibat dari trauma berkepanjangan yang sewaktu-waktu dapat timbul tenggelam. Ketika dia memutuskan untu...