Bab 11 : Restrain Pain

1.5K 254 86
                                    

W I L D F I R E
YiZhan Fanfiction

W I L D F I R EYiZhan Fanfiction

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

"Kenapa kau jadi tiba-tiba tertarik dengannya?"

Wu Shixun melemparkan tatapan tajam. "Siapa yang tertarik? Jika bukan karena Xiao Zhan, mana mungkin aku peduli siapa pemuda itu. Lagipula sikapnya yang kurang ajar pada Xiao Zhan membuatku merasa terganggu."

Darren menggelengkan kepala sembari mendecak beberapa kali. Dia benar-benar tak habis pikir dengan sikap posesif Wu Shixun yang sudah seperti pengidap brother-complex syndrome. Anehnya, sikapnya itu hanya berlaku untuk Xiao Zhan, tidak untuk Wu Xuanyi yang notabenenya adik kandungnya, saudara perempuan satu-satunya pula.

"Ei! Ternyata kalian sudah saling kenal, ya?" Yixing tiba-tiba bercelutuk sambil meletakkan dua cup kopi di hadapan Darren dan Wu Shixun.

"Mereka bertemu di club-ku semalam," sahut Darren.

"Oh, baguslah. Eh, Shixun, kau tahu tidak? Wang Yibo itu menyukai Xiao Zhan. Aku sudah bilang padanya jika Xiao Zhan sudah menikah dan punya istri, tapi anak itu tidak mau mendengarkanku."

Zhang Yixing dengan polosnya berceloteh tanpa memperhatikan aura Wu Shixun yang sudah muram seperti bentangan langit di luar siang ini. Sementara Darren segera menarik lengan Yixing dan memukulnya keras-keras sembari berbisik, "Bodoh!"

Seolah tidak tahu menahu di mana salahnya, Yixing justru melenggang pergi begitu saja dengan memasang raut tak berdosa.

"Anak itu sudah mengetahui identitas Xiao Zhan?"

"Menurutmu?" tanya balik daren di sela-sela sesapan kopinya. "Aku tidak mengatakan apa pun, tapi Yibo itu anak yang cerdas. Aku yakin dia sudah mengetahui identitas Xiao Zhan sejak awal, tapi sengaja berpura-pura bodoh agar bisa menggoda Xiao Zhan. Ditambah lagi, Yixing mengenal Xiao Zhan, pasti dia membeberkan semua tentangnya pada Yibo. Ck! Anak itu benar-benar!"

Wu Shixun bangkit, tetapi buru-buru Darren mencekal pergelangan tangannya. "Mau apa kau? Jamgan buat keributan di sini, sialan!"

Ditepisnya cekalan Darren, kemudian Wu Shixun menghela napas panjang. "Aku ada urusan di kantor, sebentar lagi ada rapat. Untuk anak itu, kita bicarakan lagi nanti saat aku ada waktu luang. Saat ini, aku harap kau bisa membantuku mengawasinya," tukasnya. Wu Shixun lalu berlalu tanpa sedikit pun menoleh ke arah mana pun.

Begitu pintu kafe tertutup, Darren baru menyadari satu hal. "Hei! Tuan Wu! Bukankah kau berjanji mau mengantarku ke club? Aih, sialan!" serunya diikuti umpatan kesal.

-----

Xiao Zhan mengetuk-ngetuk permukaan meja kaca menggunakan jarinya. Sesekali kepalanya menoleh ke luar, menatap langit sore yang sudah menggelap sepenuhnya. Jalanan telah dihiasi oleh bintang-bintang darat berbagai warna yang bercahaya, dan padat semrawut kendaraan yang malang melintang menjadi pemandangan lumrah setiap harinya.

WILDFIRE | YiZhan [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang