Xiao Zhan duduk di atas motor Wang Yibo dan memandang orang-orang yang berlalu lalang di hadapannya. Untuk sementara dia ingin melupakan apa yang terjadi dalam hidup saat membenamkan diri memandang aliran sungai di antara sela-sela kerumunan orang. Tidak, sampai seseorang berhenti di depannya dan menghalangi pandangan. Xiao Zhan mengerjapkan mata, terbangun dari lamunan dan menyadari bahwa di tangan Yibo satu cup kopi berukuran jumbo terulur padanya.
"Jangan melamun saat aku pergi atau kau akan diculik orang," kata Wang Yibo. Dia beralih ke sisi Xiao Zhan, menyandarkan pinggang pada tangki motor yang ditopang dengan penyangga tengah. "Apa yang kau pikirkan?"
"Undangan ibumu."
Wang Yibo menghela napas panjang. "Apa memang yang membuatmu resah? Dia hanya mengundangmu untuk datang ke pesta perjamuan bisnis bukan untuk mempertanggungjawabkan atas putranya, kau pikir aku hamil." Ekor mata Yibo melirik sekilas ke arah Xiao yang sedang menyeruput kopinya, lalu menambahkan, "Paling-paling hanya akan ditanyai, sudah sejauh mana hubungan kalian, berapa kali kalian melakukannya, tahan berapa lama, dan berapa ronde ka---Arghh!"
Ucapan Yibo tidak selesai dan digantikan oleh pekikan keras ketika telapak tangan Xiao Zhan dengan entengnya mendarat di belakang kepala. Itu membuat kopi di tangan Yibo goyang dan sedikit tumpah mengenai pakaiannya. Lebih sial lagi, itu tepat di atas celana bagian depan dan terlihat seperti Yibo kencing di celana.
"Tutup mulutmu!" Xiao Zhan kembali menyeruput kopi lalu bertanya, "Menurutmu kenapa dia mengundangku juga?"
"Karena kau kekasih putranya, apa lagi memang?" celutukan ringan itu sekali lagi menghasilkan tamparan dan mendarat di tempat yang sama.
"Sejak kapan kita menjadi sepasang kekasih. Aku tidak ingat kau pernah menyatakan cinta," sahut Xiao Zhan diiringi dengusan sebal.
"Kau ingin aku menyatakan cinta padamu, sekarang? Boleh-boleh," Wang Yibo mengangguk-anggukkan kepala dibarengi senyum tipis di sudut bibirnya, "asal kau tidak melemparku ke sungai itu saja."
"Tidak perlu! Aku tidak butuh pernyataan cintamu."
Wang Yibo mengedikan bahu dan menggumam, "Ya, sudah."
Sebenarnya hal ini juga mengganggu Wang Yibo. Ibunya, Zhao Liying tiba-tiba mengundang Xiao Zhan untuk ikut perjamuan itu pasti perintah sang ayah. Dapat dikatakan, Zhao Liying jelas sudah menceritakan perihal pertemuannya dengan Xiao Zhan, dan saat itu secara terang-terangan Yibo memperkenalkan Xiao Zhan sebagai kekasihnya. Ah, apakah ini akan jadi permasalahan nantinya?
Setitik rasa khawatir menyelinap, tetapi mengingat ini perjamuan bisnis seperti biasanya pasti Johnny Wu juga akan hadir. Setidaknya, kalau itu benar Yibo bisa bernapas sedikit lega. Andai kata ayahnya bertindak macam-macam pada Xiao Zhan, dan saat itu dirinya tak bisa berkutik, masih ada si brengsek Johnny Wu yang akan mengamankan Xiao Zhan.
***
Sudah berapa lama kiranya Xiao Zhan tak mengenakan setelan jas, kemeja, dasi, dan celana rapi seperti ini? Rasanya baru sekitar satu atau dua minggu karena selama tinggal di rumah Yibo, dia selalu mengenakan kaus rumahan dan celana apa adanya, bahkan terkadang dia tidak butuh baju dan celana, hanya bokser kelewat pendek, tanpa memakai atasan apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
WILDFIRE | YiZhan [✓]
FanfictionBermula dari perlakuan yang diperoleh semasa kecil, Xiao Zhan menjadi gemar berdandan dan mengenakan pakaian wanita. Kelainan yang dia derita ini akibat dari trauma berkepanjangan yang sewaktu-waktu dapat timbul tenggelam. Ketika dia memutuskan untu...