W I L D F I R E
💋💋💋
Suara serangga saling bersahutan, mengalun lantang di kesunyian malam yang tampak temaram. Ditemani sebatang rokok yang terselip di sela-sela jari, diiringi desisan angin yang menyapa sesekali.
Di depan bangunan dua lantai, sesosok lelaki berparas tampan berdiri tegap dengan kedua tangan tersimpan dalam saku celana. Pandangannya mengedar, mengamati sekitar yang tampak seperti area tak berpenghuni. Bukan, bukan karena suasana yang lengang. Melainkan karena hampir semua bangunan di sini memang terbilang lusuh, kumuh dan tua.
"Johnny Wu, jadi kau ikut andil menyembunyikan Xiao Zhan dariku?"
Sebuah map hitam dia angkat tinggi-tinggi, ditatap begitu lekat dengan sorot tajam seolah-olah ingin menyayat-nyayat berkas di tangannya hingga tak berbentuk.
"Sebenarnya apa yang sedang kau rencanakan dengan putra tunggal Keluarga Wang?"
Dia kembali menurunkan map tersebut, lalu menatap kosong pada bangunan di depannya dengan jari-jari mengepal erat. Tarikan napasnya terdengar berat, seulas senyum miring di salah satu sudut bibirnya mengiringi kata, "Tidak akan kubiarkan kau mengambil Xiao Zhan dariku, Wang Yibo."
***
Ketika sorot lampu motor Wang Yibo menembus suasana temaram di pelataran rumah, Xiao Zhan masih menyandarkan kepala di punggungnya dengan nyaman. Mungkinkah dia tertidur dalam perjalanan? tanyanya dalam hati, tetapi selama beberapa saat Yibo akhirnya memilih diam di tempat, menyangga motor dengan kedua kakinya tanpa ada niatan untuk turun atau membangunkan Xiao Zhan.
Satu jam sudah lewat, beberapa kali Yibo menengok arloji di pergelangan tangan waktu tetap saja tak wajar berjalan. Ya, salahkan saja Yibo yang tadi sore buru-buru turun untuk menunggu Xiao Zhan, alhasil dirinya salah mengambil jam tangan---yang dipakainya sekarang jam rusak.
"Hei, Xiao Zhan kau tidak mau bangun?"
Kepala Yibo menoleh ke kanan-kiri, ekor matanya mencoba melirik ke arah Xiao Zhan memiringkan wajah, tetapi tetap tidak bisa menjangkau targetnya. Tetiba-lah pikiran absurd timbul dalam benak, andai saja dia memiliki leher seperti burung hantu yang bisa berputar 360 derajat.
"Xiao Zhan, kalau kau tidak mau bangun," kedua tangan Yibo terjulur ke belakang dan meraba-raba paha Xiao Zhan, "aku akan memperkosamu di sini," bisiknya.
Tanpa persiapan, tanpa aba-aba, Xiao Zhan melompat dari atas motor sambil menampar kepala belakang Yibo. Sungguh, mau dikata keterlaluan, tetapi itu Xiao Zhan, jadi Wang Yibo hanya dapat menghela napas dan berkata, "Terima kasih atas pukulannya, Sayang."
Pada saat Xiao Zhan sudah masuk ke dalam rumah, Yibo memarkirkan motornya di teras. Maniknya mengedar ke sekeliling ketika perasaannya mengatakan ada yang tidak beres, seperti ada yang mengawasi tempat ini sejak tadi. Selama berdiam diri di atas motor sebenarnya Yibo bukannya tidak mau membangunkan Xiao Zhan, bisa saja dia menendang Xiao Zhan untuk segera turun. Namun, dia menyadari sesuatu, karena itulah dia menunggu.
"Baiklah jika kau tidak mau menunjukkan diri." Aku pasti akan segera menemukanmu, lanjutnya dalam hati.
Wang Yibo masuk ke dalam rumah dengan perasaan waswas, tetapi pemandangan yang ada di depan matanya saat ini seketika membuyarkan pikiran buruk yang sempat melintas.
Xiao Zhan berkeliling ruangan hanya mengenakan bokser yang tampak seperti celana dalam. Itu sangat pendek, bahkan jika Yibo mengukur bagian paha samping menggunakan jari, dia yakin itu tidak lebih panjang dari ibu jarinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
WILDFIRE | YiZhan [✓]
Hayran KurguBermula dari perlakuan yang diperoleh semasa kecil, Xiao Zhan menjadi gemar berdandan dan mengenakan pakaian wanita. Kelainan yang dia derita ini akibat dari trauma berkepanjangan yang sewaktu-waktu dapat timbul tenggelam. Ketika dia memutuskan untu...