Bab 20 : What if Coincidence

1.5K 247 126
                                    

W I L D F I R E
YiZhan Fanfiction

💋

"I've nothing in my mind."

"Huh?"

Wang Yibo menghentikan langkah, cengkeraman di pergelangan tangan Xiao Zhan dieratkan seraya menarik lelaki tersebut ke dalam pelukan. "Tenang saja, aku ada di sini untukmu," ujarnya selagi menepuk-nepuk ringan punggung Xiao Zhan.

"Malam ini, mau ke bar Daren Ge?"

Xiao Zhan balas bertanya, "Kau ada kerjaan?"

"Hanya mengisi presensi saja. Walaupun tidak memegang alat DJ, selama aku menampakkan rupa di depan Darren Ge semua beres. Lagi pula ada Xukun dan Justin yang siap meng-handle sementara."

Keduanya berjalan beriringan. Langkah kaki mereka juga tampak selaras seperti tengah latihan gerak jalan. Kepala Xiao Zhan menunduk sejenak, kemudian terangkat kembali sambil berkata, "Baiklah, aku juga butuh minuman agar pikiranku menjadi tenang."

"Yasshh!"

"Ah, Yibo. Kita akan pulang sekarang?"

Sosok yang ditanya hanya mengangguk tanpa menjawab. Ditangan Yibo sebuah kunci motor di mainkan berputar-putar di jari telunjuknya.

"Bisa kita mampir sebentar ke suatu tempat? Ada barang yang ingin kuambil."

"Oke, tidak masalah."

***

Senja lewat begitu saja. Gradasi langit yang semula merah muda cantik kini sepenuhnya telah menjadi hitam pekat berhiaskan gemerlap bintang. Terlihat suram, tetapi sebenarnya justru menyimpan sejuta kenikmatan dunia.

Wang Yibo duduk di jok motor yang terparkir di halaman rumah kontrakan. Kedua kakinya menyangga di permukaan tanah menjaga keseimbangan. Sesekali bibirnya bersiul membunuh kejenuhan sambil menunggu Xiao Zhan keluar. Ya, lelaki itu tengah bersiap-siap. Dia bilang, 'tunggu saja di bawah, kurang dari tiga puluh menit aku akan turun' tetapi kenyataannya?

Cih, bualan belaka.

Ini bahkan sudah lewat dari 60 menit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini bahkan sudah lewat dari 60 menit. Wajah tampan Wang Yibo sudah dihiasi bentol-bentol kemerahan. Ciuman yang didapat dari nyamuk-nyamuk kegatelan, memang sialan. Selain meninggalkan bekas tak elok, juga membuat kulitnya ruam-ruam. Meski begitu, kadar ketampanannya sama sekali tidak berkurang, 'kan?

Sibuk memaki serangga bising yang mengelilinginya, tiba-tiba getaran ponsel mengintrupsi. Diraihnya alat komunikasi pipih yang disimpan dekat benda kebanggaanya itu dalam kantung celana. Sekilas ia hanya melirik tanpa minat nama si pemanggil, tetapi akhirnya ibu jari Yibo menggeser ke tombol warna merah pada layar.

Baru saja Yibo akan memasukkan kembali ke tempatnya, ponsel tersebut bergetar kembali. "Apa, Brengsek? Kalau tidak penting kuhajar kau."

Dari seberang sambungan terdengar sahutan juga makian. "You, bastard! Where are you, huh?"

WILDFIRE | YiZhan [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang