Sedangkan dikeluarga hakim
"Sampai kapan kamu membenci anak kamu?"ucap irfan diruang keluarga
"Ntah lah aku tidak tau sampai kapan aku membenci dia.
Setiap aku melihat mukanya aku selalu ingat kelakuan aku yang bajingan, aku selalu mengingat kelakuan bejat ayahnya."Mau bagaimanapun dia adalah anak kamu dia tidak salah yang salah itu kalian berdua"ucap irfan
Yah irfan memang tidak pernah memarahi rara tapi dia tidak pernah menyapa rara melirik kearah rarapun tidak pernah.
Karna saat dia mencoba melirik rara dia selalu ingat kelakuan istrinya dulu.Disekolah trira
Trira yang sudah berada disekolah menemui teman temannya"Mpeng kok muka lo pucat lo sakit"ucap nia
Yaa hanya nia yang sadar perubahan wajah rara. Karna tidak satupun keluarganya yang sadar akan perubahan wajah rara."Gue nggak sakit kok cuman kecapekan aja"ucap rara.
Rara yang merasakan keanehan dihidungnya langsung pamit dengan sahabatnya ketoilet
"Gaes gue ketoilet sebentar ya"tanpa menunggu jawaban dari sahabat sahabtnya ia langsung lari ketoiet
"Gaes gue susul rara yaa soalnya gue juga kebelet"ucap nia diangguki oleh teman temanya
Toilet
Nia yang melihat rara mimisan langsung memberikan tisu kerara.
"Nia? Lo ada disini?"ucap rara berusaha menutupi darah yang ada dihidungnya
"Lo belum anggap gue keluarga kedua lo? Sedih banget deeeh"ucap nia dengan nada sedih
"Eeeh nggak kok niaa gue mau kasih tau lo tapi keburu lo yang tau duluan"ucap rara
"Sejak kapan lo mimisan gini?" Ucap nia masih cuek
"Udah sekitar 2 minggu yang lalu"
"Udah 2 minggu dan lo baru kasih tau gue sekarang? Sumpah kecewa gue sama lo"ucao nia belalu pergi.
Rara yang melihat nia mau pergi buru buru dia mencekal tangan rara"Nia jangan pergi, oke gue mintak maaf, awalnya gue cuma anggap ini karna kecapekan tapi ntah kenapa gue sering mimisan kepala gue juga sakit banget,maafin gue yaa kalau lo pergi seperti keluarga gue kemana lagi gue mengadu kemana lagi gue mintak perlindungan kemana lagi gue curhat saat gue sedih,dan susah"ucap rara menundukkan kepalany.
Nia yang tidak tega dengan rara lansung memeluk erat rara.
"Lo jangan nangis lagi yaaa gue nggak akan pernah ninggalin lo gue janji, gue cuma kecewa sama lo yang merahasiakan mimisan lo ini"ucap nia yang masih memeluk rara
Rara yang tidak bisa berkata lagi hanya membalas pelukan nia tak kalah erat.
"Nantik sepulang sekolah lo pergi sama gue kita periksa kedokter takutnya mimisan lo ini bukan karna kecapekan tapi karna sesuatu yang lain"ajak nia ke rara
"Tapi nia"ucap rara yang terpotong oleh nia
"Nggak ada penolakan"ucap nia tegas
"Tapi bagaimana dengan putri"tanya rara
"Putri bisa pulng sendiri"ucap nia
"Meli?"
"Meli bisa pulang naik taxi sekali ini, udah biar gue yang atur itu semua"ucap nia tegas
"Tapi"ucap rara lagi
"Lo mau gue marah dan jauhin lo"ucap ni
"Jangan, iyaaa gue ikutin apa kata lo"ucap rara pasrah
"Naaah gitu dong itu baru keluarga gue"ucap nia mengusap kepala rara.
"Yaudah yok kita kekelas bentar lagi bell"ajak nia
Merekapun menuju kekelasnya. Disepanjang koridor menuju kelas tangan mereka tak pernah lepas bergandengn.
Setelah tiba dikelas banyak melihat kearah mereka yang bergandengan karna heran yang biasanya rara selalu bergandengan sama putri yang kembaranya kini rara bergandengan dengan nia sahabatnya.
Itu semua juga dilihat sahabat sahabatnya termasuk putri.Ada kecemburuan yang berada dihati putri sekarang.
Saat rara berada dibangkunya putri yang berada disebelah rara melihat kearah rara.
"Ngapai gandengan sama nia?"ucap putri cuek
"Loh kan nia sahabat kita"ucap rara juga ikutan cuek
"Karna kamu nggak biasanya gandeng orang kecuali aku termasuk sahabat sahaba kita.
Rara yang mendengar ucapan putri hanya tersenyum miring.
"Gini ya mbul kamu lupa yang kamu katakan tadi dimobil kalau kamu suruh aku nggak manja lagi sama kamu, yaudah itu cara aku belajar untuk nggak manja lagi sma kamu dngan caraamenja aku beralih kenia. Karn aku pikir nia mau manjain aku"ucap rara menyindir putri
Putri yang mendengar omongan rara hanya diam.
Kantin
"Gaes mau pesan apa?biar gue sama meli yang pesan" ucap aulia
"Gue siomay sama es teh"ucap putri
"Gue bakso sama jus alpukat"kata rara
"Gue pangsit minumnya sama kayak rara"ucap nia aulia dan melipun pergi kepenjual yang dipesan sahabat sahabatnya tadi
Dimeja sambil menunggu sahabatnya datang nia dan rara sesekali tertawa melihat film yang mereka tonton di hp nia
Sedangkan putri yang melihat kedekatan rara dan nia tambah cemberu karna putri lah yang berada diposisi nia sekardiposisi.
Jujur putri kangen sama rara dia sangan ingin memeluk rara, memanjakan rara seperti dulu tapi dia ingat omonga shoimah dia nggak mu dibenci jadi dia hanya ikhlaskan rara dekan dengan orang lain.
Tak lama setelah itu makanan yang mereka pesanpun datang merekapun makan dengan diam.
Maaf masih banyak typo gaes
KAMU SEDANG MEMBACA
Indahnya Persaudaraan
Teen Fictionmenceritakan kisah persahabatan, keluarga, persaudaraan. penasaran?baca aja