part 23

805 73 6
                                    

Sekarang adalah hari dimana rara dan putri operasi.


Diruang operasi

Brankar rara dan putri bersebelahan.

"Mungkin ini terakhir kalinya aku lihat wajah kamu mbul dan aku juga berusaha membuat kamu nggak lihat aku."ucap rara sambil pegang tangan putri

"Semoga dengan mata yang aku berikan ke kamu bisa membalas semua jasa kamu ke aku selama ini, aku sayang kamu "tak lama setelah itu rara sudah tidak sadarkan diri.

Opersipun dimulai.

2 jam setelah itu operasipun selasai.

Didepan ruang operasi sudah ada keluarga hakim beserta sahabat putri

"Dok bagaimana operasinya"tanya shoimah

"Operasinya berjalan dengan lancar"ucap dokter

"Alhamdulillah"ucap semua yang ada disana

Tak lama setelah itu putri keluar dari ruang operasi dan dibawa keruang rawat.

Setelah semua mengikuti putri keruang rawat. Rarapun keluar dari ruang operasi diikuti nia menuju ruang rawatnya.

Tak lama setelah itu rara sadar dari pingsannya

"Raraa kamu udah sadar?"ucap nia yang berada disebelah rara

"Nia sekarang aku udah nggak bisa lihat apa kamu tetap disini?"ucap rara

"Apaan sih lo raaa kenapa gue pergi justru gue akan sangat menyesal kalau gue pergi ninggalin orang yang sangat baik"ucap nia

"Terimakasih yaaa lo selalu ada disamping gue disaat semua orang ngejauhin gue lo tetap ada disamping gue"ucap rara sambil nangis

"Udaaah lo jangan nangis suatu saat mereka akan menyesal karna udah jauhin lo"ucap nia

Tak lama setelah itu dokter faul masuk

"Ada apa dok"tanya nia

"Saya mau kasih kabar yang menyedihkan"ucap dokter faul

"Apa dok"tanya nia

Rara yang dari tadi diam hanya mendengar

"Rara tidak jadi berobat ke london"ucap dokter faul

Nia yang mendengar terkejut

"Loooh kok nggak jadi dok?"tanya nia lagi

"Dokter yang akan mengobati rara terkena serangan jantung yang mengakibatkan nyawanya tidak tertolong"jelas dokter faul.

"Jadi rara nggak jadi diobatin dok"ucap nia yang sudah nangis

Sedangkan dokter faul hanya membalas dengan anggukan

"Dok aku mau rara sembuh pokoknya rara harus diobatin dok aku mintak tolong sama dokter cariin dokter yang bisa obatin rara"ucap nia yang sudah nangis deras

"Saya mohon maaf karna dokter yang berhasil menyembuhkan penyakit kanker didunia hanya dokter yang meninggal itu"ucap dokter faul

"Tapi dok"

"Nia udah kamu jangan desak dokter faul kayak gitu, aku nggak papa kok kalau nggak jadi berobat, kan kita nggak jadi pisah"hibur rara ke nia

"Tapi kamu nggak jadi sembuh dong ra"ucap nia

"Kamu dengar penyakit,umur,rezeki,jodoh itu sudah ada yang ngatur, jadi kalau aku nggak bisa disembuhkan ya kita nggak boleh marah marah setidaknya kita kan udah berusa"ucap rara sambil ngelus kepala nia walaupun tidak bisa melihat.

"Tapi aku marah karna kenapa allah memberi cobaan berat kepada orang berhati baik seperti kamu, disaat kamu kasih mata buat orang yang nggak peduli sama kamu, kenapa kamu juga diberi penyakit yang nggak bisa disembuhkan"ucap nia

"Allah memberi cobaan berat ke aku karna dia ingin mengiji kesabaran aku nia, jadi kalau aku diberi cobaan seharusnya kamu menguatkan aku bukan menyerah"ucap rara

"Raaa aku sayang kamu, aku nggak mau kehilangan kamu"ucap nia memeluk rara erat

Rara pun memeluk nia tak kalah eratnya dia juga ikut menangis melihat ketulusan sahabatnya ini.

Begitu juga dengan dokter faul yang juga ikut menangis.

"Udaah sekarang kalian tak perlu nangis nangis lagi kita lupakan ini sekarang tugas kita membuat rara berjuang untuk sembuh"ucap dokter faul

"Dokter apa aku sudah boleh pulang?"ucap rara

"Kamu sudah boleh pulang ra tapi kalau ada apa apa kamu hubungi saya"ucap dokter faul

"Yaudah kalian beres beres saya permisi dulu soalnya saya harus memeriksa pasien lain"ucap dokter faul belalu pergi

"Lo mau pulang kerumah lo"tanya nia

"Gue mau cari kost kostsan aja nia karna gue udah janji sama diri gue sendiri mau jauhin keluarga gue nia."ucap rara

"Ngak lo nggak boleh ngekost, lo tinggal dirumah gue" ucap nia

"Jangan laaah gue nggak mau ngerepotin keluarga lo"ucap rara

"Raaa lo nggak ingat kalau mama papa gue udah anggap lo seperti keluarg sendiri"ucal nia

Jadi ceritanya rara emang sudah dekat dengan keluarga nia

"Kalau lo saya sama gue lo ikut dengan gue ra"ucap nia lagi

"Yaudah gue ikut lo"ucap rara

"Nah gitu dong ini baru adek gue"ucap nia

Yaaa dari segi umur rara emang lebih muda satu tahun dari nia dan sahabat sahbatnya,ini karna bunda rara yang membuat seolah olah rara dan putri kembar agar tidak malu atas perbuatannya

"Yaudah sekarang kita pulang karna mama dan papa sudH menunggu"ucap nia sambil memapah rara yang buta.










Halo gaes maaf baru up soalnya belakangan ini lagi sibuk gaes













Jangan lupa di vote

Indahnya PersaudaraanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang