Tak lama setelah itu shoimah berjalan kearah rara
Plak
"Kenapa bunda menampar aku?" Tanya rara memegang pipinya yang terasa perih.
"Karna kamu membiarkan orang melukai anak saya"ucap shoimah emosi
"Seharusnya bunda tanya dulu sama anak kesayangan bunda apa yang terjadi sama orang yang sudah melukai anak kesayangan bunda itu baru bunda boleh menghakimi orangucap rara dingin langsung berlalu kekamar.
"Bunda benar kata rara tadi rara yang nolongin aku, orang yang melukai aku sudah babak belur karna rara"ucap putri
"Bagus lah setidaknya dia bisa diandalkan bukan hanya menyusahkan"ucap shoimah tanpa ada rasa bersalah kepada rara.
Percepat
Dua bulan telah berlalu rara yang seringkali dimarahi oleh keluarganya ,sahabat yang masih menjauhi rara,tak lupa penyakitnya yang sering kali kambuh, dokter faul bilang kalau penyakit rara sudah semakin parah,bahkan rambut rara sudah rontok akibat penyakit yang ada ditubuhny. rara pernah berniat untuk menyerah tetapi disaat pikirannya ingin menyerah nia selalu datang menguatkan rara sehingga rara kembali bangkit.
Kini rara sedang mendengar percakapan dari kedua orang tuanya yang berada ditaman belakang rumahnya.
"Kamu masih belum mau menerima rara dikehidupan kamu" tanya irfan sambil meminum kopi yang dibuat shoimah
"Ntah kenapa aku belum bisa menerimanya dikehidupanku, karna saat aku melihat dia aku selalu ingat perbuatanku dengan laki laki brengsek itu"ucap shoimah
"Yaudah kalau kamu tidak bisa menerimanya kamu kembalikan dia ke keluarganya dari pada kamu terus menyiksa anak yang tidak bersalah"ucap irfan
Rara yang mendengar itu semua sudah menangis dari tadi. Setelah itu rara kuatkan hatinya untuk menemui orang tuanya
"Jadi karna ini kalian tidak menerimaku dikeluarga ini, kenapa tidak dari dulu kalian buang aku, lebih baik kalian buang aku daripada kalian buang buang tenaga untuk memarahiku setiap hari"ucap rara setelah itu rara berlari ke kamarnya
Sedangkan shoimah dia kaget karna rara yang tiba tiba datang.
"Sekarang dia udah tau kalau dia bukan dari keluarga ini, sekarang terserah kamu"ucap irfan beranjak dari bangku.
Kini shoimah sendiri ditaman tak terasa dia sudah menangis karna ingat kata kata barusan.
"Aku emang benci kamu tapi aku nggak bisa buang kamu karna kamu anak saya dan saya sudah berjanji sama ayahmu untuk merawat mu tapi saat aku ingin merawatmu aku selalu ingat kelakuan aku yang brengsek ini"ucap shoimah yang masih menangis di taman belakang.
Sedangkan rara dia masih menangis dikamar setelah apa yang didengarnya barusan.
Skip
PagiKini seluruh anggota keluarga sudah berkumpul dimeja makan kecuali rara yang tidak pernah ikut gabung bersama anggota keluarganya.
Saat rara sudah berada dimeja makan ia melewati keluarganya tetapi dia ingat sesuatu yang membuat dia berhenti
"Tolong kasih saya ke keluarga saya karna saya tidak mau jadi beban dikeluarga kalian"ucap rara dingin
"Keluarga kamu sudah tidak ada dia sudah meninggal"ucap shoimah
"Kalau saya sudah tidak berkeluarga usirlah saya dari rumah ini"ucap rara
"Saya tidak akan mengusir kamu sebabusaya sudah berjanji kepada keluargamu untuk merawat kamu dikeluarga ini"ucap shoimah
"Kalau seperti itu berarti kamu sudah ingkar janji kepada keluarga saya karna saya selama ini tidak pernah dirawat sama kamu lalu buat apa kamu mempertahankan ku untuk tetap berada dirumah ini."ucap rara
Bagai disambar petir shoimah terkejut atas apa yang dibilang rara.
Jujur dari lubuk hatinya yang paling dalam dia ingin menyayangi rara seperti dia menyayangi anak anaknya tapi selalu tidak bisa.
"Saya permisi"ucap rara lalu dia keluar yang sudah ditunggu nia didalam mobilnya.
Saat sudah keluar dari rumah airmata rara sudah tidak bisa ditahan.
Dia menangis dan langsung masuk kedalam mobil nia.
"Heeei ra lo kenapa? Siapa yang buat lo nangis?apa penyakit lo?"ucap nia khawatir
Rara yang ditanyai seperti itu langsung memeluk nia erat, nia yang mengerti membelas pelukan rara agar sedikit tenang.
Kini rara sudah lumayan tenang.
"Lo kenapa? Cerita ke gue"tanya nia lagi
"Gue bukan anak keluarga irfan"ucap rara kembali nangis
"Apa!!" Ucap nia
"Pantesan gue selalu dikucilkan pantesan gue selalu dimarahi pantesan ayah nggak pernah melirik gue ternyata gue bukan anak mereka"ucap rara yang masih nangis
"Tunggu lo tau darimana ra"ucal nia
"Tadi malam gue mendengar omongan bunda dan ayah"ucap rara
"Lo yang sabar yaa lo harus kuat ingat ada gue yang selalu ada untuk lo"ucap nia mengusap bahu rara
"Iyaa gue selalu ingat itu"ucap rara
Nia pun menjalankan mobilnya kesekolah.
Saat sampai disekolah rara dan nia melihat mantan sahabatnya yang menunggu putriTak lama setelah itu rara dan nia mendangar teriakan mantan sahabat sahabatnya
PUTRI AWAAAS!!
Rara yang mendengar mantan sahabatnya meneriaki putri langsung berlari kearah putri
Apa yang terjadi sama putri?
Maaf gaes kalau nggak nyambung
Dan masih banyak typoJangan lupa di vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Indahnya Persaudaraan
Teen Fictionmenceritakan kisah persahabatan, keluarga, persaudaraan. penasaran?baca aja