Sudah dua hari setelah rara mendengar kebutaan saudarnya dan tinggal 5 hari lagi keberangkatan rara kelondon.
Kini rara berada didepan pintu ruang rawat putri.
Diruang rawat putri sendirian karna irfan ke kantor, shoimah yang keruang administrasi sedangkan lesti dan selfi kuliah.
Rara yang melihat putri dari luar menatap iba karna sampai sekarang putri sering nangig di masih tetap tidak menerima sama keadaannya sekarang.
Tiba tiba shoimah datang ia melihat ada orang yang berdiri didepan pintu ruang anaknya.
"Permisi anda siapa ya"ucap shoimah yang berada dibelakang rara
"Gawat ada bunda"ucap rara dalam hati
Tanpa tunggu lama lama rara langsung berlari menjauhi shoimah
"Heeei tunggu kok lari"ucap shoimah. Tapi rara sama sekali tidak berhenti ia tetap berlari kearah taman
Putri yang mendengar teriakan bundanya memanggi bundanya.
"Bunda kenapa teriak teriak"tanya putri
"Tadi sebelum bunda datang ada seorang cewek yang melihat kamu dari luar saat bunda panggi dia malah lari"ucap shoimah
"Mungkin salah satu pasien disini bunda"ucap putri
"Hmmm mungkin"ucap shoimah
"Tapi kalau aku lihat dari belakang seseorang itu seperti rara, ahh tapi tidak mungkin anak tadi kepalanya botak nggak mungkin itu rara siapa tau putri benar dia pasien dirumah sakit ini."ucap shoimah dalam pikirannya
Skip rara
"Gue cariin dari tadi rupanya lo disini"ucap nia yang baru datang
"Baru pulang skolah ya"tanya rara
"Iya"ucap
"Nia gue boleh mintak persetujuan dari lo nggak?"ucap rara
"Persetujuan apa"
"Sebelum gue kelondon gue mau kasih mata gue untuk putri"ucap rara
"Nggak, gue nggak setuju"ucap nia
"Tapi"
"Gue nggak mau lo buta ra"ucap nia
"Tapi gue nggak tega melihat putri buta, dari kemaren dia nangis terus gue nggak tega nia"ucap rara dalam tangisanya
Nia pun memeluk rara
"Kenapa sih lo baik banget sama mereka?"ucap nia"Lo sadar nggak mereka nggak peduli sama loo, lo pergi dari keluarga lo, mereka sama sekali nggak cari lo ra"bentak nia
"Tapi gue mau buat putri bisa melihat lagi setelah ini gue janji sama lo nggak akan memikirkan keluarga lagi, gue akan mikirkan kesembuhan gue"ucap rara sambil menghapus airmatanya
"Ra lo yakin mau kasih mata lo buat putri"ucap nia
"Iya gue yakin"ucap rara
"Gue yakin mereka akan menyesal terhadap apa yang mereka perbuat sama lo yang baik,gue sangan beruntung punya lo ra"ucap nia
"Lo antarin gue kedokter yang merawat putri ya"ucap rara
"Ayok"ucap nia
Merekapun pergi keruang dokter yang merawat putri
Tok.tok.tok
"Masuk" ucap dokter dari dalam
Rara dan nia pun masuk keruang dokter tersebut
"Kamu rara ka pasien dokter faul"ucap dokter ke rara
"Iya dokter"
"Ada perlu apa ya kamu menemui saya"ucap dokter
"Saya mau mendonorkan mata saya untuk putri dok"ucap rara
"Kamu yakin"ucap dokter
"Yaaa saya yakin"
"Tapi bagaimana dengan pengobatan kamh yang kelondon?"
"Operasinya langsung besok dan setelah itu saya langsung kelondon"ucap rara
"Kenapa kamu mau membantu putri"tanya dokter
Rara pun menjelaskas kepada dokter apa yang terjadi sama rara dan keluarganya.
"Kamu adalah anak yang baik rara saya yakin keluarga kamu akan menyesal"ucap dokter
"Saya akan donorkan mata saya tetapi dokter jangan memberitahu kepada keluarga saya bahwa saya yang mendonorkannya dok. Cukup dokter bilang kalau yang donorkan mata adalah orang yang sudah meninggal"jelas rara.
Dokterpun menyetujui permintaan rara.
"Yasudah saya izin dulu mau memberitahukan Kekeluarga kamu"ucap dokter
Setelah itu rara dan nia keluar sedangkan dokter keruangan putri
Skip ruang putri
"Permisi semua"ucal dokter
"Iya dokter"
"Saya kesini mau kasih kabar gembira untuk putri dan keluarga bahwa saya sudah mendapatkan donor mata untuk putri"ucap dokter
Semua yang ada disana terharu mereka berpelukan satu sama lain termasuk sehabat sahabat putri.
"Kalau boleh yau siapa yang mendonorkan matanya dok"uca irfan
"Orang nya tidak mau memberitahu namanya"ucap dokter
"Tapu dokter saya harus berterimakasih sama dia dok karna sudah baik hati menolong kami."ucap irfan
"Saya yakin suatu saat nanti kalian akan tau siapa yang mendonorkannya" ucap dokter
"Kalau begitu saya permisi"pamit dokter
Setelah dokter keluar ia meliha rara yang berada disana
"Dokter kenapa nggak bilang sama mereka bahwa yang mendonorkan matanya sudah meninggal"ucap rara cemberut
"Saya tidak mau berbohong, cukup saya berbohong soal siapa yang mendonorkan matanya, dan saya nggak mau berbohong lagi soal kematian dan kehidupa"ucap dokter
Rara yang merasa bersalah langsung mintak maaf.
"Saay mintak maaf dok karna saya membuat dokter berbohong"ucap rara
"Tidak masalah karna yang membuat saya berbohong adalah demi kebaikan"ucap dokter
Setelah itu dokter pergi sedangkan rara dan nia kembali keruangan rara.
Masih banyak typo
Vote&komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Indahnya Persaudaraan
Teen Fictionmenceritakan kisah persahabatan, keluarga, persaudaraan. penasaran?baca aja