part 16

792 66 3
                                    

Dimobil nia

"Ra lo apa apaan siih masak lo bilang sama dokter berapa lama lo bertahan, lo kayak udah yakin banget mau pergi"ucap nia emosi

"Lo dengar sendiri apa kata dokter niaaa gue nggak bisa diobatin ya mungkin ini yang lo bilang kemarin suatu saat nanti gue pasti bahagia naaah ini jalan bahagia gue, bahagia gue saat gue udah disurga"jelas rara

"Tapi setidaknya lo jangan menyera ra lo berjuang demi kesembuhan lo gue yakin bahagia lo bukan hanya disurga setidaknya lo juga bahagia didunia"ucap nia

"Lagian buat apa gue didunia kalau keluarga gue aja nggak nerima gue, bunda yang selalu memarahi gue, pilih kasih, ayah emang nggak pernah marahi gue tapi lebih sakitnya lagi dia nggak pernah melirik gue nia,ayah anggap gue seperti makhluk halus yang nggak bisa dilihat sembarangan orang, kak lesti yang juga cuek sama gue walaupun dia tetap perhatian sama gue lalu putri yang bilang kegue untuk jauhin dia, belajar agar tidak manja lagi kedia sekarang apa yang gue perjuangin penyakit brengsek ini kalau gue mati nggak akan ada di rumah yang merasa kehilanga"ucap rara mengeluarkan unek uneknya kenia

"Setidaknya lo punya gue yang selalu berharap kesembuhan lo, gue yang sayang tulus sama lo, gue yang nggak mau melihat lo sedih, gue yang selalu ada disaat lo lagi susah, sedih, senang, bahagia, gue tetap berusaha selalu ada ra.anggap aja mereka yang nggak peduli sama lo tapi gue selalu ada buat lo ra tapi ini balasanya lo akan pergi dari kehidupan gue ra"ucap nia emosi sambil nangis kejar

Rara yang merasa bersalahpun langsung memeluk nia erat

"Maafin gue nia, gue emang egois gue emang bodoh melupakan lo yang selalu ada disamping gue lo yang selalu ada saat gue sedih,senang,susah.maafin teman bodoh lo ini nia"ucap rara sambil memeluk nia

Nia yang tidak tega dengan rara memeluk erat rara

"Maafin gue juga yang bentak lo tadi gue cuman nggak mau kehilangan lo ra gue beneran sayang sam lo gue nggak mau pisah sam lo ra"ucap nia dalam pelukan rara

"Gue janji akan berjuaang menyembuhkan penyakit gue demi lo demi nia sahabat, saudara,keluarga gue"ucap rara

"Makasih mpeng"ucap nia mencium dahi rara.

"Tapi gue mintak sama lo disaat lo capek,saat lo bosan,lo boleh ninggalin gue nia karna gue nggak maksa lo selalu ada disamping gue."ucap rara

"Lo ingat ini seorang nia nggak akan pernah capek,nggak akan pernah bosan bersama saudaranya rara tapi nia akan marah disaat saudaranya tidak terbuka dengan nia jadi apapun yang saudaranya rasakan nia harus juga merasakannya"ucap nia menghapus air mata rara.

"Gue janji sama saudara gue ini agar selalu terbuka sama ssaudarnya agar saudaranya tidak marah dan tidak meninggalkkannya."ucap rara.

Setelah itu merekapun jalan menuju rumah rara.

Saat sampai ditaman komplek perumahan rara ia mintak sampai disini saja karna dia mau main ditaman sebentar.


Ditaman

Kini rara duduk sendirian dibangku taman ia masih tidak menyangka kalau dia mendapat penyakit yang menyakitkan.

Dia menangisi dirinya yang penyakitan ini.

"Ra lo nggak boleh nangis, ingat masih ada nia yang menunggu kesembuhan lo, lo nggak boleh menyerah demi sahbt lo itu"gumam rara

Rara mengingat kemarahan nia tadi yang benci mendengar rara yang menyerah sesekali dia tersenyum mengingat nia.

"Lo emang sahabat gue, gue akan berjuang untuk lo nia"ucap rara

Tak terasa hari sudah malai rarapun beranjak dari taman untuk pulang karna dia yakin pasti sampai dirumah rara dimarhi sam bundany.




Dirumah keluarga hakim

"Kemana anak itu dari pulang sekolah nggak pulang pulang"emosi shoimah

"Sabar maa bentar lagi rara pasti pulang kok"ucap selfi yang menyabarkan

Tak lama setelah itu rara pun tiba dirumah.

"Assalamualaikum"ucap rara














Apa yang terjadi sama rara setelah tiba dirumah?









Maaf banyak typo

Indahnya PersaudaraanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang