Skip kantin
Sekarang mereka sedang menyantap makanan mereka masing masing.
Sedangkan rara makan disuapi oleh putri karna rara yang pingin dimanja sama putri karna seharian kemaren dicuekin.
Saat mereka sedang asik menyantap makanan mereka datang lah weni dan entek enteknya meggebrak meja mereka.
Brak
"Maksud apa siiih main gebrak meja kita, emang kita ada ganggu kalian"tanya aulia yang sudah emosi.
"Kalian emang nggak ada masalah sama kita tapi yang bermasalah sama kita itu mereka. Menunjuk rara dan putri.
"Emang kami punya salah apa sama kalian sampai kalian mengganggu kami makan"tanya putri ke weni sedangkan rara masih diam sambil menyantap makannya.
"Karna lo dan kembaran lo ini sudah tebar posana disekolah ini."
Kata weni sambil menunjuk nunjuk putri dan rara"Selama gue sekolah disini belum pernah gue tebar pesona lo nya aja yang merasa gue tebar pesona" jawab putri
"Asalkan lo tau disekolah ini siswi tercantik cuma gue ngerti lo?"
"Oooh jadi lo merasa tersaingi akibat adanya kita? Padahal kita biasa biasa aja looo ngapain lo yang marah, tenang gue sama saudara kembar gue nggak minat untuk jadi primadona sekolah."ucap putri ke wenni
"Tapi tunggu kalau elo mau jadi primadona sekolah lebih baik lo tukar deh dandanan lo karna ini sekolah bukan klub."ucap putri dengan senyum miringnya
Emang penampilan wenni dan kawan kawannya emng bisa dibilang sexi baju yang ketat,rok yang pendek, make up yang tebar sudah bisa dibilang seperti bitch.
"Kurang ajar lo yaaa beraninya lo bilang itu ke gue"ucap weni yang ingin menampar putri.
Tapi saat weni ingin menampar putri tangannya ditahan oleh rara yang dari tadi hanya diam
"Gue emang dari tadi diam bukan berarti gue takut sama lo"ucap rara dengan mata yang menatap tajam
"Lepasin tangan gue"ucap meni menarik tanganya yang dipegang rara.
Saat tangannya sudah terlepas dari rara dia ingin menampar rara. Tapi kalah sepat dengan rara yang sudah dulu memegang tangan wenni.
"Dasar adik sama kakak sama aja tidak sopan apa kalian tidak diajarkan sopan santun sama orang tua kalian? Ups lupa orang tua kalian kan nggak peduli lagi sama kalian buktinya mereka lebih memilih meninggalkan kalian"ucap weni sambil ketawa diikuti entek enteknya yang ikut tertawa.
Rara yang sudah geram dengan wenni yang ngata ngatain orang tuanya langsung menampar weni dengan keras hingga sudut bibirny mengeluarkan darah.
"Kurang ajar lo beraninya lo nampar gue."ucap weni sambil memegang pipinya yang terasa perih.
"Yang gue lakukan pantas untuk orang yang mulutnya nggak bisa dijaga"ucap rara masih dengan tatapan tajamnya
"Awas lo gue akan laporin orang tua gue agar kalian dihukum kalaubisa langsung dikeluarin."
Kata weni dengan ancamn"Silahkan kalau bisa gue nggak takut"ucap rara tanpa rasa takut
"Gue bisa dan gue nggak takut kara orang tua gue donatur terbesar disekolah ini"ucap wenni dengan nada sombong
"Seperti yang saya bilang tadi gue nggak takut"ucap rara. Wenni yang kalah langsung pergi dari kantin diikuti entek entek nyaa.
"Udah mpeng kamu minum dulu"ucap putri memberikan minum kerara.
"Mereka nggak tau aja kalau kalian anak dari pemilik sekolah ini bahkan kalian anak dari orang terkaya didunia pasti mereka nggak berani labrak kalian"ucap aulia ke rara dan putri
Emang benar rara dan putri emang anak dari pemik sekolah tersebut.
Mereka sengaja tidak memberitahukan nama lengkao mereka agar mereka tau yang mana fake atau real
Tak lama setelah itu bell berbunyi mereka pun kembali kekelas untuk melanjutkan pelajaran.
Typo bertebaran harap dimaklumi
Vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Indahnya Persaudaraan
Teen Fictionmenceritakan kisah persahabatan, keluarga, persaudaraan. penasaran?baca aja