Percepat
Jam pulang
Kini rara dan sahabat sahabatnya berada diparkiran.
"Putri kamu pulang sendiri dulu ya aku mau ngantar nia kesuatu tempat sebentar. Tolnong bilang sama ayah dan bunda yaa"izin rara keputri
"Emang mau kemana sih"ucap putri
"Rara mau nganterin gue ke toko buku gue mau beli novel."ucap nia
"Biasanya juga kalau lo mau beli sesuatu mintak meli yang ngantar, lagian lo kan pulang sama meli ngapain rara yang lo ajak." Tanya putri curiga.
"Meli nggak bisa antar gue larna dia ada keperluan keluarga" ucap nia sambil melirik ke meli
Meli yang udah diberitahukan kemeli ikut aja apa yang dibilang meli tapi nia nggak cerita kemeli kamana dia pergi dengan rara.
"Yaudah kamu boleh pergi tapi ingat jangan pulang lama ntara lo dimarahi sama bunda"ucap putri
"Siap bos" ucap rara
putri pun masuk duluan kemobil dan menjalankan mobilnya, disusul aulia yang sudah dijemput mamanya. Tak lama setelah itu taxi pun datang meli segera pulang tak lupa pamit dengan nia dan rara.
Kini tinggallah rara dan nia
"Yok kita kerumah sakit ntar lama lo pulngnya kena marah lagi"ajak nia.
Rara mengikuti nia dari belakang dan langsung naik kemobil nia.
Diperjalanan terlihat wajah tegang rara, nia yang melihat kearah rara yang tegang memegang tangan rara
"Udaaah lo jangan takut ada gue kok"hibur nia
"Gue takut hasilnya jelek nia gue nggak mau itu terjadi"ucap rara
"Lo harus ingar apapun hasilnya nanti kita berjuang bersama,gue janji tidak akan ninggalin lo raa dan lo harus ingat ini baik baik lo tidak sendiri ada gue yang selalu ada untuk lo"ucap nia.
Rara nggak bisa berkata apa apa lagi dia langsung memeluk nia dari samping karna nia masih fokus menyetir.
Tak lama setelah itu rara dan nia sampi dirumah sakit. Mereka langsung menemui resepsionis untuk menanyakan ruangan untuk periksa.
Rara pun masuk keruang labor bersama dokter yang ingin mengambil darah rara untuk diperiksa. (Maaf gaes aku nggak ngerti masalah penyakit aktau alat2 dokter jadi harap dimaklumi yaaa)
Setelah rara diperiksa mereka menunggu hasilnya diruang tunggu rara masih kelihatan tegang nia yang melihat itu mengenggam tangan rara agar ketegangannya berkurang.
Tak lama setelah itu suster menyuruh rara keruangan dokter spesialis kanker.
Rara dan nia yang mendengar itu tambah tegang karna mendengan spesialis kanker banyak tanda tanya dipikiran mereka masing masing.
Setelah tiba didepan pintu rara tidak berani untuk masuk.
"Udaaah lo harus siap apapun hasilnya ada gue ra gue akan temanin lo kedalam"ucap nia menguatkan rara dan diangguki oleh rara
Mereka pun masuk keruangan dokter
"Selahkan kalian duduk"ucap dokter yang terlihat masih muda
"Perkenalkan saya dokter faul saya disini sebagai dokter spesialis kanker."ucap faul
"Jadi gimana dok hasilnya"tanya nia karna rara yang nggak berani untul menanyakannya.
"Sebelu saya menjelaskan dimana orang tua rara soalnya alangkah lebih baik ada orang tua yang mendampingi" jelas faul
"Maaf dok orang tua saya berada diluar negeri saya disini tinggal sendiri bersama asisten rumah tangga."ucap rara.
"Bisa kah dokter menjelaskan hasilnya kepada saya"ucap rara lagi
Faulpun pasrah dia menjelaskan ke rara dan nia
"Jadi gini setelah hasil pemeriksaan tadi saya menyimpulkan bahwa rara mengidap kanker otak yang udah stadium lanjut"ucap faul
Bagai disambar petir disiang bolong rara dan nia kaget mendengar penjelasan dari dokter faul.
Rara yang tidak bisa berkata kata lagi hanya bisa menangis deras.
Nia yang berusaha menguatkan rara menanyakan kedokter"Apa rara bisa disembuhkan"ucap nia
"Sangat kecil harapan rara untuk sembuh karna ini udah stadium lanjut"uca dokter faul
"Barapa lama lagi saya hidup"ucap rara dingin
"Raa lo apaan sih ngomong kayak gitu pokoknya lo harus tetap hidup ngerti!!"tegas nia
"Lo dengar sendiri nia kalau gue nggak bisa disembuhkan"ucap rara
Nia yang tidak bisa berkata kata lagi hanya diam
"Jadi bagaimana dokter berapa lama lagi saya hidup"tanya rara lagi dengan nada dingin
"Saya bukan tuhan yang bisa tau kapan orang akan meninggal tapi sepengetahuan saya orang yang penyakitnya sama dengan kamu minimal 6 bulang lagi bisa bertahan. Itupun bisa lebih cepat dari yang diperkirakan bisa lebih lama dari yang diperkirakan."
Jelas dokter faul.
Rara yang mendengar itu kembali nangis."Dokter apa ada obat untuk menghilangkan sakit dikepala ku untuk aku konsumsi hingga aku meninggal nanti."ucap rara
"Ada nantik saya kasih resepnya dan kamu bisa tebus di apotik"ucap dokter faul menuliskan resep obat tersebut.
"Saya harap kamu tidak menyerah sama penyakit kamu saya juga berharap kamu tetap berjuang sama penyakit kamu."ucap dokter faul iba
"Tadi dokter sendiri bilang kalau penyakit saya tidak bisa disembuhkan jadi untuk apa saya berjuang kalau akhirnya mati juga"ucap rara nia yang mendengar itu berusaha sabar.
"Yaudah dokter saya permisi dulu dokter harus berjanji sama saya jangan kasih tau tentang penyakit saya kepada siapa pun saya mohon sama dokter."ucap rara kepada dokter
"Tapi"ucap faul terpotong
"Dokter harus janji kalau tidak saya akan benci dokter selamanya, saya tau ancaman saya sama sekali tidak membuat dokter takut tapi saya mohon sama dokter jangan kasih tau kesemua orang plis dokter"ucap rara memohon dengan mata yang sayu
Faul yang tidak tega dengan permohonan rara pun menyetujuinya.
Setelah berjanji dengan dokter faul rara dan nia pun pamitauntuk pulang.
Bagaimnakah kelanjutannya?
Ditunggu yaaaMaaf masih banyak typo
Jangan lupa ditekan bintangnya gaes
KAMU SEDANG MEMBACA
Indahnya Persaudaraan
Teen Fictionmenceritakan kisah persahabatan, keluarga, persaudaraan. penasaran?baca aja