Sudah satu minggu rara dirawat.
Keadaan rara kian membaik. Kini yang berada diruangan rara ada keluarganya dan sahabat sahabatnya.Yaaa rara emang sudah memaafkan sahabat sahabatnya tetapi tidak dengan nia, dia masih tetap dingin terhadap keluarga rara beserta sahabat sahabatnya.
Tak lama dokter faulpun masuk untuk memeriksa rara
"Bagaimana keadaan rara dok"ucap shoimah
"Alhamdulillah keadaan rara membaik dan sudah diperbolehkan pulang"ucap dokter faul
"Alhamdulillah"ucap semua yang berada diruangan tersebut
Kini rara sedang membereskan pakaiannya dibantu keluarganya.
"Naak kamu mau kan pulang kerumah"ucap irfan
Seketika rara langsung melihat kearah nia
"Iya ayah aku mau kembali kerumah"ucap rara
Nia yang tidak terima keputusan rara kaget dan langsung keluar dari ruangan rara
"Nia"teriak rara
Karna tidak ada sahutan dari nia rara langsung sedih.
"Kamu yang sabar yaaa bunda yakin nia akan kembali bersama kamu."ucap shoimah
Nia yang keluar dari ruangan rara langsung berlari ke taman rumah sakit
"Kamu kenapa nangis"ucap dokter faul dari arah belakang nia
"Eeeh dokter"ucap nia menghapus air matanya
"Kamu kenapa"tanya faul lagi
"Aku lagi kesel sama rara dok"ucap nia
"Loh kenapa kesel rara sahabat yang udah kamu anggap saudara loooh masak iya kamu kesel"ucap dokter faul
"Masak iya rara mau pulang kerumah orang yang udah menyia nyiakannya"ucap nia
"Mereka kan udah mintak maaf, mau bagaimanapun mereka adalah keluarga rara"ucap faul
"Tapi aku nggak mau rara kembali sama mereka"ucap nia
"Loh kenapa?"
"Karna aku takut rara jauhin aku"ucap nia
"Oooo jadi ceritanya cemburu niiii"ledek faul
"Ng nggak"gugup nia
"Gini yaaaa rara itu tidak mungkin jauhin kamu karna dia tau siapa yang berjasa dalam hidupnya, nggak mungkin dia ninggalin kamu"ucap faul
"Tapi aku nggak terima kalau dia memaafkan mereka"ucal nia
"Allah aja maha pemaaf masak kamu nggak"ucap faul
"Tapi aku nggak mau maafin mereka"ucal nia kekeh
"Kamu nggak kasian sama rara, dia butuh kamu tapi kamu malah ninggalin dia"ucap faul
"Maksud dokter"ucap nia
"Rara nggak mau pulang kalau separuh nyawanya nggak berada disampingnya"ucap faul
"Jadi rara belum pulang?"ucap nia
"Semenjak kamu pergi ninggalin rara dia nangis terus"ucap faul
Nia yang mendengar itu langsung lari keruangan rara.
Sedangkan dokter faul hanya menggelengkan kepala sambil tersenyumSetelah nia tiba diruangan rara dia melihat rara yang menghadap jendela kearah taman seakan akan dia bisa melihat indahnya taman dengan air mata yang selalu keluar.
Tanpa aba aba nia langsung memeluk erat rara dari belakang
"Maafin gue udah ninggalin lo tadi"ucap nia
Rara yang udah tau bahwa itu separuh nyawanya langsung meraba muka nia
"Lo nggak salah, gue yang salah, gue menerima ajakan ayah untuk pulng tanpa minta persetujuan dari loo, sekarang gue nggak jadi pulang gue akan tetap tinggal dirumah lo" ucap rara yang berada dipelukan nia
"Nggak lo tetap pulang raaa gue nggak mau menghancurkan kebahagiaan lo"ucap nia
"Gue akan bahagia kalau separuh nyawa gue selalu berada didekat gue"ucap rara
"Iya gue akan tetap berada didekat lo agar lo bahagia tapi gue lebih bahagia lo bisa kumpul kembali bersama keluarga lo"ucap nia
"Dan gue akan lebih bahagia bisa tinggal besama keluarga dalam persetujuan lo"ucap rara
"Yaaa gue setuju lo tinggal bersama keluarga lo"ucap nia
Rara yang mendengar itu langsung memeluk erat nia seperti tidak mau dipisahkan.
Semua yang ada disana terharu melihat keakraban rara dan nia,termasuk dokter faul.
"Kenapa ninggalin gue tadi"ucap rara cemberud dengan nada manja nya.
Yaaa rara kalau bersama nia selalu manja
"Tadi gue kebelet jadi lari deeeh"ucap nia
"Gue udah kenal lama sama loo dan gue udah anggap lo kakak gue kenapa bohong"ucap rara
"Dia takut dijauhin kamu raa"ucap dokter fau mengadu
Nia yang mendengar itu menatap tajam dokter faul, sedangkan dokter faul hanya nyengir
"Niaaa, gue nggak akan pernah jauhin loo,gue nggak mungkin ninggalin orang yang selalu ada saat gue tepuruk,dan gue nggak akan ninggalin separuh nyawa gue"ucap rara
Nia yang mendengar itu langsung memeluk rara erat
"Maafin gueraaan"ucap nia
"Dalam persaudaraan tidak ada kata maaf"ucap rara
"Nia"ucap rara
"Iya ra"ucap nia
"Gue tau lo belum terima mereka sepenuhnya tapi gue nggak maksa kok, yang gue harapkan lo selalu ada ketempat gue yaaa walaupun kita udah nggak serumah lagi"ucap rara
"Iya gue janji akan terus pergi kerumah keluarga pak irfan agar bertemu dengan saudara gue ini"ucap nia mengelus kepala botak rara
"Yaudah sekarang kita pulang yaaa"ucap nia
Dan diangguki semuanya
Maaf gaes baru kembali soalnya lagi nggak ada ide
Vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Indahnya Persaudaraan
Teen Fictionmenceritakan kisah persahabatan, keluarga, persaudaraan. penasaran?baca aja