***
Sudah menjadi hal lumrah di SMA Global ketika seorang siswi dengan begitu heboh berteriak di pinggir lapangan saat Aliandra Devano bermain basket, tujuan gadis itu adalah memberikan semangat kepada sosok kaum Adam yang begitu dipujanya itu. Berbagai tatapan risih dari siswi lain tak menjadi masalah besar dalam kenyamanannya saat terus memberikan dukungan.
"Minggir, minggir!" Gadis ini biasa disapa Illyana, ia tak pernah lelah memberikan perhatian yang lebih pada sosok Aliandra meski pemuda itu seakan tak peka pada perasaannya. Namun beginilah dirinya, dengan semangat sambil memegangi tumbler minum dan handuk ia berlari menerobos kerumunan para siswi untuk menghampiri pujaan hatinya itu. "Minggir! Li ini airnya" Illyana mendorong seorang gadis yang dengan malu-malu memberikan air pada Ali, lalu tanpa rasa bersalah memberikan tumbler berisi air yang dibawanya.
Sedangkan Ali sapaan Aliandra, hanya menghela nafas kemudian menerima tumbler minum itu dari Illyana, karena jika tidak maka sudah bisa dipastikan akan ada masalah besar antara Illyana dan gadis yang juga memberinya minum. Setelah meneguk setengah air mineral itu, sepasang mata Ali terpaku pada tumbler yang dipegangnya. "Baru beli?" Tanya Ali pada Illyana yang berjalan di sampingnya dengan senyum manis.
"Ya, sengaja aku minta tulisin nama kita biar enggak ketuker sama yang lain"
Alillyana ❤️
Ali hanya mengangkat sebelah alis melihat ukiran nama dengan tinta emas di tumbler warna putih itu, ia malas jika harus memperdebatkan hal sekecil itu dengan Illyana. Biarlah gadis itu berlaku sesuka hati selama itu belum mengganggu ketenangannya.
"Li" seorang siswa berbadan tinggi menghampiri Ali dan Illyana yang tengah berjalan santai di lorong sekolah, "nanti habis kelas jangan pulang dulu ya, kita rapat dulu sama pak Gaspar"
"Eh James" bukan Ali yang bersuara melainkan Illyana, "Ali itu capek tahu, biarin dia istirahat kek atau kalau enggak biar dia punya waktu dikit buat pacaran kek sama gue"
Siswa yang dipanggil James itu terkekeh geli. "Emang lo pacarnya?"
"Belum, tapi kan simulasi dulu buat nanti pacaran"
"Illy" Ali menoleh pada gadis mungil itu, "usia kita sekarang ini usia produktif, jadi malah bagus kalau kita punya banyak kegiatan"
"Tuh dengarin" James menimpali.
"Ih, gue juga punya kegiatan. Selalu siap siaga di samping Ali"
Aliandra hanya menghela nafas kemudian menggeleng. Percuma saja jika berdebat dengan Illyana, sejak awal tahun mereka memulai hari belajar di sekolah ini ia tak pernah melihat gadis itu lelah beradu argument dengan siapapun, apalagi jika itu menyangkut dirinya.
***
Saat pulang sekolah Illyana merasa jengkel karena Ali yang dengan tegas menyuruhnya untuk pulang duluan, katanya lelaki itu tak suka jika ditunggui lama-lama. Maka dengan mengomel sepanjang jalan Illyana melangkahkan kakinya untuk pulang, ia memilih berjalan kaki menuju restoran milik mamanya yang terletak tak jauh dari sekolahnya.
Di halte depannya Illyana melihat seorang gadis tengah terlibat adu mulut dengan seorang pemuda, mereka memakai segaram sekolah yang berbeda dengannya dan Illyana tahu itu adalah seragam SMA Moderna. Tak berpikir dua kali, Illyana langsung menghampiri kedua insan itu. "Eh eh apa-apaan nih? Cowok kok bawel sama cewek?"
"Ini siapa lagi? Minggir! Gila ya lo main ikut campur aja?" Ternyata pemuda ini tipe orang yang langsung gas ketika bertemu orang baru, terbukti ia sama sekali tak bersikap baik pada Illyana.
"Gue cewek dan gue enggak bisa minggir lihat lo adu mulut sama cewek, enggak malu apa lo? Cowok kok mulutnya lemes banget"
"Brengsek" pemuda ini menggepalkan tangannya kesal.